Belajar Manajemen Touring dari Touring Goes to HBD 2024

motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Alchamdulillah, iwf mendapatkan undangan untuk hadir di honda bikers day (hbd) ke-13 di klaten. Yang spesial adalah datang ke sana dengan touring jarak jauh dari markas hc3 mpm di sidoarjo jawa timur ke solo jawa tengah (hotel), kemudian ke klaten (lokasi acara hbd ke 13). Ini adalah pertama kalinya iwf melakukan tourin naik motor jarak jauh bersama instansi seperti pt. mpm honda jatim, sehingga banyak moment spesial yang bisa iwf bagikan ke pemirsa.

Karena memang touringnya cukup jauh, dengan melibatkan 11 rider tentu saja memerlukan persiapan yang matang. Apalagi honda yang sering menggunakan tag #Cari_Aman, tentu saja tidak main-main dengan kemanan dan kenyamanan semua rider yang ikut touring. Menurut pengamatan iwf, manajemen touring paling tidak melakukan hal-hal berikut :

  1. Membentuk tim yang merancang, melaksanakan dan mengevaluasi terselenggaranay touring. Cukup tim kecil saja yang terdiri dari orang yang memang berpangalaman baik dalam hal touring itu sendiri maupun ham lain seperti perancangan rute, acara, makan, minum dan yang lainnya.

  2. Membuat group komunikasi, yang paling mudah adalah dengan membuat grou whatsapp (wa).

  3. Penjaminan asuransi bagi semua anggota touring.
  4. Melakukan proses diskusi mengana apa-apa yang sudah tim rencanakan ke seluruh anggota touring, sehingga akan diperoleh masukan-masukan dari anggota touring sehingga rancangan touring semakin matang dan komprehensif. Proses diskusi bisa dilakukan dengan menggunakan zoom meeting.

  5. Apabila terjadi perubahan, segera dilakukan diskusi kembali sesegera mungkian.
  6. Pembagian yang sifatnya penting, yaitu pembagian kamar hotel dan pembagian kendaraan touring (jika kendaraan disediakan oleh instansi, alias bukan milik pribadi).


  7. Pembagian yang sifatnya kurang penting dapat dilakukan dengan pooling, misalnya titik keberangkatan, titik singgah, jenis makanan dan minuman dan lain-lain.

  8. Persiapan touring berupa :
    • Persiapan alat dokumentasi, action cam, smartphone dan lain-lain
    • Persiapan dan penggunaan safety gear
    • Peregangan dan penyampaian informasi penting dalam touring, serta do’a kepada Allah agar berkenan memberikan keselamatan dari berangkat sampai kembali ke rumah.
    • Persiapan yang terkat dengan penggunaan kendaraan (jika bukan milik pribadi)
  9. Pelaksanaan touring dengan tetap mengedepankan keselamatan, bukan kecepatan. Beberapa hal yang sangat perlu untuk diperhatikan adalah :
    • Pengaturan ritme kecepatan berkendara di dalam dalam dan di luar kota yang dilewati
    • Durasi riding
    • Kondisi cuaca
    • Kondisi rute
      Dalam hal ini peran road captain (RC) sangat menentukan.
  10. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain di lokasi tujuan.

Jadi ternyata banyak juga yang harus dipersiapkan dan direncanakan, jika ingin melakukan touring jarak jauh dengan aman dan nyaman. Selebihnya tinggal bertawaqqal kepada Allah atas apa yang akan terjadi nanti. Namun demikian dari pengalaman touring kemarin ada beberapa masukan yang ingin iwf sampaikan, diantaranya yang paling penting adalah :

  • Pada saat riding, pada jam antara 11.00 dan 13.00 terjadi masa kantuk bagi hampir semua peserta touring tingan tingkatan yang berbeda. Ada yang agak ngantuk, cukup ngantuk dan ngatuk banget, tentu saja hal ini sangat beresiko. Jadi harapanyya pada pelaksanaan touring selanjutnya, pada jam tersebut sabaiknya diisi dengan sholat dzuhur, makan, dan isitirahat (diutamakan tidur, antara 15-45 menit).
  • Masih terjadi (dan memang sulit dihindari) terpecahnya kelompok touring oleh lampu merah, yang memungkinkan anggota yang di belakang memacu kendaraannya lebih kencang untuk menyusul. Hal seperti ini dapat diminimalisir dengan cara, setipa ada lampu merah kecepatan kelompok depan dikurangi, agar kelompok di belakangnya dapat menyusul di lampu merah tersebut.
  • Pada hari terakhir, jika besok siangnya akan touring kembali ke daerah asal, tidak perlu mengikuti acara sampai tuntas. Cukup yang penting-penting saja, sehingga memperbanyak waktu istirahat peserta touring, untuk persiapan stamina di hari berikutnya.

Demikian pelajaran yang dapat dipetik dan dapat dijadikan acuan manajemen touring bagi rekan-rekan sekalian. Lebih kurangnya mohon maaf, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

Be the first to comment

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan