Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Dulu kita kalau mau cari alamat lumayan susah. Hanya berbekal tulisan di kertas, tanya sana-sini, kadang ketemu kadang nggak ketemu. Tapi sekarang mencari alamat menjadi lebih mudah, dengan adanya alat-alat navigasi berbasis gps, atau yang paling murah adalah google map.
Akan tetapi jangan salah, banyak juga kejadian orang nyasar gara-gara terlalu percaya pada gps. Ada yang nyemplung sawah, ada yang nyasar ke hutan dan bahkan ada yang terjun ke jurang atau sungai. Pehatikan gambar-gambar ini…
Mari kita ambil pelajaran (hikmah) dari kasus di atas. Mereka yang menggunakan gps dan bermobil kemungkinan besar orang terpelajar. Pastinya bisa membaca (tidak buta huruf) dan tidak buta warna, sehingga faham nama-nama daerah dan faham warna jalan (kuning), hutan (hijau), sungai (biru). Toh mereka masih juga nyasar.
Sekarang bagaimana jika ada orang udik yang tidak terdidik (nggak sekolah), buta huruf, kemudian mencari seseorang/tempat, dan tanya ke kita. Kemudian kita kasih google map, dan bilang “Di sini” atau “Ikuti saja arah ini yang warnanya biru”. Kira-kira orang ini bakalan sampai apa tidak ? Jika tidak ada orang yang membimbingnya dan mengarahkannya selama perjalanan, niscaya ia akan tersesat.
Jika seorang manusia, ingin mengunjungi suatu daerah, sudah dilengkapi gps, padahal ia masih masih di bumi yang relatif kecil, masih tetap harus memiliki ilmu untuk memahami peta gps tersebut, agar ia sampai ke tujuan.
Maka pasti kita juga harus punya ilmu dan peta (petunjuk) jika ingin menuju surga. Karena jalan ke surga amatlah panjang, jauh dan lama. Jika kita tidak punya ilmu, tidak faham peta, meskipu peta suda ada di depan mata, maka jangan heran jika kita tidak sampai ke surga, tapi malah terjerumus (nyemplung) ke neraka.
Peta-nya seorang muslim menuju surga adalah syariat. Harus dipelajari dengan benar, dihayati dan diamalkan dengan ichlas. Maka in sya Allah kita akan menuju surga.
Pembacaan peta dimulai saat perjalan hidup yang terjadi di alam dunia. Di alam inilah kita akan memilih jalur, jalur surga apa, jalur neraka. Di jalur surga begitu banyak ujian seperti memanjat tebing terjal. Sedang jalur neraka begitu menyenangkan, seperti prosotan di labirin air dunia fantasi.
Dan ketika mati, maka kita masuk ke dalam alam kubur. Seluruh pencapaian (catatan amal pribadi) ditutup, kecuali amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang sholih. Setelah masuk alam kubur ini kita seperti masuk suatu kapsul perjalanan yang sudah tidak mampu melakukan apapun. Apa yang kita dapatkan setelah masuk alam kubur ini adalah sesuai dengan apa yang sudah kita kerjakan di dunia, tidak akan meleset sedikitpun balasannya, meskipun sebesar elektron bahkan lebih kecil lagi, semuanya akan ada di balas dengan sempurna oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kita …termasuk admin motogokil adalah manusia biasa (yang penuh khilaf, salah dan dosa) yang belum bisa dijamin keselamatannya (sampai tujuan). Hanya bisa berusaha dan berdo’a semoga berakhir dengan baik (chusnul khotimah). Kita baru bisa dikatakan selamat dan beruntung, jika sudah masuk ke pintu surga dan mendapatkan ucapan selamat dari malaikat penjaga pintu surga.
Semoga Allah menganugerahkan kita pemahaman. Mampu memahami peta kehidupan dan menjalaninya sesuai tuntunan-Nya. Sehingga sampai ke tujuan dengan selamat. Aaminn yaa Robbal ‘aalamiin.
Mohon maaf jika ada chilafnya. Sekali lagi artikel ini tidak untuk memfonis siapapun, akan tetapi merupakan peringatan pada pribadi admin motogokil dan juga para saudaraku semua yang semoga dimuliakan Allah. Semoga bermanfaat wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan