motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Ada sobat pengendara matik, menerobos banjir yang lumayan tinggi sampai mesinnya mogok dan mati. Tapi mesin masih utuh, kemudian ia melakukan pengurasan oli mesin yang sudah tercampur air. Bukan hanya sekali, bahkan sampai 3 kali dan juga menggunakan solar, sehingga dipastikan oli yang tercampur dengan air sudah bersih dari semua celah mesin yang paling kecil sekalipun.
Kemudian setelah mengganti oli baru, mesin normal dan motor bisa digunakan seperti biasanya. Akan tetapi 3 minggu kemudia, tiba-tiba mesin pecah, crankcase jebol. Bingungkan ….kok bisa setelah mesin kembali normal dan bisa digunakan selama tiga minggu, tiba-tiba jebol ? Berikut analisisnya….
Ada kemungkinan, saat menerobos banjir, sudah terjadi water hammer ringan di ruang bakar. Meskipun mesin tidak jebol, water hammer telah menjadikan connecting rod (stang seher) sedikit bengkok. Dengan kondisi seperti ini (lihat gambar di bawah ini), atau mungkin yang lebih ringan, memang mesin masih bisa difungsikan, bahkan terasa seperti norma-normal saja.
Akan tetapi perubahan bentuk ini memberikan beberapa pengaruh buruk yaitu :
- Kekuatan stang seher menurun, dan ini sangat berbahaya ketika mendapatkan tekanan maksimal saat terjadi ledakan di ruang bakar, bisa patah.
- Terjadi perubahan off set pada gerakan piston saat naik-turun, sehingga memperbesar gesekan antara piston+ringpiston dengan dinding silnder. Jika tidak disadari dan motor beroperasi pada waktu yang lama dan dengan pekerjaan yangg berat, maka mesin bisa overheat dan piston bisa “ceket” terjepit di ruang bakar.
- Jika water hammer juga membuat piston retak, maka kombinasi dua poin di atas bisa mempercepat piston pecah.
Ketiga poin di atas, mengakibatkan stang seher terlepas, baik karena patah, atau karena piston pecah. Ujung yang patah atau small end dapat bergerak secara liar mesin berputar. Dan jika memang apes, bagian ini bisa menghantam crankcase (rengkes) hingga jebol. Karena batang stang seher jauh lebih kuat dari dinding crankcase.
Jadi setelah menerobos banjir dan mesin sempat mati, maka harus berperasangka buruk bahwa sudah terjadi water hammer. Meskipun mesin (crankcase/rengkes) tidak jebol, maka selain menguras oli yang bercampur dengan air sampai bersih, parlu ditengok kondisi stang seher (conrod), ada kemungkinan conrod bengkok.
- Jika bengkoknya lumayan parah, maka dapat dilihat dari tingkat keausan dinding silinder yang tidak normal (parah) pada salah satu sisi.
- Jika bengkoknya ringan, maka untuk memastikan conrod bengkok atau tidak, terpaksa silinder harus dilepas, untuk mengetahui tinggat kelurusan batang conrod nya.
Kalau sudah dipastikan bengkok, lebih baik turun mesin untuk mengganti stang seher (conrod) tersebut. Memang biayanya cukup mahal, akan tetapi akan terasa lebih murah ketimbang turun mesin ketika mesin sudah jebol, akibat conrod patah menghantam crankcase. Jadi kalau jalanan banjir cukup dalam, melebihi dek bawah, lebih baik putar balik, cari jalan lain.
Kalau sudah terlanjur pecah bagaimana ? Ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu :
- Beli lagi secara resmi ke pabrik yamaha, nantinya akan diberikan crankcase dengan nomor sesuai aslinya. Tentunya dengan syarat yang berlaku, dan cara ini tidak sebentar, harus sabar menunggu kedatangan part tersebut.
- Dengan dilas dengan menggunakan bahan yang sama seperti yang digunakan untuk membuat crankcase, mungkin berbahan diral. Atau dicor dengan bahan tersebut, kemudian disesuaikan bentuknya sepresisi mungkin sesuai dengan aslinya. Seperti gambar ini, biayanya pengerjaannya (belum termasuk mengganti beberapa komponen yang rusak), bisa mencapai 800 ribu.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan