Sudah Smart, Advance Lagi, Sistem SMG di Fazzio. Apa Makna dan Gunanya ?

motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Pada motor biasa dari jaman dulu sampai munculnya smart motor generator (SMG) punya perangkat yang barangnya memiliki komponen hampir sama, tapi fungsinya bertolak belakang, yaitu motor starter dan koil pengisian. Motor starter adalah bagian dari elektrik starter, yang digunakan untuk memutar cranksaft saat awal motor saat awal dihidupkan, fungsinya menggantikan starter tendangan kaki (kick starter) yang dirasa lebih menyamankan rider. Komponen utama dari motor starter adalah kuparan dan magnet, sama dengan koil pengisian. Akan tetapi koil pengisian berfungsi terbalik, kalau motor starter mengubah listrik menjadi gerakan putar, sebaliknya koil pengisian mengubah gerakan putar menjadi listrik, makanya sering disebut generator (penghasil energi listrik).

Nah SMG menggabungkan dua fungsi yang berbeda dalam perangkat yang sama. Jadi hanya dibutuhkan satu komponen magnet dan kumparan, bisa untuk menghasilkan gerakan (motor), juga bisa untuk menghasilkan listrik (generator). Makanya di sebut dengan “smart” alias pintar, karena untuk memfungsikan SMG untuk menjadi motor dan di lain waktu menjadi generator butuh kepintaran/kecerdasan. Maka sebuah SMG harus didukung oleh sub-system cerdas yang mengatur kedua fungsi tersebut agar bisa dikerjakan dengan sebuah SMG, sub-system tersebut dinamakan smart generator control unit (SGCU).

SGCU ini bisa terpisah, dan bisa juga digabung dengan engine control unit (ECU), seperti halnya keyless system. Barangkali jika dayanya kecil dan sistemnya tidak kompleks, bisa digabung dalam ECU seperti yang ada di motor yamaha, termasuk fazzio. Tapi ketika sistemnya semakin kompleks, maka perlu dipisah dari ECU agar penangannya lebih mudah.

Dan ternyata menggabungkan dua sistem ini (motor dan generator) tidaklah mudah. Karena motor starter konvensional menggunakan carbon brush, dengan lilitan yang berputar sedangkan magnetnya tetap. Sedangkan generator konvensional justru koil/lilitan/kumparan yang diam/statis sedangkan magnet yang berputar, mengikuti putaran crankshaft. Untuk menyatukan dua fungsi ini dalam sebuah unit yang selanjutnya disebut SMG, maka sistem generator dibiarkan tetap, sedangkan sistem motornya menggunakan prinsip motor BLDC (brushless dc motor).

Dan konstruksi BLDC ternyata sangat rumit jika dibandingkan dengan motor starter biasa. Jika motor starter biasa diberi tegangan dc bisa langsung berputar, maka tidak demikian dengan bldc. BLDC harus disuplai tegangan dc untuk beberapa kutub/pole kumparan untuk menghasilkan medan magnet, sehingga magnet yang terpasang di sumbu crankshaft terdorong/tertarik. Jadi harus ada bagian yang mengontrol pemberian tegangan ini, dan biasanya pemberian tegangan diatur berdasarkan masukan dari sensor hall (hall sensor).

 

Dan jika ini berlangsung simultan dan terus menerus maka akan terjadi puataran penuh dan berkelanjutan.

Nah ini yang rumit, dimana kumparan yang sama akan difungsikan sebagai penghasil arus listrik akibat terinduksi oleh medan magnet yang berputar. Dilain waktu ia harus berfungsi sebagai penghasil medan magnet yang selalu bergantian secara kontinu. Maka pada bagian in-out keluaran, haruslah terdapat modul yang dapat berfungsi bergantian, sesuai switch yang diarahkan oleh SGCU. Berikut penampakannya

Yang kabelnya banyak biasanya untuk pengontrolan SMG sebagai bldc. Sedangkan yang kabelnya sedikit adalah keluaran tegangan full AC dari SMG yang difungsikan sebagai generator. Nah rumitkan, makanya sistem ini dijuliki smart atau pintar atau cerdas.

Lalu advance nya dimana ?

SMG awal (belum advance) hanya berfungsi sebagai starter dan generator di waktu yang berbeda, sesuai perintah SGCU. Sedangkan SMG yang sudah advance yang diterapkan di fazzio punya kemampuan lebih, yaitu saat motor sudah berjalan yang seharusnya SMG berfungsi sebagai generator, bisa diswitch, difungsikan menjadi motor oleh SGCU. Jadi pada saat awal mau berjalan, atau saat stop and go di kemacetan, SMG yang difungsikan sebagai motor oleh SGCu dapat memberikan torsi tambahan pada crankshaft. Efeknya skutik menjadi lebih mudah bergerak (karena ada tambahan torsi dari motor), tidak perlu membuka putaran gas/throttle yang besar, sebagaimana SMG konvensional.

Kemampuan ini disebut electric power assist, yang memberi tambahan performa sekitar 7% dibandingkan tanpa power assist ini. Artinya ada bbm yang dihemat untuk menghasilkan 7% performa tersebut. Dan ini sangat besar pengaruhnya terhadap efisiensi dan kandungan emisi yang dihasilkan mesin. Karena menurut penelitian justru saat sepeda motor berakselerasi dari putaran rendah baik saat starter maupun ketika maect, disitulah kondisi paling boros bbm dan emisi yang paling besar. Maka sangat cocoklah gambar ini untuk menunjukkan manfaat dari advance SMG yang disematkan di fazzio.

Jadi bagi rider skutik yang mau tampil dengan style berkelas, sekaligus merasakan akselerasi lebih di putaran bawah, yamaha fazzio connected hybrid akan memberikannya. Ditambah lagi dengan efisiensi yang lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan, memjadikan “aura” fazzio lebih terang.

Wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.