Bayangkan sebuah sinyal kotak dengan persamaan di atas, dengan periode p=2L, kemudian L diperbesar menuju tak terhingga
Maka koefisiennya fouriernya adalah
bn = 0 karena sinyal kotak tersebut merupakan fungsi genap. Dan ketika L membesar menuju tak terhingga, spektrum yang tergambarkan dari an berubah…
Dari persamaan dan gambar di atas, ketika L menuju ∼ , maka ao = 0, dan an tidak mungkin 0, karena sinyal kontaknya ada (eksis). Lalu bagaimana deret fourier-nya. Untuk mengetahunya, kembali ke persamaan awal dengan sedikit modifikasi
Sampai disini kita berkenalan dengan A(ω) dan B(ω) sebagai bagian dari
integral fourier yang dituliskan di persamaan ini
Aplikasi Integral Fourier
Contoh 2 :
Tentukan integral fourier dari persamaan berikut
Jawab :
Dan untuk nilai selain x=0 bisa dicari dengan memberdayakan fenomena gibbs
Integral Cosinus Fourier dan Integral Sinus Fourier
Ketika f(x) adalah fungsi genap maka yang ada hanyalah A(w) sedangkan B(w) =0, dan A(w) disebut integral cosinus fourier. Begitu pula sebaliknya jika f(x) adalah fungsi ganjil, maka A(w)=0, sedangkan B(w) ada nilainya dan disebut integral sinus fourier.
Contoh 3 : Integral Lapplace
Turunkan integral cosinus dan sinus fourier dari persamaan berikut
Jawab :
Dengan cara yang sama akan diperoleh integral sinus fourier dari f(x) yaitu :
f(x) yang diperoleh dari pengintegrasian A(w) dan B(w) disebut integral Lapplace.
Muhammad Azka Athallah-185060300111007-Hadir
Ihza Aulia Rahman 185060300111047 hadir
Affan Affandi-185060301111013-hadir
Moh Fahri Ferdiansyah – 185060300111045 Hadir
Rayyan – MaTek 2 (D) – hadir
Azizurrahman Rafli-185060307111013-Hadir
Perdana Bintang R – 175060301111003 – Hadir
Effan Akbartama-185060307111026-hadir
M. Farrel Athalla – 185060300111009 (hadir)
M. Farrel Athalla – 185060300111009 (hadir)
M. Illhamsyah P.N_185060301111015_Hadir
Alfi Nofriwanda – 185060307111015 – Hadir
Taufiqur Rohman – 185060300111051 – Hadir
Taufiqur Rohman – 185060300111051 – Hadir
Dary Rafi Brafianto 185060301111021 hadir