Oprek : Kontroversi Aplikasi Kampas Rem Cakram dari Kayu Syaratnya…

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah senatiasa menyelamatkan kita semua dari marabahaya dan penyakit di manapun kita berada, aamiin.

Dalam sebuah forum pencinta motor bekas dan mekanik sepeda motor terdapat postingan aplikasi kayu sebagai pengganti kampas rem cakram, yang cukup menarik perhatian iwf. Karena stahu iwf material yang sering digunakan untuk pengereman adalah karet (sendal jepit – kalau kepepet) untuk pengereman sepeda pancal, asbes untuk sepeda motor dan beberapa material keras lainnya untuk kendaraan yang lebih ekstrim pengoperasiannya. Dan pengaplikasian kayu sebagai pengganti kampas rem, baru kali ini iwf lihat, mungkin iwf saja yang mainnya kurang jauh.

Terbayang bagaimana kampas rem yang begitu kuat, habis tergerus oleh piringan cakram yang terbuat dari baja. Maka apalah jadinya kalau kampas rem diganti dengan kayu ? Apa nggak gosong terbakar suhu hasil gesekan yang sangat tinggi ?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membuat pikiran kita ruwet, mari kita simak analisisnya…

Ternyata aplikasi kayu sebagai kampas rem, bukan untuk motor yang digunakan harian di jalan aspal yang kering dan mulus. Akan tetapi sangat cocok dan mumpuni untuk palikasi di jalan basah-becek dihutan dengan kontur pebukitan (naik-turun yang cukup ekstrim). Bahkan menurut beberapa pengamat dan praktisi, untuk kondisi tersebut kampas rem kayu dianggap lebih unggul dalam membantu mengurangi dan menghentikan laju motor.

Menurut analisis singkat iwf, mengapa kampas kayu lebih mumpuni untuk keperluan ini adalah karena :

  • Kondisi yang basah/becek dan kecepatan rendah mengakibatkan kampas kayu tidak mengalami kenaikan suhu ekstrim yang bisa membuatnya terbakar.
  • Kampas kayu lebih empuk, lebih bisa menyatu dengan cakram, sehingga mampu meminimalisir dampak buruk dari lumpur basah yang bisa mengakibatkan friksi antara kampas rem dan permukaan cakram menurun. Jikapun ada lumpur kering yang menempel akan mudak lepas karena sifat kayu yang lebih empuk.
  • Pada kampas rem biasa, karena lebih keras dan kondisinya selalu basah dan berlumpur, lapisan tipis lumpur yang mengering dapat menjadikan pengereman tidak pakem. Tangan harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan pengeraman yang lebih pakem. Apalagi jika lapisan lumpur tersebut mengering dan tersengat panas yang tinggi saat pengereman ekstrim, maka ia bisa membatu (menjadi seperti batu bata yang terbakar), pengereman akan jauh lebih parah, bisa-bisa blong.

Kira-kira itulah analsis yang bisa iwf sampaikan. Adapun pembuatan kampas rem kayu sangatlah mudah. Ikuti cara-cara berikut :

  • Bersihkan kampas rem yang tersisa dari plat besinya, dengan gerinda akan lebih mudah. Beri kisi-kisi agar lembesi dapat melekat dengan lebih kuat
  • Buat kampas rem dari kayu dengan ukuran yang sesuai aslinya. Jangan lupa diberi kisi-kisi bagian atas dan bawahnya.
  • Tempelkan kampas kayu ke plat besi dengan menggunakan lem besi (plastic steel).
  • Tekan dengan cukup kuat sampai lem besi mengering. Penkanan bisa menggunakan ragum (catok) atau dengan ditaruh di bawah kaki meja yang cukup berat.

Demikian yang bisa iwf sampaikan, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

Be the first to comment

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan