Impresi Riding dengan Yamaha Aerox Antar Kota

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Alhamdulillah, motogokil mendapat kepercayaan untuk mencoba (test ride) motor matik yamaha adik nmax, yaitu aerox. Tentunya sangat menyenangkan bisa mencobanya apalagi sempat motogokil bawa untuk jarak yang lumayan jauh, malang – mojokerto pp. Di mana lintasan jalan yang dilewati memiliki kontur yang beraneka ragam, ada yang mulus, bergelombang dan keriting serta berlubang-lubang.

Secara mesin, aerox dan nmax bisa dikatakan identik kalau tidak bisa dikatakan sama persis. Akan tetapi menurut feeling motogokil, terdapat perbedaan yang siginfikan di putaran bawah. Tenaga diputaran bawah terasa lebih besar, dan akselerasinya libih tinggi dibandingkan nmax. Impresi selanjutnya bisa dilukiskan sebagai berikut :

Ergonomi

Ergonominya bagi motogokil cukup nyaman, senyaman motor bebek dan juga matik-matik lainnya (seperti vario 150 yang juga pernah motogokil miliki). Akan tetapi nmax masih lebih nyaman dibandingkan aerox karena memang stylenya berbeda, pada nmax kaki bisa selonjoran. Motogokil malah lebih sukan desain dan style riding aerox, karena bisa lebih fokus dan waspada saat mengendarai dengan kecepatan tinggi.

Suspensi

Suspensi depan cukup nyaman dalam melibas jalan bergelombang, dan juga mampu memberikan redaman serta rebound yang cukup saat melakukan pengereman cukup keras. Suspensi belakang juga cukup nyaman, terasa kelembutan redamannya saat melibas jalan bergelombang. Menurut motogokil suspensi belakang aerox lebih baik (lebih empuk) jika dibandingkan nmax generasi awal.

Pada saat melewati jalan keriting dan berlubang, pada keceptan sedang (di atas 60 kpj) suspensi aerox terasa keras. Hentakan akibat perubahan kontur aspal yang relatif cepat tidak mampu diantisipasi oleh suspensi depan maupun belakang. Sehingga bagi rider dan boncenger, suspensi  terasa terasa lebih keras.

Akan tetapi suspensi dengan karakter seperti ini justru sangat cocok buat rider matik yang berjiwa sporty. Karena dengan karakter seperti ini, tidak memberikan redaman berlebihan saat menikung, yang bisa membuat motor oleng. Dan memang rider yang suka ngebut harus terjaga kewaspadaan dan konsentrasinya, jadi tidak boleh terlalu nyaman, karena bisa membuat rider terlena (nggrambyang dan ngantuk).

Jog

Bagi rider, keempukan dan dimensi jog sudah lebih dari cukup. Akan tetapi bagi rider yang biasa menggunakan nmax untuk mengangkut anak-anak sekolah, ternyata jog aerok sedikit lebih pendek. Apalagi aerox tidak dilengkapi plenger (pegangan belakang), sehingga boncenger yang paling belakang merasa kurang mendapat tempat duduk.

Tangki Bensin

Aerox membawa aura sport. Sehingga setingan performanya dan stylenya memberikan pengaruh pada ridernya untuk speeding. Wajar, semakin sering ngebut maka bensin semakin cepat habis. Sayangnya tangki aerox terasa kurang besar, sehingga motogokil harus sering mampir ke spbu.

Kondisi seperti ini ternyata memang sudah dibaca oleh pelaku bisnis (modifikator). Sehingga dengan kreatifitasnya menciptakan tangki bensin yang lebih besar untuk aerox. Dan mengenai hal ini sudah pernah motogokil tuliskan di artikel sebelumnya.

Demikian testimoni impresi singkat motogokil setelah riding bersama aerok menempuh jarak kurang lebih 200 km. Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

5 Komentar

    • tipe standar
      belum ngetes full-to-full
      tapi sesuai speedoemeter luar kota lumayan kencang di atas 80 kpj, bisa dapet di atas 42 km/liter
      dalam kota, sering buat boncengan, kecepatan rendah-menengah, dapet 41.7 km/liter
      lumayan irit

      • lha ini nih anehnya Aerox, punya ane kalo jalannya dipake di kecepatan menengah – kebawah (kurang dari 50 kph) bensin justru lebih boros dibanding jika dipake di kecepatan menengah – keatas sekitar 55-70 kph :v

  1. *** sesuai speedoemeter luar kota lumayan kencang di atas 80 kpj, bisa dapet di atas 42 km/liter ***

    malang-pagak-donomulyo pp dgn gaya berkendara cukup agresif (pake miring2 ky VR46) dapet 42 km/ltr juga dgn metode full-to-full (pertalite).. 😀

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan