Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Kemarin kita sudah membahas mesin dilihat dari perbandingan bore dan stroke-nya. Baik overbore maupun overstroke, sudah bisa dibayangkan kelebihan dan kekurangannya. Lalu bagaimana dengan jenis mesin square, yang mana perbandingan bore dan stroke nya sama dengan 1 (toleransi 1%). Yang jadi pertanyaan adalah :
“Apakah di mesin square akan terkumpul kelebihan2 mesin overstroke dan overbore?”
“Atau malah kebalikannya di mesin tersebut malah terkumpul kekurangannya?”
Untuk lebih jelasnya yuk kita perhatikan analisis berikut
Dari hasil penelitian Ismail, Ismet dan Atilla [Effects of the Stroke/Bore Ratio on the Performance Parameters of a Dual-Spark-Ignition (DSI) Engine] menunjukkan bahwa :
1. Semakin besar perbandingan antara stroke dan bore (S/B), kerugian panas semakin kecil. Bearti mesin overstroke menjadi lebih dingin dari pada overbore, dan mesin square berada diantara keduanya.
2. Sehingga semakin besar perbandingan S/B -nya, efisiensi panas semakin tinggi. Bearti mesin overstroke menjadi lebih bertenaga dari pada overbore, dan mesin square berada di antara keduanya.
3. Dan selanjutnya berdampak pada tekanan ruang bakar, tenaga (power) dan konsumsi bensin (fuel cinsumption/FC). Dan lagi2 mesin square berada diantar keduanya.
Jika kita amati beberapa spek motor berikut,
Baik byson maupun nmp, keduanya jenis mesinnya square, dengan karakter sedikit berbeda. Penempatan power dan torsi byson pada rpm rendah menjadikannya lebih bertenaga pada rpm yg lebih rendah dari nmp, sehingga terasa lebih gesit. Hal ini untuk mengimbangi bobotnya dan besar bannya. Sedangkan nmp posisi power dan torsinya lebih tinggi, lebih bertenaga saat dipakai turing. Sedangkan nvl meskipun overstroke CR-nya lebih tinggi, sehingga penempatan rpmnya bisa lebih tinggi lagi. Begitu pula dengan cb150r yg overbore, agar powernya tidak kedodoran, maka CR ditingkatkan untuk mengurangi kerugian panas, yg kemudian berdampak pada semua parameter kinerja di atas.
Keduanya (byson dan nmp) terjepit di antara nvl dan cb150r, sehingga perolehan market-share nya pun sisa2, tergantung pada potensi cb150r dan nvl.
Demikian obrolan kita tentang pengaruh perbandingan stroke dan bore pada mesin2 yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaiukum wR wB.
Wah 4 Motor terpanas…
ane kurang paham
pelan2 mbacanya bro
Pelan2 malah jadi ambigu 😀
yg penting tetep semangat untuk belajar, itu dah TOP
Joos tenan terus sebaiknya untuk over stroke,sqaure dan overbore penempatannya masing masing yang bagus di 2tak mana untuk 4tak yang mana
yang ane tulis baru sekitar 4 tak bro, yg 2-tak ane belum faham
Byson mangkane koq nyaman (anteng, selap-selip) dinnggo touring. Ngono to Mas.. Hehe 🙂
betul, apalagi postur badannya mendukung
Peruntukan yang pas untuk dalam kota berarti overstroke ya mas,terus motor 2tak yang over stoke motor apa mas contohnya untuk 2tak jadul
betul bro, overstroke + matic + cc kecil, biar nggak mubazir tenaganya.
kalo yg 2-stroke belum ane dalemin (jadi ane masih o’on), soalnya nggak punya nih, maaf ya bro
Terpanas dalam arti sesungguhnya hehehe…
http://kobayogas.com/2013/11/30/minor-change-si-baby-shiro-z/
pembahasan kelas berat ini.kelas bulu kek saya ga ngerti om.cm ngerti dikit2 aj.minimal ngerti buat dlm kota milih yg hemat.soalnya percuma mesin kenceng tp ga bs ngebut jg.lbh boros pula.
Mesin honda pcx 150 speknya bore x strokenya sama dengan byson. Tapi tenaganya berasa lebih nendang pcx, apa karena Cr-nya jauh lebih tinggi?
betul, cr menjadi salah satu penentu besarnya power mesin
@bro gondes
kalo di 2 tak, kbanyakan strokenya tdk sependek 4 tak. karena tidak seperti 4 tak yg langkah usahanya lebih panjang 180drajat putaran kruk as(tergantung karakter camshaft) di 2 tak cuma 90drajat. malah untuk mesin yg sudah di korek xtrim, cuma 80an drajat, karena harus segera memulai proses bilas saat lobang exhaust sudah terbuka. ini lah yg menjadi sebab mesin 2 tak powerbandnya sempit, loyo di tanjakan, maka stroke di buat tidak terlalu pendek. contoh rasio bore x stroke 2tak f1zr 52×52. ninja 59×54 (tzm, nsr, rgr juga segini) aprilia rs 125 mito 125 54×54,5
Baca grafiknya bingung, soalna ga tau rumusna
itu hasil pengukuran,
rumusnya sebenernya ada, tapi ane khawatir yg baca bakaln puyeng bin pusing
Kalo over square gimana akang? perbanding bore & strokenya berapa %?
oversquare = over
strokeboreOversquare tuh bukannya overbore y bro?
Yg jadi patokan kan diameter bore-nya.
Overstroke = undersquare
ente betul bro
Oversquare / overbore, rasio stroke dg bore-nya mulai 0,94 ke bawah)
Square, rasio stroke dg bore-nya = 1 (0,95 – 1,04)
Undersquare / overstroke, rasio stroke dg bore-nya >1 (mulai 1,05 -> dibulatkan jadi 1,1 ), dst
Berlaku pembulatan 2 angka desimal di belakang koma menjadi 1 angka.
jaman dulu ada mesin square penguasa market share.
honda supra ?
speknya nanggung tp emg dbuat seperti itu bos, yg dlihat kan dari posisi produk, kduanya sama-sama sebagai pendukung produk utama saat ini yaitu nvl n cb, kl dl megapro lah produk utama, namun pamornya masih kalah juauh sama vixion, so muncullah cb. jd sbnarnya istilah nanggung itu kurang tepat, coz emg sprti itulah maunya pabrikan, kl dbuat tidak nanggung y nanti posisinya brubah, jd produk utamanya…
kudu alon-alon kie mbacanya…
klo di 2 tak bagus gan, sebagian SE juga square, klo yang di lokal yamaha F1z juga pakai mesin square
agak njlimet sich…tapi inti pesan artikelnya terbaca, motor bermesin square dari pabrikan memang di posisikan sebagai penyangga produk utamanya.
dan tidak terlalu di harapkan berlebihan oleh pabrikan IMHO
http://bakulkangkungjpr1.com/2013/12/06/menghargai-kesehatan-diri/
mantaph
Pendeknya, mesin yg langsing (overstroke) lebih bertenaga/efisien saat kecepatan/rpm rendah.
Dan mesin lebar (overbore) lebih bertenaga/efisien saat rpm/kecepatan tinggi.
Mungkin byson ambil tengah2, untuk menyesuaikan dgn kondisi jalanan di indonesia, yg dikit2 macet (rpm rendah), sedangkan karakter riderya pengen kenceng mulu…