[MotoGP] Kesabaran Marquez Mengalahkan Overconfident Rossi

patient young vs agressive old

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Sabar adalah kuncinya. Kebetulan pas puasa romadlon, itulah yang dilatih saat puasa. Sabar untuk tidak makan, minum, hubungan suami-istri. Padahal itu halal pada bulan lainnya apalagi terhadap perbuatan maksiat, harus sabar bertahan untuk tidak mendekatinya.

Sabar pula yang menjadi topik hangat beberapa kejadian yang menjadi viral baru-baru ini. Yamaha r25 vs daihatsu ayla, terjadi karena pengendara ayla kurang sabar. Dan terahir, keberhasilan marquez mengokohkan posisinya di puncak klasemen juga karena sabar.

Jika merujuk pernyataan marquez :

“Pada race dua aku melakukan start dengan sangat baik. Valentino menekan kuat….dan saat aku coba aku ikuti, secara kecepatan aku tidak bisa mengikuti.”

Sadar bahwa ia tidak mampu mengikuti kecepatan rossi, marquez sabar dengan kondisinya. Tidak memaksa mengikuti atau bahkan melawan rossi saat di-overtake. Bahkan saat di-overtake miller, marquez juga sabar, tidak mengambil resiko lebih besar, podium 2 sudah cukup.

Sedangkan rossi, terlihat percaya diri, dan tampil agresif. Terbukti setelah race-2 (wet race) dimulai, ia dengan cepat dapat memimpin race. Tidak cukup tampil terdepan, rossi terus meningkatkan kecepatannya, bahkan mampu menciptakan fastest lap (karena itu marquez tidak sanggup mengejarnya). Akan tetapi justru inilah yang menyebabkan rossi over confident, dan akhirnya kehilangan grip roda depannya. Berikut penuturannya

“Pada race kedua aku lebih pede lagi sebab dengan ban lunak traksi makin bagus. Oleh karena aku menambah ritme karena ingin lebih kencang. Disinilah kesalahanku. Ingin lebih….ditikungan 10 kecepatan aku tambah 4-5 km/jam dari biasanya. Tidak menyangka tindakanku membuat ban dengan mudah kehilangan traksi….”

Dan tindakan ini diakui oleh rossi sebagai suatu kesalahan dan kebodohan

“Sebuah kesalahan bodoh yang pernah aku buat. Tentu sangat pahit mengakhiri race dengan cara seperti ini. Aku juga minta maaf yang sebesar-besarnya kepada tim sebab kita seharusnya bisa menang.”

Nah sudah tahukan gunanya sifat sabar dan bahayanya sifat overconfident (terlalu percaya diri) ?

Lebih dan kurangnya mohon maaf, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 

 

7 Komentar

    • permukaan aspal mulai dari garis start sampai balik ke start lagi belum tentu 100% sama. ada yang kasar, halus, cekung namanya juga buatan manusia

      Rossi bukan over confident tapi
      rossi, saat ini yang merupakan pembalap paling tua masih mampu memacu adrenalin.. ibarat mesin sensor-sensornya masih aktif

      malahan yang lebih muda menjadikan sabar sebagai alasan untuk tidak mengejar… jadi kedepannya MotoGP g perlu pengembangan.. gak perlu kejar kejaran,.

  1. yup anak kecil itu mulai dewasa dlm bertidak dan hasilnya berbuah positif

    😀

    super sekali
    prok prok prok….

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan