Bro and sis yang baik hati dan semoga dirahmati Allah SWT. Tentunya kita sering melihat, baik diri kita sendiri juga orang-orang di sekitar kita, bahwa kita memiliki seorang (atau beberapa orang) idola. Sayangnya sebahagian besar si pengidola bersikap berlebihan dalam mencintai idolanya, dan semua yang berlebihan pastilah efeknya tidak baik. Bahkan mereka menidolakan orang-orang yang sesungguhnya tidak begitu mereka kenal. Karena blog motogokil.com, spesialisnya adalah dunia permotoran, maka mari kita lihat apa pengaruh seorang idola (pembalap motogp, misalnya rossi, marquez dll) terhadap pengidolanya (fbr, fbm, dll).
Sesungguhnya suka terhadap sesuatu yang besifat mubah, tidaklah mengapa. Akan tetapi jika kemudian “sesuatu” tersebut menjadi idol/idola, dan dicintai secara berlebihan, maka bagi seorang muslim, bisa berbahaya. Karena akan memberikan pengaruh akan kehidupannya baik di dunia, maupun di akhirat. Perhatika beberapa dalil berikut ini
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti.”
[HR. Thobroni dalam Ash Shogir dan Al Awsath. Perowinya adalah perowi yang shahih kecuali Muhammad bin Maimun Al Khiyath, namun ia ditsiqohkan. Lihat Majma’ Az Zawaid no. 18021.]
Wah gawat juga ya, kalau kita cinta rossi, marquez, lorenzo, dan lain-lain, kemudian mereka mati dalam keadaan kafir dan ditakdirkan oleh Allah SWT masuk neraka, maka kita juga akan dikumpulkan bersama mereka di neraka. Apes benar nasih kita.
Kok begitu logikanya dimana ?
Logikanya begini, setiap pengidola akan berusaha mengikuti idolanya. Pertama-tama mungkin hanya masalah penampakan (dzohir) misalnya nomor. Sebagai contoh; rossi pakai nomor 46, maka nomor di motor, baju dan lain-lain si pengidola ikut juga 46. Sampai di sini tidak menjadi masalah, karena tidak berdampak apa-apa terhadap amalan/ibadah seseorang.
Akan tetapi jika kemudian sang idola semakin dicintai, maka pengaruhnya akan lebih dalam. Karena pengidola bisa saja akan memiliki keyakinan bahwa semua yang dikatakan idolanya adalah benar, semua tindakannya adalah benar, dan merupakan kebanggan jika mampu mengikutinya. Gawatnya bagi kaum muslimin, jika mebenarkan kemaksiatan yang dilakukan oleh idolanya, maka lambat laun akan diikutinya juga. Sang idola main perempuan, pengidola mencontoh. Sang idola minum khomr, pengidola juga ikut. Maka layaklah jika sang idola masuk neraka, pengidola juga ikut masuk neraka.
Mengapa bisa demikian ? Karena sifat meniru sang idola adalah manusiawi, alias lumrah. Dan merupakan salah satu watak bawaan yang diciptakan oleh Allah Ta’ala, yaitu kecenderungan untuk selalu meniru dan mengikuti orang lain yang dikaguminya (idola), baik dalam kebaikan maupun keburukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“الأرواح جنود مجندة، فما تعارف منها ائتلف وما تناكر اختلف
“Ruh-ruh manusia adalah kelompok yang selalu bersama, maka yang saling bersesuaian di antara mereka akan saling dekat, dan yang tidak bersesuaian akan saling berselisih [HSR al-Bukhari (no. 3158) dan Muslim (no. 2638)]
Lalu bagaimana dengan kita sebagai seorang muslim, dalam mensikapi permasalahan ini ? Ya pastilah kita harus mengidolakan, mencintai dan meniru manusia terbaik yaitu Muhammad Rosululloh SAW. Karena beliau diutus adalah sebagai contoh untuk ditiru oleh umatnya. Allah Ta’ala berfirman,
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا}
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21)
Kalau kita sebagai manusia biasa tidak mampu menirunya 100% (itu sudah pasti), maka tirulah semampunya. Atau paling tidak meniru perilaku dan akhlaq para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena mereka adalah teladan shaleh yang utama bagi orang yang beriman, karena Allah memuji mereka dalam banyak ayat al-Qur’an, di antaranya firman-Nya,
{مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا}
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia (para sahabat y) adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi penyayang di antara sesama mereka, kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda meraka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS al-Fath:29).
Dalam hal ini, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Barangsiapa di antara kamu yang ingin mengambil teladan, maka hendaknya dia berteladan dengan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya di umat ini, paling dalam pemahaman (agamanya), paling jauh dari sikap berlebih-lebihan, paling lurus petunjuknya, dan paling baik keadaannya, mereka adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk menjadi sahabat nabi-Nya, maka kenalilah keutaman mereka dan ikutilah jejak-jejak mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus”. [Dinukil oleh imam Ibnu ‘Abdil Barr dengan sanadnya dalam kitab “Jaami’u bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi” (no. 1118)]
Sekarang posisi kita di mana wahai bro n sis yang baik hati ? Apakah kita akan mengidolakan mereka yang belum jelas nasibnya di akhirat ? Atau kita akan sadar memilih mengidolakan Rosululloh SAW dan para sahabatnya RA, yang sudah jelas kualifikasinya di dunia dan di akhirat.
Tentunya “Tidak kenal makan tak sayang”, kalau kita ingin mencontoh Rosululloh SAW dan para sahabatnya RA, maka kita harus mengenal mereka. Kita harus belajar dari sumber-sumber yang valid, yang terpercaya kebenarannya, mengenai akhlaq dan kehidupan serta sikap mereka dalam menanggapi/menyelesaikan permasalahan.
Semoga Allah SWT mengampuni kesalahan kita semua dalam permasalahan ini. Dan semoga tulisan ini bisa bermanfaat.
Semua yang benar datang dari Allah SWT, dan kesalahan dan kekurangan datang dari diri ana sendiri. Wallohu a’lam
Wassalamu’alaikum wR wB.
waahhh….banyakin artikel ginian om gus…eh….om gokil…hehehehehehe syukron artikelnya… jazakallah khairan katsiran…
Aku suka artikelnya
http://singindo.com/2015/11/27/tulisan-seorang-ustad-tentang-pergerakan-pki-sebuah-pelajaran-bagi-kita-generasi-muda/
Betul
adem http://macantua.com/2015/11/26/yamaha-m-slaz-mt15-accessories/
Idolla tertinggi sy tidak lain adalah Baginda Rasullulah, salamullahi alaihi. Manusia sempurna seluruh alam semesta, minal awal wal akhir zaman.
Dan para Anbiya..para Alim dengan sikap rendah hati mereka dan sikap perhatian sosial yg sangat luar biasa…
dan orang-orang yang memberikan kontribusi besar dan keperdulian tinggi terhadap kemanusiaan, siapapun dia dan apapun agamanya. mempererat persaudaraan tanpa memandang agama dan ras. tidak membuat kezaliman, kekacauan dan fitnah, di manapun mereka berada. perduli terhadap kaum lemah (mustadh’afin). menciptakan keadilan dan ketentraman. Semoga ALLAH ta’ala memberkati orang-orang seperti mereka, amiin
kalau ngefans motogp sekedar hobi aja utk melepas stres. dg itu bagus nya disikapi biasa aja. sikap nge fans sampai fanatik buta dg pembalap dan merk adalah kurang tepat.
Alhamdulilah q ngk ngefens moto gp smpk sekarat….only one muhammad saw
Tak lepas dari artikel di atas,,,lebih baik jadi orang ngerti dari pda jadi orang pintar..
terimakasih tausiahnya..
sama-sama masbro
tausiah ini untuk kita semua, termasuk ane yg nulis
bener bgt..
sesuatu yg berlebihan itu ngga baik..
contoh paling anyar yaa kmrn mslh motogp…
saling caci maki antar sesama muslim d dumay gr2 idolanya..
Artikel kaya gini harusnya porsinya lebih banyak daripada artikel otomotif.
Ente trimomok lagi nyamar yah bro? Biar dapet dollar dari ngahaem, sama yimm, sambil jelek jelekin brang lain?
Ngoahahaha