Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Mungkin kita sudah sering mendengar adanya penipuan, baik oleh seller ke buyer, penipuan publik oleh oknum dan lain-lain. Banyak juga yang mensoroti suatu kekurangan produk (misalnya sepeda motor), mengandung penipuan dalam iklannya. Kenyataannya tidak seperti yang diiklankan, kenyataannya tidak seperti yang dinyatakan oleh tester. Dan hal seperti ini kadang dianggap lumrah, sebagai bentuk advertising, kalaupun tidak sesuai mereka akan berkilah bahwa kondisi-nya tidak sama persis, sehingga tidak bisa diklaim sebagai penipuan publik.
Baru-baru ini ada kabar yang cukup “hot”, mengenai penipuan yang dilakukan VW dalam melewati tes kandungan emisi gas buang, agar bisa dipasarkan di Amerika Serikat (US). Penipuan yang dilakukan sangat “apik” benar-benar high tech, karena melibatkan software yang di-install ke dalam ECU-nya. ECU memiliki potensi yang sangat bagus kemudian ditambah dengan software yang “pintar” yang mampu melakukan semua pengontrolan termasuk performa engine dan besarnya emisi yang dihasilkan.
Software yang ditanamkan di ECU memiliki kepintaran yang disalah gunakan, karena ia mampu mendetaksi paling tidak dua kondisi :
- Kondisi saat di test di laboratorium
- Kondisi saat di jalan raya
Iklan dalam penjualan mobil vw tdi (turbocharge direct injection/diesel) adalah mobil paling ramah lingkungan, karena lolos test. Sedangkan iklan yang lain adalah testimoni dari test-driver dan pengguna, bahwa performa engine nya sangat baik. Hubungan antara performa yang dihasilkan dengan rendahnya emisi gas buang yang dikeluarkan oleh engine melalui knalpot adalah dua hal yang sering bertolak belakang. Jika emisinya rendah bisa dipastikan powernya juga rendah, begitu pula jika powernya besar, otomatis emisinya juga besar.
Hasil pengetesan di laboratorium EPA (Enviromental Prectection Agency) menunjukkan bahwa emisi mobil-mobil vw yang dihasilkan lolos dari standar emisi yang ditetapkan (0.043 gr/km untuk NOx). Sedangkan ketika diuji di jalan emisinya mencapai 15-35 kali lipat untuk jenis jetta dan 5-20 kali lipat untuk jenis passat. Artinya manipulasi yang dilakukan oleh software dalam ECU untuk memuaskan konsumen akan performa mobilnya, menghasilkan polusi yang sangat signifikan, bahkan oleh sebahagian orang dinyatakan sebagai kejahatan lingkungan.
Lalu apa yang bagus buat kita ?
Tentunya teknologi yang diciptakan seperti itu bisa digunakan untuk kebaikan kita. Jadi ECU akan bisa mengetahui apakah kendaraan berada pada mode :
- Econo harian
- Cruiser, maupun
- Race
Jadi mekanik balap hanya mengganti part standart dengan part racing, kemudian ketika di-gas mulai dari idle sampai mentok, ECU langsung menyesuaikan timing pengapian dan durasi injector sesuai dengan mode race (race switch : on). Dan ketika dikembalikan pada kondisi standarnya dan mode di-switch ke econo, ECU akan menyesuaikan. Jadi tidak repot seting ulang, karena ECUnya sanggup melakukan “self setting” saat ia mengetahui ada variabel yang dirubah.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB
nambah ilmu nih http://macantua.com/2015/10/06/pungli-lagi-jadi-sorotan-watch-your-step-sirs/
Speechless
kena denda berapa tuh kang?
http://kobayogas.com/2015/10/06/arai-helmet-koleksi-2015-dari-standar-hingga-replika-racers-lads/
mboh ga
yang jelas sih malu
tipu2 nya ketahuan, banyak sekali fans vw yang kecewa
nyimak aja pak
mantap ulasannya pak
http://warungasep.net/2015/10/06/inilah-headlamp-yamaha-aerox-125-sekilas-mirip-headlamp-honda-pcx/
Lho ini bukan hal aneh kan?
Bukankah beberapa model kendaraan yg dijual di Indonesia (mass-production, baik mobil maupun motor) juga sudah punya fitur semacam ini?
Sama kayak kasus spesifikasi power Yamaha R25 yg ternyata disunat..
Mungkin sekarang dia menuai karma (dihukum oleh market, penjualannya jauh di bawah Ninja 250)
ni blog demen bner hina yamaha
numpang tenar ga gitu juga keles
:v
beda kasus…sunat spek yamaha ga pernah ditemukan oleh lembaga yang kompeten seperti di amerika sono. lagipula mereka tidak mengatakan power on wheel atau on crank yang mereka taruh di spek resmi. kalau mau kasus lain seperti kasus honda beat 1:78 yang setelah metode ECE ternyata cuman dapet 1:44. tapi justru penjualannya makin naik. dalam hal ini mereka tidak dapat dikenai hukuman karena tidak adanya lembaga yang kompeten mengetes dan dengan jurus bintang kecil mereka dapat mengelak. beda dengan nissan march yang tidak menulis bintang kecil sehingga mereka bisa dituntut saat konsumsi BBMnya tidak sesuai dengan iklan yang mereka buat sendiri
Canggih ECUnya.
Numpang sharing aplikasi android untuk merawat motor matic di Google play Gan
https://play.google.com/store/apps/details?id=rifel.appliction.servisberkalamotormatic
memangnya ditipu bagaimana om ? artikel nya ada ? itu serius pelanggaran berat tuh kalau kena EPA disana ketat
artikelnya sudah mendunia, bahkan sudah ada di wikipedia
https://en.wikipedia.org/wiki/Volkswagen_emissions_violations
oh pantes. tak cek dahulu, kayak kasus mobil nissan yang katanya irit itu yah. tapi ada yg komplain konsumennya.
Nek nmp mapping doang . Multi mapping sesuai throttle positioning
hasil pembacaan juga bisa dikadalin
Wah hebat juga ya”””
Artificial inteligent
Anehnya di eropa gak konangan tp bgtu di amerika konangan.
Mgkin krn amerika sangat ketat untuk mobil bukan buatn amerika
sama kek di indo, spek power lebih gede tapi memble
Kalo ada motor kencang trus mass pro nya memble patas, coz menyesuaikan uji emisi. Namun jika mass pro nya lebih kencang dari klaim bisa jadi penipuan juga.