Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Bagi atpm tujuan utamanya adalah bagaimana motornya laku sebanyaak mungkin. Akan tetapi disisi konsumen punya kepentingan berbeda, beli motor mahal jika uang lebih dan beli motor paling murah jika uang pas-pasan, bahkan jika perlu tidak beli motor baru jika memang ekonomi sangat sulit. Artinya kondisi ekonomi masyarakat Indonesia (untuk beberapa tahun ini) juga bisa dilihat dari indikator seberapa banyak motor yang terdistribusi.
Pada tahun 2017 yang baru saja kita lewati, tercatat distribusi total sebanyak 5.886.103 unit. Kembali mengalami penurunan, setelah tahun 2016 juga turun dibandingkan tahun 2015. Tahun 2015 terdistribusi 6.480.155 unit, sedangkan tahun 2016 terdistribusi 5.931.285 unit.
Dan jika dilihat komposisi 10 motor terlaris, maka kondisi ekonomi masyarakat semakin terlihat. Perhatikan motor apa saja yang laris tahun 2017 kemarin…
Jika dianggap motor murah (di kisaran harga 20jt ke bawah) yang mampu dibeli kebanyakan masyarakat. Maka dari 10 motor terlaris tersebut bisa dipisahkan menjadi motor murah dan motor sedang (antara 20jt s/d 30 jt). Dan motor murahlan yang memiliki prosentase paling besar, lebih dari 68%.
Tahun 2017 banyak pabrikan menggelontorkan motor berteknologi tinggi pada motornya. Akan tetapi jika harganya masih relatif mahal, maka tidak akan diminati mayoritas konsumen. Karena memang kondisi ekonominya belum pada levelnya untuk membeli motor dengan harga sedang, apalagi yang mahal.
Dan angka ini hampir sama dengan tahun 2016 kemarin, bahkan naik sedikit (0.4%). Kesimpulannya tahun 2017 semakin banyak rakyat yang tidak mampu beli motor, kalaupun mampu semakin banyak yang beli motor harga murah. Atau dalam pernyataan sederhananya ekonomi masyarakat tahun 2017 masih lemah bahkan melemah, sehingga daya beli semakin rendah.
Silahkan bandingkan dengan distribusi motor dan motor murah di tahun 2016, pada gambar tabel di bawah ini
Jadi kalau atpm mau motornya laku, atpm harus berperan aktif menyehatkan perekonomian nasional Indonesia. Tentunya dengan berbagai langkah, baik yang terkait dengan preduksi dan pemasaran serta layanan after sales, juga yang terkait dengan csr. Jika tingkat ekonomi naik, maka kemungkinan besar kemampuan masyarakat membeli motor juga naik.
Itulah sekilas analisis motogokil terkait dengan hubungan antara distribusi motor dengan tingkat ekonomi masyarakat Indonesia. Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
klo bilang ekonomi melemah ntar ada cebong yang gak terima lho .
Lha prezidennya suka bangun jalan tol dan infrastruktur ketimbang memajukan kesejahteraan warganya, apa roda 2 bs masuk jalan tol???? Goblok kok cek nemene.