Upgrade Performa Honda CRF 150 Supaya Lebih Hot dan Asyik

crf 150 upgrade dyno test

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Semoga Allah senantiasa merachmati kita semua, di manapun kita berada, aamiin.

Terpicu oleh sebuah artikel lumayan lawas, tahun kemarin, mengenai upgrade performa (power dan torsi) honda crf 150, iwf coba browsing mengenai bore-up kitnya. Dan ternyata penyedia paket penambah performa baik bore-up kita maupun ditambah dengan stroke-up, sudah banyak tersedia dia pasar online. Jadi istilahnya mekanik nggak perlu riset, tinggal bongkar mesin original dan pasang paket boreup–strokeup kita, plek-plek-plek jadi dah crf 250 cc. Tentu saja power dan torsinya nambah signifikan, lha wong banyak varibel penentu performa yang di-upgrade.

Dalam hati iwf, bertanya mengapa banyak sekali tawaran paket peningkat performa seperti ini ? Akhirnya iwf ingat beberapa hal yang memang memicu hasrat owner crf 150 untuk mengupgrade power dan torsi tunggangannya. Beberapa hal tersebut adalah :

  • Saat launcing dulu, iwf pernah mencobanya [artikel] juga saat sekali-kalinya nrabas medan offroad [artikel], bahwa untuk seorang pemula, performa crf 150 bisa dikatakan cukup. Tapi untuk seorang dengan skill medium sampai expert performa crf 150 terasa sangat kurang, alias letoy.
  • Ketika iwf membaca spesifikasinya, pantas saja letoy lha wong power dan torsinya [lihat spesifikasi crf 150 di sini] masih kalah nendang dibandingkan vario 150 [lihat spesifikasi vario 150 di sini]. Bisa dibayangkan motor laki (sport) yang penampakannya sangat macho, performnya kalah dibandingkan skutik ibu-ibu. Pantas saja owner ingin performa yang lebih tingi lagi.

Menurut postingan otomotifnet, upgrade tersebut dilakukan dengan mengubah beberapa bagian yaitu :

  1. Bore serta piston yang ukurannya 57,3 mm dibesarkan (bore-up) menjadi 66 mm. Bahkan ada yang berani menawarkan paket silinder+piston dengan diameter 72 mm.
  2. Panjang stroke yang standarnya 57,8 mm diperpanjang (stroke-up) menjadi 62 mm. Bahkan ada yang menawarkan juga bandul crankshaft dengan stroke 64.5 mm
  3. Tentu saja setang seher atau conrod juga harus diganti dengan yang lebih panjang.
  4. Penggantian klep in-ex menjadi suatu yang disarankan, karena diameter bore sudah tambah besar, maka ukuran lebar payung klep bisa dioptimalkan. Ukurang diameter klep in-ex yang stanadarnya 29 mm – 25.5 mm dilebarkan menjadi 34 mm – 29 mm.
  5. Volume dipastikan menjadi tambah besar, untuk mampu mengoptimalkan efisiensi volumetrik, maka peningkatan besarnya diameter klep akan lebih sempurna jika diikuti dengan :
    • pembesaran diameter lubang throttlebody (tb) yang standarnya 30 mm, di-upgrade dengan tb dengapakai ukuran 32 mm. Bisa menggunakan tb milik honda cb150r yang ukurannya 29 mm di-reamer menjadi 32 mm.
    • upgrade profile camshaft dengan menggunakan durasi 252 derajad.
  6. Penyeimbang komposisi bensin dan udara, dengan mengaplikasikan ecu racing (aracer) dan injektor yang memiliki debit yang lebih tinggi, misalnya milik honda crf 250, dengan setingan afr 12.5, hmmm lumayan basah ya.
  7. Kompresi dinaikkan dari 9.5:1 menjadi 12.5:1 dengan cara aplikasi piston dome tinggi.
  8. Penyesuaian part lain seperti knalpot dan filter udara harus dilakukan untuk mendukung optimalisasi setingan di atas.
    [sumber: otomotifnet.gridoto]

Dari hasil pengukuran di atas dyno, diperoleh :

  • Kondisi standar yang tertulis di brosur power 12.91 PS (12,73 hp) @8.000 rpm dan torsi 12,43 Nm @6.500 rpm. Dan setelah diukur di atas dyno, power 10,02 hp @7.429 rpm dan torsi 10,50 Nm @6.179 rpm. Terjadi penurunan power terukur 2.71 hp atau 21.3 %. Sedangkan penurunan torsi mencapai 1,93 Nm atau sebesar 15.5%.
  • Setelah melakukan ubahan piston 66 mm, stroke 64.5 mm (volume silinder jadi 220,6 cc), cr=12.5 dan afr=12.5, camshaft durasi 252 derajad, power yang terukur di atas dyno adalah 21.99 hp @9960 rpm dan torsi 17.18 Nm @7730 rpm.

Artinya kenaikan power yang terukur di atas dyno adalah 21.99-10,02 = 11.97 hp dan kenaikan torsi 17.18 -10.50 = 6.68 Nm. Jadi kenaikan power mencapai 119.5% dan toarsi naik 63,6%. Lumayan berasa peningkatannya, untuk upgrade volume 220,6 cc.

Nah sekarang, kita analisis dengan perhitungan, seperti yang biasa iwf lakukan dengan menggunakan tabel performa engine. Tapi sebelumnya kita harus memperkirakan berapa power dan torsi hasil upgrade on-crank. Yaitu dengan memperkirakan efisiensi dyno untuk pengukuran power dan torsi, yaitu dengan langkah berikut :

  • Efisiensi pengukuran power motor yang diukur di atas dyno adalah = 100% – 21.3 % (rugi pengukuran power) = 78.7%.
  • Pengukuran di atas dyno engine yang telah mengalami upgrade adalah 21.99 hp. Maka besarnya power engine tersebut on crank adalah = 21.99 hp / 78.7 % = 27.94 hp.
  • Jadi peningkatan power on crank (brosur) ke power yang diapgrade adalah 12,73 hp menjadi 27,94 hp. Dan inilah yang akan dijadikan acuan perhitungan dalam tabel performa. Asumsi bahwa pengukuran dyno juga menghasilkan penurunan putaran (rpm) power punak, maka diperkirakan power puncak on crank berada di sekitar = 9960 x 8000/7429 = 10726 rpm, atau dibulatkan 10700 rpm

crf 220 performance

Ada yang riskan dalam ubahan ini yaitu putaran engine sudah melampaui piston speed silinder dengan boring standar (baja tuang). Piston speed pada saat diukur di atas mesin dyno adalah 21.41 m/s. Sedangkan jika tidak diberi beban (on-crank) malah tembus 23 m/s.

crf std 150 vs 220 piston speed

Begitu pula dengan rasio kompresinya yang mencapai 12.5 (statis) – 10.1 (dinamis), dan hal ini (menurut iwf) akan menjadikan engine cepat over heat dengan hanya mengandalkan pendinginan udara. Kalau dipaksa bekerja dalam waktu yang lama, dikhawatirkan engine akan overheat dan ngancing.

Cara yang aman adalah menempatkan power di putaran mesin yang agak rendah, misalnya sama dengan standar yaitu 8000. Karena pada putaran tersebut, piston speed nya hanya 17.7 m/s, masih sangat aman. Akan tetapi power yang dihasilkan engine juga tidak sebesar itu, 21 hp. Begitu pula jika menggunakan rasio kompresi yang lebih rendah misalnya 11:1, akan menjadikan engine lebih adem dan lebih awet. Berikut ini perkiraan power crf 220 dengan power puncak di 8000 rpm dan dengan cr 11:1.

crf 150 upgrade performa save

Power yang dihasilkan engine on-crank sekitar 22 hp. Dan jika diukur di mesin dyno, powernya akan turun, diperkirakan 22.03 hp x 0.787 = 17.35 hp. Lumayanlah tenaganya, masih lebih kuat jika dibandingkan cb150r. Kalau mau lebih besar lagi tenaganya, upgrade bukan di sektor putaran yang dinaikkan, akan tetapi dengan meningkatkan efisiensi volumetrik

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

 

 

 

13 Komentar

  1. Minta saran pak dosen.tenaga crf ku cukup untuk nemani saya kontrol lahan.cuma yg bikin gelisah suara nglitik saat beban berat(nanjak telat menurunkan gigi).kira kira apa yg perlu saya lakukan

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan