Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Peristiwa mengharukan terjadi beberapa hari yang lalu. Longsor telah menerjang sebuah desa, diperkirakan 150 orang hilang tertimbun tanah longsor. Sebagian jenazah sudah ditemukan, tapi sebagian besar mesih belum. Hal ini terkait dengan medan yang sulit dan tanah yang masih labil.
Hampir semua rumah pada jalur longsor, amblas diterjang dan ditimbun oleh tanah yang longsor dari atas tebing, kecuali satu rumah. Yang lebih menakjubkan bukan cuma rumah, tanah longsor pun seakan-akan nggak mau melewati kebun sang empunya rumah. Perhatikan gambar lebih detil di bawah ini
Ini merupakan petunjuk adanya pertolongan Allah SWT bagi orang yang dikehendaki-Nya. Yang jelas, menurut informasi, rumah tersebut adalah rumah seorang kyai/guru ngaji di kampung itu.
Mungkin Allah SWT menyelamatkannya karena ke-sholihannya dan pengabdiannya baik kepada Allah SWT maupun kepada warga sekitar.
Mungkin mirip dengan apa yang sering kita alami selama ini, mengenai nasib kita yang naik-turun. Pernah dulu sempat iri dengan penghasilan teman, dan teman ane berkata dengan tenang yang artinya sangat dalam
“….sesuai dengan amal perbuatan”.
Mak jleb….kayaknya bener tuh omongan temen ane, kana banget ke ane.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB
btuel itu bah!
itoe betoel adanja…
http://mansarpost.com/2014/12/15/yuuukk-menghitung-penyusutan-aka-depresiasi-atas-kendaraan-bermotor/
subhanallah
http://orongorong.com/2014/12/15/seperti-apakah-bebek-sport-ahm/
Hanya bisa mengucap ‘subhanallah…’
Subhanalloh.. Mirip cerita sang kyai di daerah Gunung Galulunggung yang lahar pun seakan melewatinya begitu saja… 😀
itu skdar peringatan bagi seluruh umat atas kekuasaanNya, jk Allah mnghendaki sgala sesuatu pasti trjadi mski hal itu diluar nalar dan itu bkn krn amalan atau apapun, itu krn kehendak dari Nya, tiada sesuatupun yg trlepas dari pengawasanNya.
Subhanalloh lagi lagi Alloh menangkan org sholeh..
Mungkin mirip dengan apa yang sering kita alami selama ini, mengenai nasib kita yang naik-turun. Pernah dulu sempat iri dengan penghasilan teman, dan teman ane berkata dengan tenang yang artinya sangat dalam
“….sesuai dengan amal perbuatan”.
Mak jleb….kayaknya bener tuh omongan temen ane, kana banget ke ane.
kalu ini , ane kurang sepaham.
rejeki tdk tergantung amal perbuatan.
nanti ada yg geer dong,
” saya yg jarang sholat rejekinya lancar
kamu yg sholatnya rajin, serat rejekinya”
bagaimana menyingkapi kritikan spt ini ?
begitu petiken pertanyaan seseorang kepada ustadz di sebuah radio dakwah mengenai hal tsb
gampang sekali mengkritisi kejadian ini
kalau ada orang bermaksiat/jarang sholat tapi rezekinya lancar, hasil itu memang karena usahanya, bahkan oleh Allah di perlancar lagi, sehingga menjadi “istidroj”, tapi apakah membawa keberkahan ??? Mau tau seperti apa kekayaan qorun ? kunci gudang emas nya saja nggak kuat dipikul oleh 2 orang perkasa
yang rajin sholat(sah sesuai sunnah) tapi “keliahatannya” rejekinya seret, lha memang kalo urusan rezeki asalnya dari usaha, bukan dari sholat. Sedangkan sholat mengarahkan kita supaya menjauhi kemungkaran saat mencari rezeki.
Sedangkan yang ane maksud “amal perbuatan” di kalimat tersebut adalah karena amalan/kerjanya baik, silaturahimnya baik, kerjanya profesional dan ikhlas, sehingga disukai oleh orang2 yang dilayaninya. Barangkali teman ane adalah orang yang mendirikan sholatnya, mengerjakan sholat dan mengaplikasikan nilai2nya dalam kehidupan.
“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari “pintu” yang tak diduga-duga olehnya”. (ath-Thalaq: 2-3). Percaya atau nggak dengan firman Allah ini ???
mak jleb maning…
🙂
janji Allah bukan bualan…
Allah mencintai orang-orang yg beriman dan berserah diri kepada Nya…
mungkin konteks kalimat om ndak pas menurut ane.
kalu yg om jabarken , ane pahem sepenuhnya
mungkin juga ente yang terlalu mendramatisir
karena yang ane tuliskan adalah “..amal perbuatan” nggak terfokus pada amal ibadah (wajib/mahdhoh).
hhmmm…
Makasih diingatkan.. Jadi ingat mengalami waktu gempa di Jogja dulu.. Bayangkan 59 detik rumah kami diguncang gempa 5.8r, pintu dibuka tidak bisa.. genteng berjatuhan.. horor. Alhamdulillah semua selamat.
subhanalloh..
Semoga tidak menjadikan kesombongan bagi yang diberi keselamatan dari musibah tanah longsor tapi sebagai peringatan kedepannya harus hati hati
kalo dipikir logis, dengan keimanan, mungkin pak ustad mendapat petunjuk untuk bercocok tanam di belakang rumah. sehingga ketika ada bencana akar2 pohon bisa mencengkram sehingga tidak labil. kurang lebih seperti nabi Nuh.
*Opini Liar
bencana tanah longsor datang karena ULAH MANUSIA sendiri yg suka menebang pohon seenaknya.
Pelajaran waktu MI dulu nama pelajaranya geografi: tidak boleh menebang pohon dg “brutal” di pegunungan.
selalu ada cerita menarik di setiap datangnya musibah, dan alloh selalu memberi pelajaran berharga kepada makhluknya
semua akan kembali kepada-Nya….setiap bencana pasti ad hikmahnya…semga Allah melindungi kta semua..
wis sing takwa ngalah aja, mugo2 sedulur sing ngeyel diparingi hidayah karo Gusti Alloh SWT.
“tok nehi peringatan opo ora, kanggo dhekne podho wae”
patut dijadikan contoh, maha besar Allah…