Transformasi Engine Honda Verza ke CRF 150L, Per Klep Double Menjadi Tunggal. Apa Maksudnya ???

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Dalam presentasi pengenalan teknologi crf 150l di bromo, beberapa hari yang lalu, tim teknis mpm mempresentasikan beberapa bagain dari engine crf 150l yang berbeda jika dibandingkan dengan engine verza. Salah satunya adalah per klep (valve spring), yang mana pada verza ada terdapat inner dan outer spring setiap klep nya seangkan pada crf 150l cuma satu. Tentunya perubahan ini ada maksudnya terkait dengan pengurangan item tersebut.

Sekilas terlihat adanya pengurangan part tersebut untuk menurunkan biaya produksi. Akan tetapi secara teknis pengurangan part inner spring sudah tepat, sesuai dengan peruntukan crf 150. Mari kita diskusikan…

Penambahan inner spring bertujuan mengurangi getaran saat klep dikembalikan pada dudukannya. Getaran ini terjadi pada putaran tinggi dan sangat merugikan karena, karena dapat menyebabkan kerugian kompressi. Bahasan ini pernah motogokil tulis dalam artikel lawas dua tahun yang lalu, lihat di sini.

Nah…karena crf 150l mengoptimumkan powerband di putaran mesin rendah sampai menengah (ciri khas motor trail), makanya tidak diperlukan lagi inner spring. Karena periode pukulan rocker arm lebih lama (frekuensinya lebih rendah) maka getarannya pun rendah dan tidak terlalu berpengaruh. Lagi pula honda mendisain overlap camshaft sangat kecil, sehingga kehilangan kompresi menjadi tidak signifikan.

Akan tetapi untuk tetap mempertahankan kekuatan klep dalam merapatkan payung klep pada seat-nya, konstruksi per klep-nya sedikit diubah. Sekarang ulirnya menjadi lebih renggang, alias lebih keras dibandingkan outer klep verza. Untuk mengetahui hubunga antara dimensi dan kekerasan sebuah per, bisa lihat di artikel ini.

Akan tetapi secara keseluruhan konstanta pegas pada crf 150l tentunya lebih kecil jika dibandingkan verza, sehingga kerugian gesek antara rra dan camshaft berkurang, den engine pun berputar lebih ringan. Jadi secara keteknikan perubahan jumlah dan konstruksi per klep sudah melalui perhitungan matang. Dan kita bisa mengambil hikmahnya, bisa menjadikan ubahan ini pedoman, jika ingin merubah powerband dari menengah-atas, menjadi bawah-menengah. Silahkan periksa motor masing-masing apakah konstruksi ini juga berlaku ?

Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

4 Komentar

  1. Bobot klep+lwbar payung jg pengaruh. FU dan k45a pake 1 per di masing2 klep padahal buat rpm atas semua tuh (fu bisa berkitir 13000 pula dibacaan takometer tp gk jebol/nyangkut). Nah gmn tuh pak?? Krn konstruksi antar klep rebah semua?

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan