Review Handling dan Ergonomi Suzuki GSX-R150 By Motogokil

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Sudah beberapa hari motogokil mencoba merasakan handling dan ergonomi suzuki gsx-r150. Pengetesan high speed sesekali dilakukan (maaf belum bisa sering-sering full throttle, maklum masih inrijn). Khususnya ergonomi yang dilakukan dengan sendirian dan bergoncengan, ternyata hasilnya memberikan kejutan.

Bagi motogokil (dengan tb 165 cm dan bb 75 kg), menunggangi suzuki gsx-r15 memberikan pengalaman yang sangat spesial. Apalagi setelah bisa bebas mencobanya dengan berbagai kondisi jalan, mulai jalan rusak sampai jalan mulus panjang. Baik mari dikupas yang pertama tentang ergonominya nya …

  1. Posisi ridingnya racy banget, nih motor gsx r150 sepertinya dibangun memang buat balapan, atau minimal bagi rider yang berjiwa racing. Dengan postur motogokil, posisi yang pas memang bisa dicapai dengan punggung (jawa:geger) harus doyong ke depan sekitar 15 derajad dari garis vertikal. Kalau mau santai posisi bokong merapat ke depan dan tangan bisa santai lurus menggapai stang. Mirip seperti naik satria fufi, tapi lebih mantab karena kedua paha mengapit tangki. Sedangkan jika mau ngebut (nunduk) tinggal geser bokong mentok ke belakang, dada dan helm menempel tangki dan siku sedikit ditekuk.
  2. Apakah dengan posisi ini bisa bikin pegal pergelangan tangan, pundak dan punggung ? Untuk sementara motogokil belum merasakannya, mungkin jarak tempuhnya kurang jauh. Tapi menurut pengalaman sementara, tekanan terbesar ada pada pergelangan tangan, kalau posisi santai. Tapi kalau posisi balapan (nunduk) hampir tidak terasa, karena beban terdistribusi sempurna ke kaki-pedal, paha-tangki samping, bokong-jog, perut/dada-tangki, tangan-stang. Dan kebetulan tangan motogokil termasuk kokoh, maklum dulu sering push-up, jadi alhamdulillah nggak ada masalah dengan pergelangan tangan saat mengendarai gsx-r150.
  3. Saat digunakan untuk boncengan…nah ini dia, nggak cocok mas bro untuk jarak jauh. Hal ini karena beberapa sebab, yaitu jok boncenger terlalu tinggi dan terlalu jauh dari rider. Sehingga boncenger cenderung maju ke depan, menekan/membebani rider, dan hal ini nggak bagus buat handling. Boncenger ketika duduk diposisinya dengan benar, lebih suka memegang pundak ketimbang pinggang, sehingga menjadikan boncenger sedikit “ngeri” saat dibonceng.

Kesimpulannya ergonominya benar-benar racy. Sangat cocok buat anak muda yang speed lover, atau orang tua berjiwa racing. Ergonomi suzuki gsx-r150 lebih racy dibandingkan dengan all new cbr150r (k45a) repsol yang ada di gambar atas. Menaiki motor ini bawaannya ingin betot gas terus-sampai mentok, pas banget dengan posisi badan dan tangan.

Selanjutnya mari dibahas masalah handling dari suzuki gsx-r150.

  1. Jika digunakan untuk menikung, enak banget. Ringan, presisi dan nurut sesuai dengan keinginan rider. Jadi meskipun wujudnya full fairing, akan tetapi jika digunakan untuk meliuk-liuk tidak seberat motor sejenisnya.
  2. Dibawa ngebut lurus, inilah yang paling nikmat. Karena beberapa poin positif penting yang memang diusung oleh motor ini, yaitu :
    • Posisi badan yang cenderung ke depan memberikan sedikit tambahan beban ke bagian depan motor, sehingga motor menjadi stabil
    • Dengan posisi ini (nunduk), sepertinya semuanya menjadi pas, baik tangan pada handle gas, bokong pada jog dan kaki pada rem dan persneleng.
    • Jika nunduk sempurna, windshild benar-baner terasa fungsinya, menjadikan angin tidak memberikan beban berat ke helm.
  3. Sok belakang yang agak keras, sementara sok depan yang agak empuk, sementara ini terasa paling pas mendukung handling di jalan lurus maupun menikung. Tapi kalau jalan rusak, sok belakang + jok yang cukup keras memberikan hentakan yang lumayan bagi rider.

Kesimpulan sementara, handling suzuki gsx-r150 memang mantab terkait dengan melibas tikungan dan ngebut di jalan lurus. Handling-nya pada beberapa kondisi jalan bagus di atas cbr150r dan juga cb150r. Hal ni disebabkan beberapa faktor yaitu, sumbu rodanya yang cukup pendek, bobotnya yang ringan dan aerodinamikanya yang cukup bagus. Akan tetapi saat kecepatan rendah, misalnya ketika di kemacetan atau ketika mencoba menghindari lubang di jalan rusak, cb150r masih sedikit lebih lincah.

Itulah sekelumit pengalaman motogokil nge-reyen gsx-r150 ditinjau dari aspek ergonomi dan handling. Barangkali untuk rider dengan bb dan tb berbeda, akan menghasilkan kesan yang berbeda pula. Sedikit saran bagi para rider, kalau mau santai naik motor sambil menggonceng keluarga, mending beli vario150 atau nmax. Tapi kalau mau merasakan kebebasan berkendara di atas sebuah motor dengan style pure racing naiklah suzuki gsx-r150. Boleh pinjem dulu untuk merasaknnya, atau beli sekalian kalau sudah yakin. Nggak bakalan rugi, karena (menurut) motogokil, saat ini suzuki gsx-r150 adalah motor dengan value for money yang terbaik.

Bagaimana dengan komparasi performanya ??? Nantikan artikel selanjutnya

Sementara sekian dulu, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

16 Komentar

  1. Permisi, om. Mau complaint soal poin ke 3 ergonomi.
    Secara panjang – lebarnya, baca ini aja :
    http://www.dmv.org/how-to-guides/moto-passengers.php
    http://ntmcpolri.info/home/beginilah-cara-boncengan-yang-benar-dan-aman/

    Singkatnya, mohon jangan melakukan pembodohan.
    Kedua, sebagai rider harus memastikan keselamatan pembonceng dengan “memaksakan” posisi duduk pembonceng yang benar. Dan sebagai pembonceng, jangan mau diboncengi motor sport. Kalo perlu bagi cewe ancam putus kalo pacar nya pakai sport, supaya ganti motor.
    Lha, bonceng bebek/matic aja pegel, kok malah ngeluh sport, salah tempat, om.

  2. selanjutnya cbr 250 rr om… om gokil kan senengnya yg tipe2 overbore.. ditunggu review selanjutnya om… mantap

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan