Bocoran Silinder CBR250RR, Dinding Silindernya Mirip SCEM-nya Suzuki

CBR250RR-2 silinder

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Beberapa hari yang lalu, ada bocoran tentang silinder all new cbr250rr. Tapi sayang lolos dari perhatian, sehingga tidak tahu posisinya dimana (pada artikel apa?). Begitu motogokil baca artikel dari blogger kondang, jadi teringat lagi mengenai komentar tersebut.

Komentarnya kalau diringkas kira-kira begini : 

  • Silinder cbr250 dua silinder terbuat dari alumunium full tanpa liner baja
  • Bandul/crankshaft masih import dari thailand, (bagi komentator yang komen tolong diluruskan jika salah)

Jika dibandingkan dengan analisis pada artikel terdahulu, mengenai prediksi panjang stroke, maka terlihat bahwa cbr250rr yang baru ini benar-benar ingin mengoptimalkan power di rpm atas. Karena dengan liner tanpa boring baja, maka pastilah akan dilakukan treatment lanjutan. Salah satu treatment lanjutannya adalah dengan memberikan lapisan (coating) dengan nikasil pada dinding silindernya. Jika memang demikian, maka kualitas dinding silinder akan meningkat dengan beberapa paramater :

  1. Koefisien gesek akan jauh berkurang (semakin licin), sehingga akan meningkatkan batas piston speed maksimumnya. Sehingga silinder-ring piston-piston semakin aman bermain di rpm tinggi
  2. Distribusi panas yang dihasilkan semakin baik, sehingga pemuaian dinding silinder merata dan terhindar dari kebocoran kompresi yang berlebihan.
  3. Dinding silinder akan sangat keras dan lebih awet, dan biasanya yang kalah lebih dulu adalah ring piston dan piston-nya. Tingkat kekerasannya cukup membuat tukang bubut enggan untuk mengkolternya.
  4. Bobot silinder akan lebih ringan dibandingkan jika menggunakan liner dari baja, sehingga pwr dan twr bisa dioptimalkan

Jadi liner yang dimiliki oleh calon cbr250rr akan lain jika dibandingkan motor-motor honda lainnya, spesial. Tapi liner seperti ini tidak spesial untuk motor di Indonesia, karena sudah lama diaplikasikan pada motor-motor suzuki dan juga kawasaki. Untuk motor yamaha (diasil) treatmen dinding silindernya berbeda karena tidak dilakukan proses coating seperti nikasil.

Mengani apa yang dimaksud dengan nikasil, bisa dilihat di sini.

Semoga sedikit info ini bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB

21 Komentar

  1. Klo standart honda jepang minat,, nabung dlu duit dah habis bangun rumah, skalian nunggu testimoni dari pak dos, pasti bungkus kan pak?! #kompor

  2. Kita tunggu saja Pak dosen minat gak sama cbr250rr di iming iming 2 silinder overbore honda ini ,,,,
    Ekekekekekekekekk

  3. Kawasaki bukan termasuk Nikasil atau SCEM Kayaknya, namanya kalo ga salah “SUPER ELECTROFUSION CYLINDER” yg kurang lebihnya adalah :
    Bagian dalam dari silinder terbuat melalui proses elektro-fusi dari logam tertentu, yaitu molybdenum dan high carbon steel. Kawat molybdenum dan kawat high carbon steel dengan diameter 1,4 mm dimasukkan bergantian sepanjang selinder, kemudian dialiri listrik sebesar 15.000 volt (”diledakkan” – untuk molybdenum 15.000 volt, dan High-Carbon-Steel 13.000 volt) sehingga logam tersebut berubah bentuk menjadi partikel-partikel yang melebur ke permukaan selinder dan dan membentuk lapisan logam khusus yang sangat tipis di bagian dalam silinder tersebut (= martensite, susunan besi dan karbon yang kuat). Proses tersebut diulang beberapa kali (Molybdenum 7 kali dan High Carbon steel 14 kali) sehingga akhirnya terbentuk lapisan yang sangat kuat (ketebalannya kurang lebih 0,070 mm).

    Permukaan lapisan hasil peledakan ini bersifat dapat menyerap dan menahan olie pelumas (=porous) , dimana dalam celah-celah halus inilah olie akan tinggal di dalamnya sehingga terhindar adanya gesekan langsung antara dinding silinder dengan piston.
    Jadi disamping lapisan hasil elektro-fusi tersebut sangat kuat, lapisan itu juga menjamin pelumasan yang terus menerus bagi gesekan piston dengan dindingnya. Itulah sebabnya boleh dikatakan dengan sistem elektrofusi ini selinder tidak akan pernah perlu di korter (oversize).CMIIW
    Kalo dilihat dari proses dan kekuatannya, memang bisa dibilang DiASil Yamaha terlihat paling inferior, namun masih lebih baik dibanding biring baja biasa (asalkan Yamaha tidak mengurangi kualitasnya seperti silinder NVL/NVA yg menurun kualitasnya). Kalo ingin bersaing, memang seharusnya yamaha udah mulai memakai “CERAMIC COMPOSITE” seperti yg dipake di R6 / R1 kalo ingin bersaing dg Nikasil/SCEM.

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan