Gokil !!! Dengan Bahu Cidera Marc Marquez Masih Menjadi yang Tercepat Ke-2 (Final Test Jerez)

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Semoga Allah menyelamatkan kita yang di perjalanan dan mensejahterakan kita saat di tujuan.

Marc marquez memang pembalap luar biasa, selain skill-nya jawara, semangatnya untuk menjadi yang terbaik patut dijadikan acuan bagi pembalap muda lainnya. Saat tes hari-1, ia mengalami crash yang menyebabkan bahu kanannya cidera (dislokasi), dan membutuhkan pembedahan untuk penyembuhannya. Dan dengan kondisi yang masih cidera tersebut ia masih terus ikut melakukan test di hari ke-2, dan memuncaki raihan fastest lap.

Secara keseluruhan tes selama dua hari, maverick vinales masih yang tercepat. Dan marc marquez dengan raihan di tes hari ke-2 menempati posisi ke-2 secara keseluruhan. Dan hasil ini cukup luar biasa bagi pembalap yang sedang cidera bahu  sekaligus harus menaklukkan honda rc213v yang terkenal powerful dan liar.

Berikut hasil tes jerez hari ke-2

Jika dikombinasikan dengan hasil tes hari ke-1, maka klasifikasinya menempatkan vinales-1, marquez-2, rins-3, quatararo-4, mir-5 (lima besar). Pasukan tim dengan konfigurasi engine inine-4 (yamaha dan suzuki) menempati 4 posisi dari lima besar tersebut, hebat ya.

Pertanyaannya adalah mengapa marc marquez tetap ngotot untuk mengikuti tes di hari ke-1 dan 2 ? Padahal ia sedang cidera dan membutuhkan operasi untuk kesembuhan dari cidera tersebut. Hal ini disebabkan oleh :

  1. Ada beberapa part yang harus diuji
  2. Ada 3 engine yang harus di uji, 1 engine tahun 2019, dan 2 engine baru untuk tahun 2020.
  3. Ada 2 sasis baru untuk tahun 2020 yang harus diuji untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya.

Informasi penting ini kemudian akan di bawa ke markas hrc di jepang untuk dijadikan masukan dalam mengoptimasi semua setingan, untuk pengujian selanjutnya setelah musim dingin.

Ternyata kewajiban pembalap tidaklah ringan. Mereka harus berusaha mendapatkan informasi mengenai bagian-bagian motor ketika berada kondisi maksimum (limit). Semakin tinggi limit yang dicapai pembalap dan motornya semakin besar kesempatan untuk mendapatkan setingan terbaik. Akan tetapi sebaliknya kondisi ini meningkatkan kemungkinan pembalap crash dan luka parah. Jadi jangan sampai ada komentar “bodoh” bahwa pembalap motogp tidak bertalenta.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

 

 

 

1 Komentar

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan