Ergonomi Honda CBR250RR Ternyata Cukup Nyaman Bagi Rider dengan Tinggi Badan 165 CM

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Seperti yang telah motogokil tuliskan pada artikel kemarin, bahwa motogokil bercengkrama dengan cbr250rr sepanjang lebih dari 200km dalam sehari. Tentunya bukan hal remeh naik motor pure sport dengan stang underyoke sepanjang dan selama itu, apalagi bagi tulang tua motogokil.

Tapi hal tersebut sudah motogokil pertimbangkan dengan cukup matang. Karena setelah riding sehari sebelumnya, bahkan bergoncengan, ternyata ergonomi all new honda cbr250rr ini cukup nyaman. Perhatikan posisi tubuh motogokil di atas cbr250rr ini

Ergonomi cbr250rr ini mirip dengan ergonomi gsx r150 yang ada di artikel ini. Akan tetapi ergonomi gsx r150 sudah mengalami ubahan (menjadi lebih nyaman, karena motogokil telah memindahkan stangnya ke atas [artikel]. Sehingga bisa dikatakan, “aslinya” gsx r150 lebih nunduk dibandingkan cbr150rr.

Jika mau dibandingkan dari beberapa motor sport full fairing yang pernah motogokil coba maka ergonominya bisa diurut sebagai berikut :

  • Yamaha all new r15 motor yang riding position-nya paling racy paling ok untuk balapan. Sebaliknya ergonomi seperti ini paling tidak nyaman untuk lalulintas padat perkotaan, apalagi jalanan macet
  • Suzuki gsx r150 racy dan juga tidak nyaman, tapi masih mending ketimbang all new r15.
  • Honda cbr250rr cukup racy dan lebih nyaman dibandingkan gsx r150.
  • Honda cbr150r (k45a) kurang racy tapi paling nyaman, bisa dikatakan sport touring nih motor.

Terbukti setelah menempuh perjalan lebih dari 200 km, dari malang ke sirkuit bung tomo surabaya pp, pundak dan pinggang tidak/belum terasa pegal. Tapi telapak tangan dan kaki (rem dan kopling) lumayan juga pegelnya. Baru terasa badan agak berat besoknya. Hal ini (menurut motogokil) bukan karena ergonominya, akan tetapi karena naik cbr250rr nggak enak dibawa pelan, jadinya jalan keriting dan bergelombang trabas aja, males mau ngerem.

Selain itu untuk masalah seat height, ternyata jog cbr250rr tidak terlalu tinggi. Jika berdiri tegak dengan dua kaki tanpa alas (nyeker) maka semua jari kaki kiri dan kanan bisa menapak di lantai. Jika menggunakan sepatu bersol tebal bisa lebih dari 50% yang menapak di aspal. Jika geser bokong sedikit saja maka satu telapak kaki bisa menapak 100% di aspal. Bagi rider yang pahanya lebih kurus bisa lebih menapak, ketimbang motogokil yang berbobot 75 kg.

Sementara itu sedikit info mengenai ergonomi honda all new cbr250rr, khusus untuk rider dengan tinggi badan 165 cc dan berat badan 75 kg. Tentu saja akan berbeda jika postur ridernya berbeda, atau komposisi panjang tangan dan kakinya juga berbeda. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

3 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.