Yamaha Akan Hadirkan CBR250RR Killer…. Sudah Seharusnya

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Kehadiran yamaha all new r25 memang cukup menyita banyak perhatian. Beberapa blogger sudah menceritakan bocorannya, dan ternyata ada banyak bagian yang terkena sentuhan upgrade. Tapi motogokil akan mencoba fokus pada upgrade beberapa bagian yang terkait langsung dengan peningkatan performa, yang katanya sedikit di atas cbr250rr.

Dari bocoran yang disampaikan mas taufik tmc blog [artikel], saat pengujian beberapa bagian/part yang di-upgrade tersebut adalah :

  1. Rasion kompresi naik menjadi 12.5:1 (sebelumnya 11.6:1)
  2. Limiter putaran mesin lebih tinggi menjadi 16.000 rpm dengan redline 15.000 rpm (sebelumnya redline dan limiter di 14000 rpm)
  3. Klep ex yang lebih besar
  4. Aplikasi air ram pada saluran masuk

Baik mari kita analisis pengaruh dari 4 ubahan ini…

Rasio Kompresi

Kenaikan rasio kompresi akan memberikan peningkatan efisiensi proses pembakaran bensin+udara di ruang bakar. Dengan naiknya rasio kompresi, akan langsung berdampak pada kenaikan energi hasil pembakaran, otomatis torsi dan power akan meningkat. Kenaikan rasio kompresi bisa optimum jika didukung oleh bahan bakar dengan nilai oktan yang memadai. Jika rasio kompresi r25 2018 ini benar 12.5 : 1, maka bensin yang digunakan minimal pertamax turbo, dan akan optimum jika menggunakan racing fuel dengan nilai oktan 100.

Kenaikan kompresi ini juga mengharuskan sistem pendinginan yang lebih baik. Prediksi motogokil jika memang cr-nya 12.5:1 maka dimensi radiator akan lebih besar. Kapasitas oli kemungkinan juga lebih besar, untuk membantu radiator mendinginkan part-part yang memang paling banyak menerima panas, seperti piston, ring piston dan dinding silinder.

Aplikasi air ram dan dimensi (mungkin maksudnya diameter) klep-ex yang lebih besar.

Aplikasi air ram sudah pasti untuk meningkatkan efisiensi volumetrik (ve). Pada kecepatan tertentu momentum udara yang masuk lewat air ram, akan memberikan peningkatan kepadatan udara di dalam box filter. Dan ketika klep-in dibuka, maka udara akan masuk lebih deras ketimbang tanpa menggunakan air ram. Dengan demikian volume udara yang berhasil masuk melalui celak klep-in lebih banyak, dan dengan afr dan waktu pengapian yang pas power akan meningkat.

Sedangkan aplikasi klep-ex yang lebih besar, adalah usaha untuk mengimbangi peningkatan ve tadi. Jika banyak yang dibakar, banyak pula yang harus dibuang. Untuk menjamin ruang bakar bersih dari sisa-sisa hasil pembakaran, maka pembuangan harus tuntas, salah satu caranya adalah dengan memperlebar klep-ex.

Limiter dan Redline

Peningkatan tingginya limiter dan redline, biasanya seiring dengan penggeseran power puncak (max power) ke putaran yang lebih tinggi. Dan hal ini secara signifikan berdampak langsung pada peningkatan power. Penggeseran posisi power puncak ini adalah hasil dari tuning yang dilakukan pada bagian intake runner, diameter throttle body, porting intake dan exhaust, profil camshaft, diameter klep, header knalpot dan ecu (afr dan waktu pengapian).

Naiknya limiter putaran mesin selain bisa meningkatkan power secara signifikan, memiliki konsekuensi yang cukup berat. Beberapa komponen harus mampu medukung kenaikan putaran mesin tersebut, diantaranya :

  1. Per klep harus mampu memberikan buka-tutup yang tetap presisi sampai putaran tertinggi. Jika tidak akan mengakibatkan penurunan performa karena ve turun dan ebocorna kompresi akibat overlap. Bahkan jika sampai floating cukup besar, klep bisa bertumbukan dengan piston, yang mengakibatkan mesin jebol.
  2. Pompa oli harus mampu menekan dan menyalurkan oli saat putaran tinggi untuk menjamin perlindungan part-part terhadap gesekan. Seperti askurk, nokenas, klep dn piston.
  3. Dinding silinder dan ring piston harus memiliki koefisien gesek sekecil mungkin. Karena naiknya putaran mesin, naik pula kecepatan gesek antara piston+ring piston dengan dinding silinder. Jika koefisien gesek cukup besar, maka gesekan akan menghasilkan panas yang berlebihan, sehingga piston+ring piston mengembang dan terjepin di dalam silinder (nge-jamm). Jika ini terjadi maka akan terjadi piston pecah, setang piston patah, crankcae pecah terhantam stang piston dan bandul (crankshaft) bisa oleng.

Initnya jika yamaha berani menggeser power r25 ke rpm yang lebih tinggi, maka pastinya beberapa komponen mengalami upgrade. Yaitu per klep (lebih kuat), ring piston (lebih tipis), piston (lebih ringan) dan bearing askurk juga di-upgrade yang memiliki friction loss lebih kecil.

Untuk keperluan balap, r25 2018 juga mendapatkan upgrade di sektor kaki-kaki. Aplikasi usd yang diameter tabung yang lebih besar dari cbr250rr akan memberikan perbaikan handling saat menikung. Begitu pula dengan konstruksi swingarm baru, sepertinya memang dirancang untuk mendukung peningkatan handling untuk keperluan balapan.

Beberapa part lain yang di-upgrade yang juga mendukung performa secara tidak langsung adalah slipper clutch dan variable valve. Slipper clutch akan menyempurnakan penyaluran tenaga dari askurk ke gear box. Sedangkan variable valve akan mempu berikan peningkatan efisiensi bahan bakar ketika kecepatan rendah.

Kalau benar demikian benar-benar mantab nih r25 2018, akan menjadi cbr250rr killer. Dan memang sudah seharusnya yamaha meng-upgrade baik performa, handling mupun style dari r25, karena beberapa sebab (mulai dari yang paling penting) yaitu :

  1. Style, fitur dan teknologi all new r15 lebih canggih dibandingka r25 saat ini. Sehingga dengan sebab ini saja r25 seharunya sudah waktunya di-upgrade.
  2. Memenuhi keinginan konsumen untuk meningkatkan rasa percaya dirinya dari aspek performa. Harus “semakin di depan”, harus menjadi yang paling kuat performanya.
  3. Mengembalikan pamor r25 di lintasan balap, untuk menjadi motor sport 250 cc yang paling unggul.

Untuk sementara itu dulu yang bisa motogokil sampaikan, terkait dengan bocoran beberapa part r25 yang mengalami upgrade dan pengaruhnya terhadap performa. Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

3 Komentar

  1. Semoga benar…
    Tapi… Masih ada tapinya… pengereman!
    Mestinya sudah dobel disk depan… Lebih sempurna langsung ABS.

    Masalahnya r25 current lemah dipengereman depan. Agak was was kalo ngebut.

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan