Marc Marquez, Mandalika, Michelin, Diplopia dan MotoGP 2022

motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barookatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Honda mengawali motogp musim 2022 dengan kondisi yang kurang bagus, kalau tidak ingin dikatakan buruk. Hal ini sangat terkait dengan marc marquez pembalap utama tim repsol honda, yang memberikan hasil yang sangat jauh dari perkiraan. Tampil kurang maksimal di balapan seri-1 di lusail qatar dan tidak ikut balapan di seri-2 mandalika Indonesia, karena kecelakaan parah di sesi warm up. Bahkan menurut dokter yang merawatnya ia tidak akan ikut balapan seri-3 di rio hondo argentina.

Sedangkan tim repsol honda dan juga tim LCR masih belum mampu memberikan hasil yang diharapkan. Pol espargaro yang tampil dominan di qatar, hanya mampu podium-3. Dan saat di mandalika lebih parah lagi pembalap tercepat honda yaitu pol espargaro hanya mampu finis di posisi-12. Parahnya jarak antara ia dan pembalap terdepan yaitu miguel oliveira (ktm) terpaut 33 detik, jarak yang sangat jauh bagi seorang pembalap honda.

Kombinasi marc marquez-honda rc213v versi 2022-michelin

Pada balapan di qatar marc marquez tampak tidak seperkasa biasanya. Ia tampak sangat kesulitan menyatukan gaya balapnya dengan motor honda rc213v versi terbaru yaitu versi 2022. Yang menurutnya sangat jauh berbeda jika ditinjau dari distribusi bobot dan traksi ban depan-belakang jika dibandingkan dengan versi 2021. Bahkan ia menyatakan bahwa perubahan motornya sangat besar, sehingga ia menyatakan “seperti pindah pabrikan”.

Tekanan yang dihadapi marc marquez semakin besar ketika membalap di sirkuit mandalika Indonesia. Ia dituntut untuk membuktikan performa baiknya didepan para fansnya yang jumlahnya sangat banyak (bahkan sampai disediakan tribun khusus). Sedangkan dilain sisi ia masih merasakan kesulitan yang besar dalam mengendalikan honda rc213v terbarunya. Apalagi ia harus membalap di sirkuit mandalika yang benar-benar baru yang menuntut i harus ekstra konsentrasi.

Jadi khusus di mandalika marc marquez memiliki akumulasi tuntutan yang sangat besar, yaitu tampil bagus di depan fans, motor baru yang belum ia kenal dengan baik, sirkuit yang masih cukp asing baginya. Dan tentu saja karena ia adalah juara dunia motogp 6 kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019), tentu saja ia tak rela jika harus berkutat di barisan belakang.

Dan satu lagi kesulitan marc marquez adalah style balapnya yang baru dan setingan motor honda rc213v varsi 2022 belum mampu didukung oleh ban michelin. Bahkan ia sampai menggunakan ban bekas saat balapan di qatar, yang menyebabkan ia harus absen dari podium. Apalagi di mandalika, feeling marc marquez semakin tidak karuan dengan kompon ban yang disediakan michelin khusus untuk mandalika ini.

Akibatnya dengan feeling yang acak-acakan wajar jika marc marquez sering crash, bahkan sebelum balapan dimulai. Terhitung ia mengalami 4 crash (yang terakhir yang paling parah) dan beberapa kali hampir crash (nermiss) karena highside. Dari situ terlihat bahwa ia berusaha keras mencari titik optimal (sampai limit) akat tetapi dengan dukungan feeling yang kurang memadai.

 

Huge crash di sesi warm up

Berikut gambaran crash yang sangat parah yang dialami marc maquez di sesi warm up di mandalika.

  • Marc Marquez memasuki Tikungan 7 dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam, dengan kecepatan tinggi saat dia miring di tikungan. Tepat sebelum dia menarik gas lagi untuk keluar dari tikungan, bagian belakang mulai berputar ke arahnya, ban Michelin yang lembut slip dan mulai meluncur (ndlosor). Kasus seperti ini sebelumnya juga terjadi saat q1, ketika bagian belakang mulai slip di Tikungan 16, tapi ia mampu mengatasinya (dengan mengatur tarikan gas, memutar ban belakang untuk mengontrol slide).
  • Karena ban belakang slip terlalu dini, dan marquez kondisinya terlalu banyak sudut miring, maka ia tidak punya cukup waktu untuk mengatasinya. Jadi ia mengalami slide ban belakang lebih awal, tepat saat dia memasuki tikungan tanpa tarikan gas.
  • Ban michelin belakang slide keluar, dan seperti biasa, tiba-tiba menggigit, mencengkeram dan melontarkan marc marquez ke udara.
  • Marc marquez terlontar sangat tinggi, mungkin yang paling tinggi selama ini, kurang lebih 3 meter. Ia berputar pada porosnya saat dia jatuh di atas aspal di tepi lintasan, mendaratkan kaki terlebih dahulu dan masih berputar, mengenai bahu kanannya dan membenturkan sisi kanan chin bar helmnya ke aspal. Dia meluncur, dan jatuh, dan berguling, ragdolling dalam suasana yang mengerikan dalam kecelakaan sepeda motor.

Hantaman yang keras pada bagian helm ini yang merupakan penyebab utama geger otak ringan yang dialaminya. Setibanya di spanyol ditemani oleh Dr Angel Charte, dan ia mulai merasakan diplopia pada pandangannya saat di pesawat. Kunjungan ke rumah sakit untuk menemui Dr Sanchez Dalmau, dokter mata yang merawatnya karena serangan diplopia sebelumnya yang diderita Oktober lalu, memastikan telah kambuh kembali, meskipun dalam bentuk yang jauh lebih ringan.

Ban michelin tidak sesuai harapan

Sebelum crash parah di sesi warm up marc marquez mengalami 3 kali crash, yaitu :

  • FP2, kehilangan grip bagian depan dan crash dengan kecepatan tinggi di Tikungan 11
  • Dua kali di Q1, yang pertama karena kehilangan grip bagian depan di Tikungan 13, dan yang kedua terjadi di tikungan 12, juga karena kehilangan grip bagian depan saat mendorong terlalu keras.

Dua kecelakaan di Q1 memunculkan keputusasaan pada marc marquez, karena menjalani akhir pekan yang buruk yaitu terjebak di Q1. Dan ia merasakan bahwa salah satu penyebabnya dalah ban belakang Michelin yang tidak berfungsi seperti saat tes. Marquez telah berusaha keras sepanjang latihan, namun bukannya mendapatkan feeling yang baik, malah ia mengalami banyak crash. Pada Sabtu malam, Marquez memaparkan situasinya.

“Saya yakin dengan manajemen ban saya, tapi besok saya tidak bisa (yakin lagi seperti biasanya). Saya harus menyerang di awal,”

“Untuk alasan itu kami akan menempatkan bagian belakang yang lembut, menyerang dan melihat di akhir. Anda perlu mencoba dan melihat.”

Kebutuhan untuk menyerang itu mungkin menyebabkan mengapa Marquez mendorong begitu keras saat pemanasan. Dia harus menemukan cara untuk membuat ban bekerja dengan baik di sesi tersebut.

Di waktu yang sama, ia juga mengatakan bahwa ia tidak menyangka akan berjuang begitu keras. Berikut ini pernyataanya :

“Saya mengatakan masalah yang tidak terduga karena di sini pada tes kami mengendarai dengan sangat baik: saya, Pol, Taka, saudara saya (alex marquez). Sejak kami tiba di sini, kami mulai banyak berjuang dengan (mengontrol) bagian belakang dan kami banyak mendorong dengan bagian depan. Saya tidak bisa mengendarai dengan bagian depan (seperti biasanya) dan saya tidak merasa nyaman dengan itu seperti di Qatar,”

“Yang lain memiliki ban yang sama sehingga kami tidak bisa menunjuk ke satu arah saja (menyalahkan ban). Kami perlu memahami situasi untuk mengambil keuntungan dari ban itu.”

Jadi Marquez berusaha mencari perbaikan dan kemajuan dengan peralatan yang dimilikinya, meski masih belum memiliki kepercayaan penuh pada bagian depan Honda RC213V baru. Dia terbiasa memiliki keyakinan buta mutlak (yakin 100%) di bagian depan, dan kemudian mencoba menemukan cara untuk mendapatkan hasil maksimal dari bagian belakang. Akan tetapi di motor versi 2022 ini, honda telah menggeser keseimbangan motor lebih jauh ke belakang. Grip belakang sekarang semakin banyak, sementara ia kehilangan feeling pada grip bagian depan.

Di Mandalika, sisi kanan ban belakang menjadi masalah khusus. Pengendara menggunakan kompon paling lembut karena konstruksinya lebih kaku untuk membantu menjaga ban tetap dingin. Itu membuat casing tetap dingin, tetapi membuat karet rentan terhadap panas berlebih, dan menyebabkannya kehilangan grip. Piero Taramasso dari Michelin mengatakan bahwa michelin tidak punya pilihan. Tes telah menunjukkan bahwa jika trek jauh lebih panas dari yang diharapkan (suhu aspal mencapai 65 derajad celcius), dan tekanan ban lebih dari yang diharapkan.

“Kami sangat jelas bahwa ban yang kami miliki di Mandalika akhir pekan ini berbeda dengan yang kami gunakan saat tes, tetapi seperti yang diketahui semua tim dan pebalap, perubahan ini adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan itu. panas berlebih yang parah dan untuk menghilangkan potensi masalah keselamatan bagi pengendara selama balapan.”

Ban yang berbeda memerlukan pengaturan yang berbeda, dan beberapa tim lebih berhasil daripada yang lain dalam menemukan keseimbangan yang tepat. Dan tim repsol honda yang dipunggawai marc marquez termasuk yang kurang berhasil mengatasi masalah ini. Seting yang optimum bisa saja diperoleh, akan tetapi waktu yang tersedia sangat singkat alias nggak cukup waktu. Jadi ban yang dipakai buat tes pra musim dan buat balapan beda, dan marc marquez tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan tersebut dalam waktu yang singkat

Keluhan pol espargaro pada ban michelin

Pol espargaro mengomentari kekecewaannya terhadap performa ban michelin yang ia gunakan saat balapan di mandalika, ia mengatakan :

“Apa pun yang kami lakukan di tes, itu harus tetap sama (ban nya) jika tidak, Anda membuat kekacauan besar. Anda mempersiapkan motor untuk sesuatu dan kemudian Anda tiba di balapan dan Anda memiliki hal yang sama sekali berbeda. Kami menghabiskan cukup banyak waktu di sini di pramusim untuk menempatkan motor di tempatnya dan bagi kami itu adalah buang-buang waktu dan uang bagi kami untuk datang ke sini di pramusim. Apa yang kami lakukan di sini selama tes adalah nol untuk akhir pekan ini.”

“Ketika kami mengeluh tentang Michelin, itu bukan karena kami suka mengeluh tentang Michelin, tetapi karena kami menghadapi masalah serius tentang konsumsi ban depan dan kami tidak dapat menyelesaikan balapan karena suhu terlalu tinggi dan bagian ban belakang terkunci”

“Ketika kami mengeluh itu karena kami merasa memiliki masalah dan dari menjadi cepat dan aman pada tes kami lambat dan tidak aman,”

Diplopia yang dialami marc marquez

Marquez tentu saja bisa terus mengalami crash seperti yang dilakukannya di Mandalika (mengalmai benturan di kepala dengan sangat keras). Karena crash seperti ini akan membuatnya lebih rentan mengalami gegar otak. Dan dia telah diberitahu bahwa saraf di matanya yang rusak dalam kecelakaan Moto2 di Sepang pada tahun 2011 tidak boleh menerima benturan yang berat. Cedera yang didapat dari latihan tahun lalu telah menciptakan masalah tambahan, dan meningkatkan kemungkinan menderita masalah penglihatan (diplopia) permanen.

Pembalap Tim Repsol Honda ini telah menunjukkan peningkatan kesembuhan yang sangat baik pada diplopia yang dialaminya setelah mengunjungi Klinik Rumah Sakit dan pemeriksaan dari Dr. Sánchez Dalmau, di Klinik Rumah Sakit di Barcelona hari senin tanggal 28 maret 2022. Ini adalah pemeriksaan kesehatan keduanya setelah kecelakaan seminggu yang lalu. Dalam pemeriksaan baru ini, Dr. Sánchez Dalmau menegaskan bahwa :

” diplopia Marc Marquez menunjukkan peningkatan yang signifikan dan menegaskan kembali bahwa perkembangan penglihatannya sangat baik.”

Dan marc marquez akan terus melakukan perawatan konservatif dengan pemeriksaan rutin. Sehingga ia tidak akan mengikuti putaran berikutnya Kejuaraan Dunia MotoGP yang berlangsung akhir pekan ini di Argentina karena Ia harus  melanjutkan proses pemulihannya.

Bagaimana dengan kesempatan meraih juara dunia motogp 2022 ?

Dengan kondisinya saat ini memang marc marquez telah kehilangan poin (poin 0) di dua balapan, di mandalika Indonesia dan di rio hondo argentina. Bahkan kemungkina ia juga absen balapan di austin texas amerika. Akan tetapi jika ia telah kembali sehat seperti sedia kala, ia masih punya kesempatan untuk juara dunia. Apalagi tampaknya juara di setiap balapan akan berganti-ganti pembalap. Di qatar ada bastianini, di mandalika ada oliveira, mungkin di argentina dan texas juga akan ada pembalap lain yang menjuarainya.

Tentu saja selain kesehatan, marc marquez juga harus sudah selesai dengan motor dan ban-nya. Seperti artikel yang lalu, jika honda ingin marc marquez juara, maka ia harus memberikan setingan yang spesial baginya. Ia harus diberikan motor dengan setingan yang tidak jauh berbeda dengan motor tahun lalu. Rubah sasis tanpa rubah mesin, sepertinya tidak masalah bagi honda, tapi mau nggak honda melakukan itu ?

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Be the first to comment

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan