Bengkok VS Lempeng, Kontroversi Sokbreker Belakang Honda PCX. Apa Hubungannya dengan Triple Rate Spring ???

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Banyak blogger kondang diundang oleh AHM untuk menghadiri bedah honda new pcx, dimana saat sesi tanya jawab tidak disia-siakan untuk bertanya tentang per/pegas sokbreker (shock breaker) belakang pcx yang katanya bengkok. Maka divisi teknik ahm menjelaskan mulai dari sasis sampai sokbreker yang punya 3 tingkat kekerasan (triple rate).

Dan para blogger-pun dengan segera menerbitkan artikel khusus membahas masalah sokbreker pcx yang memang sudah viral. Akan tetapi penganut faham “sokbreker bekok-isme” masih tetap saja tidak bisa terima dengan informasi resmi ahm tersebut. Masih terus mengembangkan opini cacat produksi bahkan mulai menyerang pribadi blogger.

Tentu saja serangan para komentator dan follower punya beberapa “alasan”, sesuai dengan pengelaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Beberapa contoh komparasi yang dilakukan untuk mendukung opini sokbreker pcx bengkok adalah : 

  • Sokbreker belakang bajaj pulsar 180 ug4 juga sudah triple rate, tapi tidak bengkok (komparasi dengan merek lain)
  • Sokbreker honda vario tidak bengkok (merek yang sama red : honda).

Baiklah motogokil akan mencoba menjelaskan dari hal teknis saja, untuk komparasi yang pertama sokbreker honda pcx dan bajaj p180ug4

Mengapa sokbreker bajaj p180ug4 tidak bengkok ? Sebelum dijawab, mari dilihat ciri fisik masing-masing sokbreker :

  • Sokbreker bajaj ini didisain kokoh untuk menopang bobot motor yang cukup berat (bobot kosong 147 kg) dengan karakter sport. Terlihat jelas ukuran pegas bajaj p180ug4 lebih pendek, diameter lebih lebar (59 mm), jumlah ulir 17 dan diameter kawat pegasnya lebih besar 8.5 mm.
  • Sokbreker pcx didisain utnuk mendukung kenyamanan rider dan juga boncenger. Bobot motorpun lebih ringan sekitar 131 kg dengan karakter skuter. Ukuran pegas pcx jauh lebih panjang, dengan diameter lebih kecil, jumlah ulir 22 dan diameter kawat pegasnya 6.6 mm.

Jika diperhitungkan konstantan pegas totalnya (formulanya bisa lihat di artikel ini), maka sokbreker bajaj lebih lebih keras. Sedangkan sokbreker pcx jauh lebih lentur karena diameter kawat pernya jauh lebih kecil (selisih 1.9 mm). Apalagi perbedaan penampang atas dan bawah sokbreker pcx relativ besar, maka kombinasi dengan panjang, banyaknya ulir dan kelenturannya, membuat sokbrker pcx jika diberi tekanan akan mbliyut atau offset.

Sedangkan triple rate spring, motogokil artikan sebagai pegas dengan 3 koefisien serial. Seperti yang tercantum dalam formula, semakin rapat pegas akan semakin empuk, atau koefisien pegasnya semakin kecil. Sehingga dengan triple rate ini, pcx akan tetap nyaman meskipun dipakai sendiri atau berboncengan. Dengan beberapa kondisi :

  1. Saat sendiri beban ringan rate (koefisien pegas) paling rendah yang aktif bekerja. Per yang aktif yang paling rapat (k1).
  2. Saat bergoncengan, per dengan k1 sudah mentok, ganti yang aktif adalah per dengan k2 (sedikit lebih keras)
  3. Saat berboncengan dan melewati jalan rusak, maka kombinasi per k2 dan k3 yang aktif bekerja.

Jadi kalau menurut motogokil, untuk mendukung triple rate dengan bobot motor yang tidak terlalu berat, maka (menurut ahm) disain sokbreker pcx sudah optimum. Dengan ciri khas stroke panjang, otomatis per sok juga panjang, dan jumlah ulir yang banyak untuk menjamin kinerja triple rate menjadi pertimbangan utama demi kenyaman rider.

Jadi ada kaitannya antara triple rate, panjang sokbreker dan kebengkokan. Yang bila disederhanakan menjadi seperti ini :

Nyaman – triple rate – jumlah ulir banyak – stroke panjang – per sokbreker panjang – sangat lentur – mudah offset (badan pernya bengkok) saat diberi tekanan.

Bagaimana komparasinya dengan sokbreker vario ?

Kalau dengan sokbreker vario jelas tidak aple to apple. Karena sokbreker vario hanya satu, sehingga memiliki tingkat kekakuan yang jauh di atas sokbreker pcx. Perhatikan dimensi kawat pegasnya yang besar, kerenggangannya, panjangnya dan jumlah ulirnya yang hanya 12 ulir. Wajar jika per sokbreker vario lurus bin lempeng.

Kira-kira seperti itulah penjelasan singkat ala motogokil mengenai venomena per bengkok pcx 2018. Per sokbreker bengkok nggak masalah asalkan batang dan tabung hidroliknya tidak bengkok. Monggo jika tidak setuju, tapi harus realistis, masuk akal dan masuk hitung-hitungan teknis. Sehingga masukan dari para jagoan teknik mesin akan sangat berguna bagi pencerahan kita semua.

Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

 

Be the first to comment

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan