Bangga Melanggar Aturan…Sudah Lama dan Mendarah Daging. Apakah Akan Dilestarikan ???

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Baru-baru ini dunia permotoran sedikit tercoreng dengan kelakuan seorang rider, yang dengan bangga melanggar hukum. Rider ini berusaha dan berhasil menerobos masuk jalan tol, padahal ia tahu bahwwa itu melanggar aturan (melanggar hukum). Ungkapan yang dikeluarkan menunjukka rasa sukur alias bangga, telah berhasil masuk jalan tol.

Pertanyaannya adalah apakah hal ini adalah sebuah fenomena baru ? Berikut ini jawaban motogokil berdasarkan pengalaman kehidupan sampai saat ini. Mulai dari masa remaja saat di prumnas klender jakarta timur, sampai sekarang di malang jawa timur.

Dulu….semasa remaja, ada beberapa teman yang tergolong pemberani, sudah melakukan hal ini, yaitu “bangga melakukan pelanggaran”. Tentunya pelanggaran yang dimaksud sesuai dengan kondisi saat itu, yang pada umumnya adalah melakukan kejahatan (perbuatan maksiat). Misalnya ;

  • Bangga sudah berani nge-bacok, nylurit orang
  • Bangga nggebukin orang
  • Bangga minum bir satu krat
  • Bangga menjadi yang terkuat/tebanyak minum bo’at (bk, nipam. double L, dll)
  • Bangga lolos dari kejaran polisi, karena nggak pake helm

Memang, kenyataannya pengalaman ini memberikan kebanggann bagi pelaku. Karena mendapat applouse dari teman-taman saat diceritakan, dengan perkataan “hebat luh”. Sehingga seringkali pelaku tidak merasa bersalah, melakukan “kehebatan” aksinya.

Dan sampai saat ini bangga melakukan pelanggaran tetap masih banyak yang melakukannya. Silahkan rasakan di jalan raya, banyak sekali rider yang bangga melakukan pelanggaran. Bahkan terkadang justru mereka sinis terhadap orang lain yang taat pada aturan.

Dan lebih parahnya, dengan adanya perkembangan teknologi media sosial, pelanggaran bukan hanya untuk kebanggan malah dijadikan sebuah media untuk supaya cepat terkenal. Seolah-olah ingin menghidupkan kembali pepatah arab kuno :

” Kalau mau terkenal kencingi sumur zam-zam”

Yang maksudnya adalah kalau mau terkenal, lakukanlah sesuat yang menarik perhatian orang banyak. Berupa kelakuan yang:

  • aneh (sumur kok dikencingi)
  • melanggar (sumber air minum/bersih kok di-najisi)
  • dan dilihat orang banyak (sumur zam-zam tempat orang-orang mengambil air untuk kebutuhan hidupnya)

Jadi kelakuan motovlogger yang menerobos jalan tol dengan bangganya, bukanlah fenomena baru. Malah justru merupakan fenomena gunung es, yang mana ia merupakan contoh buruk yang tampak. Sedangkan kondisi masyarakat yang seperti ia jumlahnya sangat banyak, alias tidak terhitung, tapi tidak tampak ke permukaan.

Nah sekarang kembali ke diri kita, apakah kita juga sebenarnya memiliki sifat dan sikap seperti motovlogger tersebut ? Alhamdulillah jika tidak, dan waktunya untuk amar ma’ruf nahi mungkar ke keluarga agar sama baiknya. Selanjutnya tularkan nilai kebaikan (mentaati aturan) kepada orang lain, misalnya anggota komunitas, klub dan lain-lain.

Jika kita memiliki sifat dan sikap yang sama seperti motovlogger tersebut, maka sekaranglah waktunya tobat. Berbenah diri dan membalik keadaan dengan cara menutupinya dengan perbuatan yang terpuji. Janganlah justru menjadi bagian bawah dari gunung es tersebut, yang justru melestarikan sifat dan sikap “bangga melakukan pelanggaran”.

Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

2 Komentar

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan