Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera untuk kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un. Astaghfirullohal ‘adzim. Mungkin dua kalimat inilah yang paling cocok untuk kita ucapkan mengenai musibah asap yang menimpa saudara-saudara kita di pulau sumatera dan kalimantan. Bagaimana tidak, mereka sudah hampir satu bulan mengalami musibah ini, dan belum kelihatan akan selesai. Entah sampai kapan, semoga saja Allah SWT segera mengangkat musibah ini dan menggantinya dengan udara segar yang menyehatkan.
Bagi kita yang sering membicarakan sepeda motor, tentunya kita sangat mengenal standar emisi euro-3 (dan yang lainnya) yang sangat ketat, demi menjaga kesehatan lingkungan. Motor yang tidak berasap saja (motor 4 tak) akan dianggap tidak sehat, atau meracuni udara jika tidak lolos standar emisi ini. Artinya jika udara yang sekarang kita hirup saja (kota besar) sudah mengancam kesehatan kita, apatah lagi udara yang dipenuhi asap yang dihirup oleh saudara-saudara kita di sumatera dan kalimantan.
Udara di sana bukan saja berbahaya, akan tetapi sangat mematikan. Seorang teman yang pernah datang ke lokasi kebakaran hutan menggambarkan bagaimana rasanya menghirup udara penuh asap ini, ia berkata :
“Rasanya seperti menghirup asap dari cet minyak yang terbakar”.
Silahkan dicoba rasanya atau sekedar membayangkan, untuk memahami penderitaan saudara-saudara kita di sana. Dan jika hal ini berlangsung lama, maka sama saja dengan pembunuhan secara masal secara perlahan.
Bagaimana bisa ? Baiklah sekarang mari kita lihat resiko gas emisi yang merupakan hasil dari pembakaran yang “terkontrol”.
Sekarang mari kita bayangkan, bagaimana jika hasil pembakaran yang membabi-buta, tanpa kontrol sedikitpun, dengan jumlah yang sangat besar seperti ini
Dengan jumlah lokasi pembakaran yang tidak bisa dibayangkan luasnya (jutaan hektar), di banyak tempat mengakibatkan asap sangat pekat. Bukan hanya terlihat dari permukaan bumi, bahkan dari ruang angkasapun terlihat sangat mengerikan.
Dan kondisi udara penuh asap seperti inilah yang dihisap oleh paru-paru saudara kita di sumatera dan kalimantan.
Jika seperti ini udara yang dihisap, maka bisa jadi orang yang menghisap udara ini akan menduduki posisi (stadium) coklat dan merah dalam waktu dekat (lihat piramida dari efek polusi udara).
Kejadia ini tidak terlepas dari keserakahan dalam mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya dengan merusak alam. Kok bisa dikatakan merusak ? Baiklah mari kita telusuri kronologi penyebab asap dan kerusakan lainnya :
- Ekosistem tanah gambut adalah basah, maka akan sangat aneh kalau ia menjadi mudah terbakar. Hal ini dikarenakan orang (pengusaha perkebunan) melakukan pengeringan lahan gambut tersebut sehinggan menjadi sangat mudah terbakar (pengerusakan hutan tahap-1)
- Pembukaan hutan untuk perkebunan yang paling mudah adalah dengan cara membakar hutan, tidak perlu gergaji, pekerja, alat berat dan lain-lain, sehingga jauh lebih murah dan efisien (pengerusakan hutan tahap-2)
- Penggantian hutan rimba menjadi hutan produksi/industri tanpa kontrol, mengakibatkan kerusakan ekosistem (pengerusakan tahap-3)
- Jika waktunya peremajaan (pohon sawit), maka langkah paling mudah adalah dibakar (pengerusakan tahap-5)
Kalau tidak percaya, marilah kita perbesar pemandangan daerah yang terbakar
Jadi sekarang kita yakin bahwa kabut asap bukanlah bencana alam, akan tetapi kesengajaan yang dilakukan oleh manusia serakah. Akibat yang dihasilkan adalah kerusakan alam dan penderitaan berjuta-juta orang yang menghisap asap hasil pembakaran yang mereka lakukan.
Dengan kerusakan yang sedemikian besar, jelas sangat sulit untuk menaggulanginya. Kita berharap semoga pemerintah segera tanggap dengan peristiwa ini, mengerahkan semua aparatnya untuk menanggulangi, asap-kebakaran hutan ini, mengadili yang melakukannya dan mencegahnya agar tidak terulang lagi. Atau kalau mereka tidak mau dan tidak mampu, maka kita berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT segera menurunkan pertolongannya berupa hujan yang penuh keberkahan yang akan mampu menghapus asap dan mengembalikan udara menjadi segar dan menyehatkan. Aamiin ya Robbal ‘aalamiin.
NB: Alhamdulillah katanya hujan sudah turun di Riau [Sumber]
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Bencana kemanusiaan…
Wakakakakaka
Si momok raja zzaammbaaannn city minumnya coca cola , nggak mau air putih
Wakakakakaakkaka
di singapore dan batam saja udah gak enak banget apalagi yang dekat dengan sumber asapnya…
http://singindo.com/2015/10/08/katanya-abdi-negara-katanya-abdi-masyarakat-kok-gitu/
aamiin..
biarin aja lah…. nti lak tau sendiri akibatnya. Pemeritah kan budeg. Klo sudah jatuh korban baru bergerak. Lagian nti misalnya banyak yang mati. toh mereka korban tak berdosa. Pasti masuk surga. Malah lebih enak. Daripada idup tersiksa di negeri dongeng ini.
Ekekekekeek
Mau bangun pemerintah yang bersih mah harus dari awal. Baru bisa bersih. klo sekarang itu susah. Bisa tapi ntah kapan. Paling cepet ya di nuklir milik rusia yang namanya Father Nuclear. Bersih dah. Baru bangun lagi pemerintahan dari awal.
Aakakakakaka
Korban dah ada di jambi om
ganggu negara tetangga asap nya 🙁 http://macantua.com/2015/10/08/new-vixion-advance-and-sonic-150r-fussion/
ya gpp bro, itung2 mengurangi kemiskinan kata pemerintah
😀
yg saya bingung itu sampe sekarang di tahun lalu masih kepemimpinan bapak presiden yg kemaren itu sewaktu banyak asap seperti ini saya di pekanbaru riau sering keliatan helikopter keliling bawa balon air dan pesawat hercules terbang nebar garam buat hujan buatan dan di stasiun televisi sering di beritakan berapa juta ton garam yg sudah di tabur dan emang gak besok nya langsung ujan memang hujan buatan paling tidak berkurang asap … memang sih ini pakai biaya besar … jadi muncul pertanyaan apa yg sekrang ini tidak ada biaya buat itu semua ?
saya sih tidak menjelekan yg sekrang atau menganggung kan yg lama, saya hanya ingin yg sekarang cepat bertindak karna terkesan diam atau di biarkan
tahun ini menurut saya selama tinggal di riau dari kecil asap nya paling parah sampe warna kuning di pagi hari.. sekolahan libur semua,bandara lumpuh,perekonomian menurut karna daya beli turun
Untuk nebar garam di langit itu juga perlu bibit awan yang sudah ada bro. Ga bisa langsung asal tuang garem kalau awannya sendiri tidak ada.
Gubernurnya gimana tanggapannya? Udah usaha dari mereka kok jarang terdengar ya di media.
saya rasa kalau soal bibit awan nya pasti ada bro wong titik api dri bawah sampe atas sumatera loh masa seluas itu satupun tak ada bibit awan
gubernur nya sih untuk riau udah jadi tahanan kpk bro sekarang yg jalan plt nya gubernur
Kata salah satu “pejabat” bilangnya Kabut Asap bukan Bencana Darurat Nasional, entah apa dalam pikiran tuh “pejabat”. Belum pernah tinggal didaerah yg berkabut asap kali yah.. 🙁
Bencana darurat nasional = semua akan ditanggung pusat dan perusahaan yang ngebakar lenggang kangkung..ingat lapindo bro? Itu dimasukkan bencana nasional dan biaya langsung pemerintah yang ambil alih kebanyakan sementara perusahaan yang ngebor cuman kena sedikit kalau dibanding kerugiannya
heheh kasus lapindo yg punya perusahaan kan eks menteri itu deh…,
nah yang kabut asap kan berbeda, perusahaan juga ga jelas siapa ? emang ada yang tahu ? di umumin ke media juga engga ? kalau pun diumumin PTnya apa ? (maklum jarang nonton TV)
Kemaren ada diumumin sebiji.. Punyanya salah satu pengusaha muda yang digadang2 maju pilgub DKI.. Sisanya ada dari dalam dan luar negeri. Banyakan dari negara serumpun di sebelah
nah loh,
Alhamdulillah kalo udh ujan
Semoga cepat teratasi..perusahaan sawit itu banyak dari negara “serumpun” sebelah tuh… Ijinnya entah kenapa sepertinya gampang sekali keluar padahal sawit itu sangat menyerap zat hara tanah..kalau udah habis ga bakal bisa ditanam puluhan tahun. Perlu ditelusuri kebun2 siapa saja itu dan langsung getok 10 milyar kek per perusahaan buat biaya biaya hilangin kabut asap. Usaha dari pemda sangat2 jarang terekspose ya untuk kabut asap tahun ini. Langsung loncat ke presiden hahaha
beuh ngeri
http://orongorong.com/2015/10/07/tahun-2016-bayi-yang-baru-lahir-akan-sudah-ber-ktp/
Mudah2an segera teratasi.
Numpang sharing aplikasi android untuk merawat motor manual di Google play Gan
https://play.google.com/store/apps/details?id=rifel.application.servismotorkopling
Sby memang sangat tanggap akan kebakaran hutan sampe harus menyewa helicopter dari rusia untuk membawa air guna memadamkan.
Tp pemerintahan skr… Gak mau bergerak sama sekali cuma datang blusukan dg membawa selang air kran dan stlh pulang air kran pun tak ada.
Penyerapan anggaran cuma 45% tp malah hutang lagi. Yang penting hutang hutang dan hutang
Subaru kalo ngomong enteng bgt.. Gk ngerasain gmana kita2 yg menghirup asap.. Jokowi memang gk pernah salah..
.
Dan 1 lg om gokil..
Kita disini bukan hampir 1 bulan menghirup asap tapi sejak bulan juli akhir sudah ada asap…
Enteng gimana? Gw tau kasusnya super berat disana. Makanya gw tanya gubernur ente kemana? Kok di berita ga pernah nongol gw liat buat langkah2 penanggulangan asapnya? Pusat emang lemot abis makanya daerah juga mesti gerak cepat. Kalo teriak2 ke pusat yang lemot tahun depan ente baru dapet bantuan.
Sudah jangan salahin pemerintah, pemerintah jg udah berusaha buat bantu. Pemerintah jg manusia yg ada batasnya, mungkin waktu dulu masalah belom banyak seperti skrg perekonomian lg kacau dolar meninggi jd pemerintah pikirannya terbagi. Yg patut kita salahkan adalah pengusaha dan polhut yg membiarkan pembukaan ladang disana dengan cara dibakar, karena hujan belom turun dr beberapa bulan ke belakang maka asap belom bisa dihentikan. Makanya kita jgn salahin pemerintah aja , berdoa kepada Allah swt atau lebih baik langsung jd relawan kesana bantu warga dan pemerintah memadamkan asap. Karena komentar lebih gampang daripada ngejalaninnya
Masih harus berapakali dikadalin biar sadar om?
hahaha orang indonesia sukanya pencitraan…..dizholimi atasan…sedih trus bikin partai baru sukses jadi presiden…”ndeso dan merakyat” sukses jadi presiden….sekarang pencitraan barunya “lembut terhadap warga” siap2 aja buat selanjutnya makan pencitraan dari orang2 yang pengen jabatan
Hutan sudah habis kebakar pun dijadikan bahan blusukan…
Semoga yang berbuat, merencanakan mendapat karma dari Tuhan..agar bertindak bertanggung jawab!!
termasuk ane jg merasakan,asap tebal,dtambah debu bkin sesak nafas,kemana pake masker ,semoga cpt huja
ane domisili di km 107 jln sampit pangkalanbun
Presidenya aja tidak tegas
j0k0 kan memang ok.
apalagi ditambah banteng, jadi berlipat ganda deh oknya
Semoga Alloh swt kasih ajab terhadap penguasaha yg bakar hutan gua doain harini juga usahanya bangrut.
kemarin pas kena flu, ada kena asap rokok sebentar langsung batuk parah, apalagi kena asap sampai seharian, ngga bisa bayangin deh 🙁
bersabarlah sodaraku yg terkena musibah asap, semoga ada hikmah dibalik musibah..
Keparat keparat sini ngurusnya tamiya harus lolos uji emisi. Klo semakin memburuk ane mo bawa anak bini ngungsi ke bandung dulu.
Saya dulu pernah ke palangkaraya kira2 tahun 2011..
Saat itu juga ada kabut asap tp ga setebal saat ini..
Padahal dulu ga separah sekarang, namun sudah bikin sesak,seakan2 mau teriak,mau lari,mau mati,mau segera meninggalkan palangkaraya..
Tp alhamdulillah sore hari hujan deras,kabut asap hilang seketika,dada pun terasa lega..
dalam sebulan ini saja sudah 3 kali kena radang tenggorokan.
dan tiap hari mesti buang 1 masker bedah 🙁
istilah “menghirup asap dari cet minyak yang terbakar” itu benar adanya pak dosen
kata orang sana berita hujan derasnya hoax. yg ada cuma gerimis.
J0K0 Pancen ok
ane gak yakin polisi bakal menindak tegas perusahaan pelaku pembakaran. Soalnya sudah jadi rahasia umum bahwa polisi juga nikmatin hasil hutan ntah itu jd bekingan perusahaan atau penjualan kayu2 yg awalnya jd barang bukti. P
ane gak yakin polisi bakal menindak tegas perusahaan pelaku pembakaran. Soalnya sudah jadi rahasia umum bahwa polisi juga nikmatin hasil hutan ntah itu jd bekingan perusahaan atau penjualan kayu2 yg awalnya jd barang bukti.
Salam dr Kota Siak, Riau
Semua itu cuma sandiwara bro,,,yg suka bakar2 itu kebanyakan para pengusaha pendukung dan penyandang dana kampanye jokowi jk,,,jd yo mana berani mereka menindak dengan tegas lha wong bolo ne dhewe jebule
#salamgigitjari,,,petugaspartai
Pemerintah daerah jg harus gerak cepat.. Cepat cepat..
Enak ya kalo ngeles.. Ngeles sana ngeles sini..
Dari dulu gk pimpinan’a gk pendukung’a cuma bsa nyalahin orang lain sama ngeles kalo ada masalah..
Rupiah anjlok karna korsel dan korut memanas.. Rupiah menguat karna paket ekonomi’a berhasil.. Hebaaattt!!
KAN KOPLAK . ! !
#jokowijkberasap
susah amat ngomong kalau 2 periode ini tiap gubernur masuk KPK karena kasus korupsi..
2 x milih kok kena korupsi…. 2 x dikadalin namanya broh
pantes ditanyain gubernur mana ga mau dijawab…
sama kek dikadalin waktu milih jokowi jadi presiden ya hahaha
Kabut asap tahun ini emang yang paling parah pak dosen, apalagi di kota jambi. Sangking parahnya siang hari gak ada bedanya sama pagi atau sore hari, dan asapnya itu disertai debu hasil kebakaran. Jadi kalo motor agak lama di luar rumah joknya pasti penuh debu, alhamdulillah kemarin dah hujan lebat banget, tapi besoknya masih tebel aja asapnya. Maaf kalo kepanjangan pak dosen
Terima kasih infonya, mas bro
Nih yg ngerusak hutan selama bertahun2, ga cuma sekian tahun terakhir
http://www.kabarhukum.com/2015/10/07/perusahaan-grup-wilmar-dan-sinar-mas-paling-banyak-menyumbang-titik-api/
http://www.mongabay.co.id/2015/10/06/berikut-korporasi-korporasi-di-balik-kebakaran-hutan-dan-lahan-itu/
m.kompasiana.com/noldeforestasi/wilmar-usai-rusak-hutan-kini-selundupkan-semen_54f7fcf9a333112b6f8b5138