Ta’Lim Anak Motor : Puasa = Turun Mesin

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Suatu saat motor sudah tidak lagi memberikan akselerasi, alias semakin lemot. Meski gas dipelintir dalam-dalam, motor tidak juga mau lari seperti biasanya. Seakan tidak sinkron antara putaran mesin dan putaran ban belakang. Dan servis ringan sudah tidak mampu memberikan perbaikan yang signifikan, artinya sudah waktunya turun mesin.

Begitu pula dengan diri ini, ketika diri ini sudah tidak mampu lagi merasakan empati terhadap saudara yang kesusahan. Ketika hati ini sudah tidak mampu khusuk dalam sholat. Dan ketika mulut (tangan untuk mengetik komentar) sudah serampangan mengumbar dusta, ghibah, fitnah dan namimah. Sepertinya taubat harus dilengkapi dengan puasa.

Mengapa puasa ? Karena puasa hanya diperintahkan bagi orang yang beriman. Orang yang tidak beriman tidak wajib puasa. Artinya jika ingin berpuasa dalam rangka beribadah (yang berefek pada perbaikan dan pengendalian diri), maka seseorang harus menjadi mukmin terlebih dahulu. Seperti halnya orang yang mau servis besar/turun mesin, harus yakin bahwa turun mesin akan memperbaiki performa motornya.

Mengapa puasa ? Karena seseorang yang berpuasa dengan benar, pasti :

  • Tidak akan berbohong, karena jika ia berbohong bisa saja ia minum saat berwudlu
  • Akan menjadi orang yang disiplin, karena ia minimal akan tahu waktu sahur dan berbuka.
  • Ia akan rajin memperbanyak amal sholeh (yang didasari niat ikhlas karena Allah dan dilakukan sesuai sunnah). Baik yang berhubungan dengan Allah secara langsung atau yang berhubungan dengan masysrakat (shodaqoh, infak, zakat dll). Karena ia tahu bahwa saat bulan romadlon saat dilipatgandakan balasan amal.
  • Ia akan wasapada terhadap apa-apa yang menghilangkan ganjaran puasa, seperti ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), namimah (mengadu domba) dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak penting / sia-sia (seperti nonton tv, nongkrong di pinggir jalan sambil ngobrol, hang out di cafe tanpa arti dll)
  • Ia akan merasakan kelaparan, seperti halnya orang fakir-miskin kelaparan. Sehingga ia akan mengetahui betapa beratnya kehidupan mereka, makan saja susah, apalagi kebutuhan yang lain (tv, hp, motor dll)
  • Dan lain-lain

Jadi setelah orang yang beriman berpuasa dengan benar, maka in sya Allah ia akan mendapatkan predika “taqwa”. Suatu predikat yang sangat agung sebagai seorang hamba Allah. Dan dalam hidup kesehariannya ia akan tampil dengan performa tinggi, karena telah mengalami penyegaran baik fisik maupun mental spiritual. Seperti halnya motor yang baru selesai turun mesin, kembali kencang dengan akselerasi yang mantab.

Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

Be the first to comment

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan