motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.
Banyak sekali pertanyaan dari para pengamat otomotif, khususnya roda dua, dan lebih khusus lagi pencinta motor tril (dual purpose), ” Mengapa wr 155r masih menggunakan ssuspensi depan teleskopis biasa, sedangkan yang lainnya sudah mengaplikasikan usd (upside down) ?” Banyak artikel yang sudah menjawabnya, akan tetapi iwf akan mencoba memberikan gambaran yang lebih detil menganai alasan yamaha mengaplikasikan teleskopis biasa untuk suspensi depan wr 155r.
Banyak artikel yang menjelaskan bahwa meskipun yamaha wr 155r mengaplokasikan suspensi depan teleskopis biasa, akan tetapi dimensinya jauh lebih besar. Jika diameter suspensi depan yamaha wr 155r adalah 41 mm, maka diameter suspensi rival-rivalnya hanya sekitar 37 mm (honda crf150) dan 35 mm (klx150). Tapi iwf punya beberapa penjelasan yang sedikit lebih detil mengenai perbedaan spesifikasi teknik ini.
Diameter Suspensi yang Lebih Besar (41 mm)
Kita semua faham bahwa semakin besar diameternya maka akan semakin kokoh/kuat dan juga rigid. Suspensi depan yang memiliki diameter lebih besar akan memberikan rigiditas yang lebih tinggi sehingga akan lebih stabil dalam melibas medan off-road. Selain itu dengan suspensi yang lebih kuat, maka suspensi akan semakin tahan terhadap benturan-benturan ekstrik di bagian depan, sehingga tidak mudah bengkok apalagi sampai patah.
Mungkin akan timbul pertanyaan, ” Bukankah di motor tril yang menggunakan usd, yang dijepit di segitiga atas adalah bagian yang besar/kokoh ?”. Itu betul, akan tetapi ketika motor tril menghadapi benturan keras, maka yang paling rawan mengalami kerusakan adalah yang paling lemah, yaitu bagian tabung suspensinya. Jika tabung suspensinya jauh lebih besar, tentu saja memiliki kemungkinan kerusakan yang paling kecil, alias lebih tahan menghadapi benturan ekstrim.
Selain itu, tabung yang lebih besar dan juga lebih panjang, akan memiliki volume cairan hidrolik/oli suspensi yang lebih banyak. Sehingga ketika melibas medan dengan stroke suspensi maksimum, tidak memberikan rebound yang keras. Karena oli dengan jumlah yang lebih banyak akan bersirkulasi diantara ruangan suspensi atas dan bawah melalui lubang-lubang sulingan. Dan dengan jumlah oli yang lebih banyak, suspensi menjadi lebih mudah untuk di setting sesuai keperluan.
Konsekuensi Mesin Performa Tinggi di WR 155R
Iwf sudah membahas performa engine (mesin) dari yamaha wr 155r yang jauh lebih tinggi di artikel yang lalu. Tingginya performa wr 155r ini disumbangkan oleh mesin yang memang teknologinya jauh lebih tinggi. Mari diperhatikan spesifikasinya yang sudah iwf sampaikan di artike tersebut. Tentu saja teknologi yang tinggi berdampak pada harga yang tinggi pula ditinjau dari engine-nya saja.
Sebagai perbandingan sederhana saja, kita lihat perbandingan motor yang menggunakan engine mirip crf150 dengan motor yang menggunakan engine mirip wr 155r, yaitu honda megapro fi dengan all new vixio r. Iwf ambil 2 motor ini dengan asumsi bagian lainnya dianggap relatif sama, dengan perbedaan hanya disisi engine-nya saja.
Selisih harga hampir 8 jutaan, all new vixion r harganya sekitar 29,5 jt dan new megarpo fi sekitar 21,7 jt. Artinya dengan memberikan engine dengan teknologi dan performa yang lebih tinggi yamaha memperkiran selih harga engine-nya saja sudah mendekati 8 juta. Sehingga agar harganya kompetitif maka perlu dilakukan sedikit pengurangan harga di komponen lainnya, yaitu bagian suspensi.
Dengan suspensi konvensional dengan spesifikasi yang lebih tinggi menghasilkan performanya yang tidak jauh beda dengan suspensi usd. Akan tetapi harganya tentu saja lebih murah, harga usd crf150 sekitar 7,5 juta, sedangkan harga sok depan wr 155r sekitar 6,2 jt. Lumayan bisa sedikit memangkas harga yamaha wr 155r secara keseluruhan, tanpa menurunkan performa suspensi depan. Paling-paling hanya penampilannya yang sedikit jadul.
Jadi itulah imbang-indit, dalam bahasa jawa, atau optimasi dalam bahasa teknisnya. Dengan memperhatikan kepuasan penggunanya, yang diberikan bobot penilaian terberat pada bagian performanya, yamaha sedikit menurunkan model suspensi depannya. Tentu saja tanpa mengurangi kinerja suspensinya, karena suspensi termasuk bagian sangat fital pada motor dual purpose seperti wr 155r.
Demikian sedikit ulasan iwf mengenai alasan mengapa yamaha wr 155r masih menggunakan suspensi teleskipis konvensioal, bukan usd. Lebih kurangnya mohon maaf, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.
Leave a Reply