Tanpa ECU Racing, Honda (AHRT) Mundur dari Race-I IRS 2017 Kelas 250 CC

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam seahtera buat kita semua semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Telah tetap keputusan managemen ahrt, untuk tidak ikut balap motor nasional IRS tahun 2017 kelas 250cc. Hal ini merupakan keputusan yang cukup pahit yang terpaksa harus diambil demi menjaga proses pengembangan motor dengan benar. Karena beberapa poin penting dalam persiapan membangun cbr250rr untuk IRS tidak tercapai, sehingga (untuk sementara) keputusan terbaiknya adalah “tidak ikut”.

Beberapa point yang ternyata sangat penting mempengaruhi keputusan tersebut adalah :

  1. Waktu persiapan yang kurang. Sebuah tim membutuhkan waktu untuk menguji performa dan durabilitas part-part yang digunakan. Sedangkan waktu yang tersedia sangat minim, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk optimasi setting-an tidak terpenuhi, otomatis performa maksimal tidak akan tercapai. Apalagi panitia memajukan waktu penyelenggaraan IRS tahun 2017 ini, ahrt semakin tidak siap.[sumber]
  2. Hasil pengukuran performa (di atas mesin dyno) honda cbr250rr baru mampu mencapai 40-42 dk, sedangkan ninja250fi dan r25 sudah menyentuh 50 dk. Lap time cbr250rr hanya mampu menembus 1 menit 48 detik, padahal untuk bersaing minimal laptime nya harus sekitar 1 menit 45 detik, masih tertinggal jauh, 3 detik bro.
  3. Mekanik honda hanya mampu mengoprek selevel “korek harian”, hal ini dikarenakan belum tersedianya part racing untuk cbr250rr di pasar. Bagian yang disentuh sekitar camshaft, porting, ganti knalpot dan setting piggy back. Bahkan ECU racing untuk cbr250rr masih belum tersedia di pasaran.[sumber]

Pantesan cuma mampu mencapai 40-42 dk, sementara r25 dan ninja 250fi sudah dikorek dan dioptimasi selama 2 tahun wajar bisa menyentuh 50 dk. Dan dengan tidak adanya ECU racing semakin mempersulit tim ahrt untuk mengoptimasi performa cbr250r.

Sebegitu pentingkah ECU racing untuk pengembangan cbr250rr bagi ahrt ?

Menurut motogokil, “iya, ECU sangat penting”. Karena ECU menjadi otak penghasil performa optimum. Ecu melakukan tugas-tugas yang sangat penting yang terkait langsung dengan performa di lintasan balap, tugas-tugas tersebut adalah :

  1. Mengatur debit bensin yang pas untuk udara yang berhasil dimasukkan ke dalam silinder. Sehingga akan AFR yang optimum yang menjamin energi pembakaran yang optimum.
  2. Penentu pengapian yang paling pas, sehingga tekanan puncaknya diletakkan pas pada sudutnya (di sekitar 15 derajad atdc). Jika kurang pas makan akan terjadi kerugian daya (terlambat) atau detonasi (terlalu cepat).
  3. Pengontrol besarnya daya terkait dengan kondisi akselerasi dan deselerasi sehingga tidak membuat pembalap cepat lelah.
  4. Pengontrol power terkait kondisi ban ketika mulai kehilangan traksi ke aspal, sehingga membantu pembalap untuk lebih berkonsentrasi pada racing line-nya.
  5. Dan lain-lain

Ketika ECU kurang mampu melakukan tugasnya dengan baik, atau bahkan tidak memiliki kemampuan mengimbangi settingan part lainnya, maka usaha optimasi yang dilakukan mekanik akan sia-sia. Percuma juga mekanik sekuat tenaga meningkatkan VE, jika ECU tidak mampu memberikan pasokan bensin dan waktu pengapian yang paling sesuai, power optimum tidak akan tercapai. Jadi aplikasi ECU racing mutlak diperlukan dalam untuk setting-an full race, dan pengaruhnya dapat langsung dirasakan pada peningkatan power dan torsinya.

Jangankan ahrt, sekelas hrc saja jungkir balik ketika dilakukan penyeragaman ecu. Padahal ecu sudah disediakan oleh panitia, apalagi tim sekelas ahrt tanpa ketersediaan ecu racing yang dibutuhkan cbr250rr. Piggy back saja tidak akan sanggup beradaptasi untuk mendapatkan setting-an “full race” yang optimum.

Mohon maaf jika ada salah dan kurangnya, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

120 Komentar

  1. semoga segera bertemu dengan mbak solusi

    ahh ahm sugih
    tapi sesugih2 nya ahm kalau constraint nya waktu yaaah
    nganu
    apalagi jadwal geser jadi lebih maju
    kayanya emang bijak kalau ntar dulu utk yg IRS

  2. Alasan aja seh.. ingat ga waktu R25 muncul dan belum ikut balap mereka bahkan sudah siapkan YZ tools buat setting ecu dan mereka juga mengubah semua materi teknis dan metoda training baru kepada mekanik dan pembalap. Hasilnya ARRC kalah telak, tapi toh sampai hari ini justru makin kompetitif.

    • mungkin itu yang dihindari oleh honda, kondisi saat ini sudah diketahui kalah telak (kalah 3 detik)
      kalau sudah tahu pasti kalah, mending nggak usah ikut dulu sambil riset + plus nunggu ketersediaan part racingnya

    • Pada prinsipnya semua ecu sama, perbedaan hanya pada fix/optional trigger patern ignition nya. Di kita sudah terbiasa plug n play (fix), padahal dengan ecu aftermarket (bukan made asia) yg biasa dipakai di mobil dah lebih dari cukup, bahkan beberapa orang membuat open source ecu bebas download schematic pcb & softwarenya, dan obd dapat membacanya hanya saja indetitas vehicle jadi uknown. Ecu buatan asia menjual module fitur produknya selalu terpisah 2, efeknya yah mekanik tersendat dana dalam riset karyanya. Jadi klo beli ecu aftermarket pake yg mobil, gonta ganti motor pun masih bisa digunakan, pinter 2 operator dynonya aja yg setting nantinya.

      • ARRC masih banyak parts standar kata Pak dosen tapi Pak Dosen lupa :
        CBR250rr UDAH punya kelebihan standar ada USD + TBW +Riding Mode + prolink + Alumunium Arm + mesin standar terkencang katanya, tapi kok akumulasi FP di ARRC kemaren R25 masih tercepat berati standar R25 mesinnya bisa lebih kencang dari CBR250RR padahal fitur R25 standard ala kadarnya Fork depan saja masih teleskopik biasa blum USD, belum pro link , belum alumunium arm, blum TBW , Blum Riding Mode power stdandar beda 2-3 HP.

        Ngak kebayang kalau R25 facelit hadir tahun 2018 dengan banyak kelebihan bisa-bisa CBR250RR jadi ampazz di ARRC kedepannya apa lagi New Ninja 250 ijuga kut hadir balapan bener bener zonk dah CBR250RR dikancah balap nasional dan international

  3. Kapan ya HONDA RC148 di produksi massal!!!
    125 cc inline 5
    35hp @ 20.500 rpm
    Limiter @ 22.000 rpm
    Biar fby,fbs,fbk,fbt PADA DIEM!!!!!

  4. Agak aneh alasan ini

    Mekanik honda hanya mampu mengoprek selevel “korek harian”, hal ini dikarenakan belum tersedianya part racing untuk cbr250rr di pasar. Bagian yang disentuh sekitar camshaft, porting, ganti knalpot dan setting piggy back. Bahkan ECU racing untuk cbr250rr masih belum tersedia di pasaran.

    Apa tidak disupport AHM? kalau disupport apa AHM tidak bisa bikin material racing sesuai keinginan?

    • Ecu omm, ecuu, sekelas AHM gk kn sanggup bikin ecu racing kaya aracer dll, masalah cbr250rr di ecu racing sma part kompetisi,
      R25 tu berjibun part kompetisinya, dri produksi thailand ampe malaysia

      • Nah itu dia, kalau mmg serius ikut balap knp itu tdk diperhitungkan sejak awal. Sudah 2 tahun lho aturan balap kelas 250cc berlaku, mosok mengantisipasi itu gak bisa. Sekelas AHM lho yang dananya melimpah. Kecuali mmg tidak serius ikut

        • membangun ecu kompetisi untuk sebuah motor kadang bukan hanya masalah uang
          ada masalah lain, yaitu gengsi seorang developer, yang kadang nggak masuk akal, berlawanan dengan konsep waktu=uang
          yang aku tahu, seorang programmer atau perancang device elektronik memiliki sifat perfeksionis yang tinggi
          kerjanya kalau mud, nggak bisa ditarget dan agak susah dikendalikan.
          orang seperti ini tidak menilai kerjaannya dengan uang, akan tetapi menilai dengan kesempurnaan design

          • Apakah AHM tidak bisa menemukan orang yang seperti itu yang siap membangun sistem dengan baik? Balapan ini bukan balapan yang baru kemarin sore dibuat, 2 tahun waktu yg lumayan untuk mengenal regulasi sebelum turun bergabung. AHM harusnya sudah paham bahwa ketika membuat motor 250cc dengan embel2 terbaik di kelasnya, maka tuntutan publik adalah pembuktian di lintasan. Apapun alasannya, tentu publik tidak mau tahu. Ada motor kencang, ya harus ikut balap. Mau siap kek, gak kek, gak mau tahu. Mirip dg peserta lomba menyanyi, dia sakit atau apapun alasannya, penonton tahunya dia harus tampil oke di panggung.

          • menemukan orang yg seperti itu butuh waktu
            dan belum tentu juga ia mau kerja dengan ahm
            namanya balapan tim pabrikan…faktor terpenting adalah profit setelah dana besar dikeluarkan

    • Kalo balapan standar2 hayo, tu arrc, ahm turun kan,
      Kalo full spec yah nnti dulu,
      Kalo ane si ngeliat positifnya aja, biarin ahm mndur dulu, nnti seri kedua ikut lgi, kalo smpe kalah dn ngeles, baru di bully,

      • ARRC masih banyak parts standar kata Pak dosen tapi Pak Dosen lupa :
        CBR250rr UDAH punya kelebihan standar ada USD + TBW +Riding Mode + prolink + Alumunium Arm + mesin standar terkencang katanya, tapi kok akumulasi FP di ARRC kemaren R25 masih tercepat berati standar R25 mesinnya bisa lebih kencang dari CBR250RR padahal fitur R25 standard ala kadarnya Fork depan saja masih teleskopik biasa blum USD, belum pro link , belum alumunium arm, blum TBW , Blum Riding Mode power stdandar beda 2-3 HP.

        Ngak kebayang kalau R25 facelit hadir tahun 2018 dengan banyak kelebihan bisa-bisa CBR250RR jadi ampazz di ARRC kedepannya apa lagi New Ninja 250 ijuga kut hadir balapan bener bener zonk dah CBR250RR dikancah balap nasional dan international.

        Contoh : Lihat saja CBR 150 dari tahun ke tahun lawan R15 saja ngak pernah menang padahal parts racing cbr 150 udah bejibun dan lawannya cuma sohc overstroke.

        Parts racing jangan dijadikan alasan nanti besok udah ada parts racing alasannya apalagi kalah joki dan banyak alasan lainnya.

  5. Open ecu solusinya, team malas meriset, padahal sudah banyak open ecu dgn fitur logging & autotune, tinggal koreksi beberapa jadi deh & beberapa pertandingan untuk menyempurnkan itu pun jika pembalap & team mau & siap. Kayak pada binggung cek kelistrikan apa lagi fly by wirenya (tps mah sama yg beda kabel potensio gas &kawat gas)

  6. Iya gan, AARC itu sebagian besar msh standar pabrik, namanya aja AP (Asian Production), jadi ya emang unit yang diproduksi CMIIW. Menurut ane, keputusan Honda ini (MUNDUR IRS 2017) ibarat (kalo perang) mundur untuk menang, atau menyerah demi kembali menjadi juara. Yang jelas produk masih baru, turun di IRS, sudah tahu kalah pengembangan produk, misal mau lanjut nekat, bisa dibayangin bully an hatersnya bisa smp berabad2,hehe..TAPI MASALAHNYA, honda pede dwngan AARC nya,melawan mekanik Thailand yang terkenal SUPER, la misal yo pancet kalah…ngisin2i lakan (tetap kalah, memalukan kan). Sudah benar keputusan manajemen,konsen di AARC saja dulu,tapi bener2 di “niat” kan,paling ga juara 3 besar,klo smp terlempar dr 10 besar…ya siap2 aja bullyan nya…

    • Kelas AP250cc sama regulasiny ama kelas MP5 110cc pemula. Part mesin kudu standar tidak boleh ganti yg lain tp membolehkan oprek sana sini asal part standar. Jadi bukan benar2 standar fresh from pabrik. Jadi bedanya disana..

    • ARRC masih banyak parts standar kata Pak dosen tapi Pak Dosen lupa :
      CBR250rr UDAH punya kelebihan standar ada USD + TBW +Riding Mode + prolink + Alumunium Arm + mesin standar terkencang katanya, tapi kok akumulasi FP di ARRC kemaren R25 masih tercepat berati standar R25 mesinnya bisa lebih kencang dari CBR250RR padahal fitur R25 standard ala kadarnya Fork depan saja masih teleskopik biasa blum USD, belum pro link , belum alumunium arm, blum TBW , Blum Riding Mode power stdandar beda 2-3 HP.

      Ngak kebayang kalau R25 facelit hadir tahun 2018 dengan banyak kelebihan bisa-bisa CBR250RR jadi ampazz di ARRC kedepannya apa lagi New Ninja 250 ijuga kut hadir balapan bener bener zonk dah CBR250RR dikancah balap nasional dan international.

      Contoh : Lihat saja CBR 150 dari tahun ke tahun lawan R15 saja ngak pernah menang padahal parts racing cbr 150 udah bejibun dan lawannya cuma sohc overstroke.

      Parts racing jangan dijadikan alasan nanti besok udah ada parts racing alasannya apalagi kalah joki dan banyak alasan lainnya.

      Nyalakan Jiwa Spartanmu Motor fairing kok takut balapan di sirkuit

  7. Disinilah cerdasnya ahm….. adiknya si cbr150 yang risetnya sudah tahunan aja dikamplengi terus sama sohc jadul …. apalagi ni si cbr250 yang baru brojol…..

  8. “Soal tidak ikutnya Honda di Kejurnas Sport 250 cc, memang patut disayangkan. Honda memang ingin regulasi standar pabrik seperti di balap Asia. Menurut ilustrasi saya, idealnya yang baru datang menghormati yang sudah datang lebih dahulu. Yamaha sudah bermain 2 tahun dan kita juga mengakomodir masukan Honda dengan piston dan magnet standar pabrik, “terang Bambang Gundardi saat dihubungi langsung penulis.

    “Kenapa tidak mencoba bertarung dulu ? Kenapa takut ? Balapan itu suatu proses dan sebuah tantangan. Soal Honda ini, memang betul saya butuh sponsor mereka, tapi kita juga punya harga diri dan tidak mau ditekan. Kita harus menangkap aspirasi semua yang terlibat, “tambah Bambang Gunardi.

    Up , kecewa dengan pabrikan Kaya aka besar karna ecu doang mundur ..
    dulu katanya di MotoGP ecu Honda itu paling sempurna lah ini riset sendiri buat 250cc kayak berat amat yah , pake alasan kurangnya part racing dari pihak ke2 padahal dulu setalah launcing ada pihak kedua yg langsung buat Kanalpot sama ecu racingnya …

    trus mewek minta merubah regulasi yg sudah ada Allahuakbar ,, semua butuh proses tidak ada sesuatu yg instan

  9. Emangny di ARRC.. cbr287cc pakai ecu standar ???
    Bikin malu aja
    Sebagai penikmat otomotif yg sejati kudu legowo lah
    Yg belom tau regulasi AP250cc ARRC sono baca dulu di web nya..
    Emang balapan standar di AP250cc ?? Ada regulasiny cuy.. nuker knalpot aja boleh, nuker ban boleh, modif rangka boleh, nuker TB yg lebih besar boleh tp ada batas2an nya dan part2 yg diperbolehkan ganti asal itu part mass production bukan khusus dan Pemakaian ECU bebas.

    Di IRS juga gitu ada batas2 nya dan tidak bebas semua.
    Mending pihak AHRT blg kami tidak ikut IRS 2017 dan lebih fokus di ARRC, masih lebih wise begitu. Klo alasan waktu mepet dll dan mempersoalkan regulasi yg sudah lama berjalan. Motogp aja jadwalny begitu ketat, dan bukan lokal, antar belahan dunia. Tim privateer aja sanggup wara wiri sana sini. AHRT cuma balapan lokal tanah air aja pake alasan waktu. R25 di tahun awal juga ga da ecu khusus aftermarket. Cuma modal yz tools tp akhirny tetap kalah telak di tahun pertama.
    Itu lah bedany AHM cuma perusahaan waralaba dan Honda thai racing yg langsung branch HRC jepang. Beda material mesin dan beda perlakuan khusus. Material sesuai paten hrc dan Produk honda asia yg tahan gebuk ya honda thai..

    • Ente’ yg gag bisa legowo’ Coy,,
      Biarin aja AHM gag ikut IRS 250,
      Memang kenyataannya ECU racing buat CBR250RR belum tersedia,,
      ARRC AP250 memang pakai ECU standar Mas-Bero,, tapi boleh dioprek,,
      Kalo yg lain memang gag standar, tapi ada regulasi’nya,,
      Gag usah sok pintar lah,,
      Kalo yg namanya balapan itu memang banyak yg gag standar,,
      Kalo standar pabrik, bunyi knalpotnya gag bising kayak gitu Coy,,
      WSS 300 itu mirip sama ARRC AP250 regulasi’nya,,
      Baca yg jelas, jangan bikin kesimpulan sendiri,,
      Ente’ kok sewot, kelihatan banget ente’ bukan penikmat balap, ente’ itu Haters-nya Honda,,
      Ente yg gag bisa legowo’,,
      Lucu’ ente’,,,,. bikin statement kok ambigu gitu,,,

      Hahahaha,,
      Marjinal,,,

      • kesian sampai AHM ngemis ke HRC

        dejavu kek blade vs Z1 dulu

        ampe honda jepang turun tapi tetep keok sama Z1

        wkwkwkw

        marjinal teriak marjinal !

        😀 😀

      • Marjinal teriak marjinal
        Wajar terasa ambigu klo lu kacungny honda..
        Eh gw diblg haters kwkwwk

        AP250 rules

        2.3.20 Carburetor/ Throttle Body/ Bodies.
        Single Cylinder Maximum diameter : 46mm
        Twin Cylinder Maximum diameter : 32mm (X2)
        Any Production Model Throttle bodies is allowed within the above dimensions
        Injector maybe replaced but it must be mass production type.
        Air funnel is free.
        Variable length intake tract devices cannot be added
        Drive (Ride) by wire cannot be modifi ed
        2.3.21 Fuel Injection Systems.
        The ECU controlling the fuel delivery system and ignition system is free.
        2.3.22 Fuel Supply
        Fuel lines may be replaced but the fuel petcock must remain as originally produced by the
        manufacturer.
        Fuel pump and pressure regulator must be used as originally manufactured.
        Fuel fi lters may be used or added
        Quick connectors (eg. Drybreak) may be used.

        Semoga lu bisa baca kwkwkwkw
        Aneh nya semua yg pake cbr non AHRT di larang tampil..
        Alasam ecu apa part utama yg rawan protol ??? Ga heran ahm minta regulasi baru untuk piston dan magnet wkkwkw
        Pinter dikit lah lu klo jadi fansboy

        • Lama banget replay’,nya,,
          Hahahaha,,
          Ketahuan ente’ yg gag pinter’,, pake ngarang lagi,,
          Lagi2 ente ngarang, CBR non AHRT dilarang tampil,
          Itu kemaren ada CBR 250RR yg ikut IRS seri pertama finish di 12 race-1 nd 15 race-2 dengan ECU standar yg belum bisa oper limiter, sekali lagi ECU standar,,
          Itu di ARRC AP250 TrickStar pake CBR 250RR, Team Sidrap yg pake pembalap Jepang Yamamoto juga pake CBR 250 RR,, Tolong Bero jangan bikin kesimpulan sendiri berdasar imajinasi ente yg emang dasarnya gag suka Honda (Haters) pasti ingin jelek2in Honda,,
          Yg namanya ECU kan gag hanya ngatur delivery bahan bakar nd pengapian, tapi juga ngatur limiter, Oke dari tulisan ente ECU fuel delivery nd pengapian boleh free tapi di ARRC AP250 rev limiter’nya harus seperti ECU standar pabrik, gag kaya IRS yg udah pake ECU racing yg bisa open limiter,,,
          Ditunggu hypothesis imajinasimu lagi,,
          Selamat mengarang,,,
          Fix_ Marjinal

          Hahahaha,,,
          Zonk lagi dech kamu,,
          Kamu komentator baru banyak gaya sih,,,
          Sok keminter di depan ALEX,,
          Gag tau diri ente”

          • Parah amat ngeles lu wkwkwkw
            Bisa baca kan ??
            Tau artiny free ?
            Kwkwkwwk
            Gw nampilin data seharusny lu juga nampilin data..bukan imajinasi karangan..
            Dah ditimpuk barbel 10kg masih sok keren…
            Sorry gw bukan haters macam lu..klo gw haters ga mungkin pake sayap ngeplak untuk wara wiri..
            Fix bacod gede aja lu..

          • Lah,. Lah,,. MENTOK,,
            LEMAH ente’,,
            Kurang Spartan,,
            Bikin malu FBY saja,,
            Hahahaha,,
            The ECU control to fuel delivery system and Ignition system is free,,,
            itu kan yg ente tulis,,?? yg katanya dari web resmi ARRC AP250,,,
            Ente’ bisa terjemahin kan,,, ???/
            Hahahaha,,,,
            Ente’ yg gag nympe’ mikirnya coy’,,,
            Fix_ sekali hater- tetap hater,,,
            Kalo bukan haters gag mungkin lakuin penggiringan opini yg hanya berdasar asumsi,,,
            Dasar ente’ Marjinal ,,
            Gag usah fitnah macem2,,
            ARRC AP250 Musim 2017 Trickstar pake CBR, Sidrap Team jg CBR,,
            Jangan bilang selain AHRT gag boleh ikut balap,,
            IRS team privater juga ada yg ikut pake CBR,,

            Lebih baik diem kalo ente ngomong malah ngelantur, ujung-ujungnya penggiringan opini,,,

            Banyak belajar lagi,
            And lebih tau diri ,,,

            Hahahahaha

  10. mslhnya bukan tim art aj yg ga ikut irs seri 1…namun semua tim yg dkontrak ahm di kelas sport 250cc dlarang ikut oleh ahm…hahaaa

  11. cbr250rr udah turun kemaren om ( bukan AHRT)
    finish 12 dan 15 spek msin dan ECU stndar..yg di ganti suspensi belakang dan mufler saja..

    • Mau az ditipu tau ngak speck standar pabrik CBR250RR berapa sekitar 30HP on wheel di Dyno? speck pabrik ganti knalpot paling mentok 3 HP ganti shock bisalah nambah 1 HP anggap dech kita buletin on wheel 35 HP dan elu mau lawan Speck kejurnas R25 48-50 HP bisa-bisa dioverlap 10 kali tuh CBR250RR apalagi joki-joki R25 pembalapnya juga senior semua.

      Yang namanya balapan Kejurnas ngak mungkin cuma ganti knalpot dan shock bisa finish 12 dan 15 orang pea saja yang mau percaya. Parts lainnya seperti daleman mesin pasti sudah dibikin racing dan minimal udah ganti Power Comandder (PCV).

      Jadi FBH yang smart lah.

  12. Katanya motor sprot, ko ga sprotip. Takut kaga laku ya. R25 waktu masuk juga kaya gitu!!!!! Alesan bin ngeles, kaya yg punya artikel pinter. Tp pinter ngeles( thing sprotip/SPORTIF GENTLE.

    • ujung2nya buka sportif tapi duit
      buat apa keluar duit banyak kalau sudah ketahuan bakal kalah
      motor street performance hampir mustahil menang diadu lawan motor full race,

      • Mas dosen jangan bilang gitu, KENAPA GAK ALESAN POTENSI AJA,
        Potensi cbr colek dikit langsung terbang kemana tuh statement-nya nguap kayak colek cbr yah mas dosen, terbang ke alam lain, wassalam, ekekekekekekkkk,,,,

        • Benar colek dikit jadi 40 dk tp di atas kertas aja kwkwkw
          Inget cb150 lawas gen awal di atas kertas oprek dikit bisa sampe 32 dk..
          Tapiiiu materialnya apaaa dulu kwwkwk
          Milik tim sini cb150ny pas dyno tembus 31 dk untuk kelas fun race aja ngeri ga tuh, pas di circuit sanggupny cuma 4 lap..protol brooo crankcase bawah retak..
          Akhirny diturunin jadi 27 dk aja baru aman tuh mesin makany ga bisa jabanin r15 v2 yg sampe 30 dk..

  13. mas tolong dong itungkan juga limiter engine CBR250rr di buka bakal seperti apa, sedikit keepo di berita young machine yang katanya cbr250rr versi race dari HRC bakal di rilis akhir bulan april

  14. Klo emang blm siap knp daftar jadi peserta race??

    Kok jadi keliatan takut kalah.. karena ga mungkin menang pilih mundur.. semangat juangnya mana??

  15. Rangkuman sejarah

    R25 lahir tahun 2014 akhir dan baru balapan tahun 2015 ikut kejurnas IRS 250cc dan langsung borong podium setiap serinya Kawasaki Ninja 250 FI, Mono dan CBR 250R ngak berkutik. Tahun 2016 banyak pemakai Ninja250FI mengundurkan diri karena tahu ngak bisa lawan R25 cuma ada 1 atau 2 yang tersisa begitu juga CBR250 R cuma 1 yang ikut itu juga tim privaterr. R25 terlalu mendominasi IRS 250 tahun 2015 dan 2016.

    Kalau di ARRC 250cc 2015 bener R25 kurang bertaji karena peraturan yang memberatkan dengan gendong 10kg dan CBR 300cc . R25 saat itu jjuga masih mencari setingan di setiap sirkuit yang berbeda-beda negara yang diadakan ARRC. Tapi tahun 2016 langsung bertaji hampir setiap race pembalap terdepan dikuasai R25 hanya Yamamoto kawasaki Ninja yang masih bisa berjibaku di depan.

    Nah CBR 250RR akhir tahun 2016 lahir dan katanya cuma ganti knalpot naik 3 HP tapi kok masih takut saja lawan R25 padahal CBR250RR udah USD + ProLink + alumunium Arm + Sport + tapi apa daya jiwa pengecut takut kalah sama R25 membuat mundur di kejurnas seri 1 2017 dengan alasan macam-macam.

    Contoh : Lihat saja CBR 150 dari tahun ke tahun lawan R15 saja ngak pernah menang padahal parts racing cbr 150 udah bejibun dan lawannya cuma sohc overstroke.

    Parts racing jangan dijadikan alasan nanti besok udah ada parts racing alasannya apalagi kalah joki dan banyak alasan lainnya.

  16. Sudah2. FbY banyak bacot ah. Tuj CBR kmren turun spek kohar . Kalah 3.8 detik doang sama spek racing R25. Bukan banci seperti yang kalian bilang. Emang FBY suka koar2 gak jelas. Giliran KO tetep aja koar2. Malu kali kayak gak punya muka

    • Aduh Broom

      Mau az ente ditipu tau ngak speck standar pabrik CBR250RR berapa sekitar 30HP on wheel di Dyno? speck pabrik ganti knalpot paling mentok 3 HP ganti shock bisalah nambah 1 HP anggap dech kita buletin on wheel 35 HP dan elu mau lawan Speck kejurnas R25 48-50 HP bisa-bisa dioverlap 10 kali tuh CBR250RR apalagi joki-joki R25 pembalapnya juga senior semua.

      Yang namanya balapan Kejurnas ngak mungkin cuma ganti knalpot dan shock bisa finish 12 dan 15 orang pea saja yang mau percaya. Parts lainnya seperti daleman mesin pasti sudah dibikin racing dan minimal udah ganti Power Comandder (PCV).

      Anjani Racing yang biasa ikut kejurnas tahun ini memakai CBR250RR speck nya sudah gila-gilaan Mampir dan lihat saja di tokonya Mesin-mesin CBRnya udah oprek sana sini pake Velg super ringan. Tapi ngak turun entahlah ngak boleh turun sama Honda apa karena sadar diri lap timenya masih dibawah R25. padahal 2 tahun belakangan Anjani racing selalu pake R25 di IRS250cc.

      Jadi FBH yang smart lah.

      • Cbr udh ikut tuh. Kalah 3.8 detik. Maunya apa fby. R25 juga pernah kalah tahun2 pertama. Udah gak prlu di gembar gembor. Keliatan bego nti ente. Pengennya yamha menang. Itu udah menang pengen nya cbr ikut? Itu udah ikut udh selesai perkara. Tunggu balapan seanjutnya beres. Fby mental tempe.

        • Setahu gw fby dan fbs lah yg mental keras kwkwkw
          Sjk jaman baheula yg ramein balapan tanah air siapaaa ?? Yg sering juara siapa ??
          Apa ente udah lahir ??? Wkwkwk

          • Lebih respect sama FBS,, tau diri mereka,,
            Sifat Keras itu faktanya, identik dengan Sombong, Maksa, Ugal-ugalan nd Gag tau diri,,,
            Otak Marjinal ya kayak cerminan jiwa FBY,,
            termasuk ente’ berdua,,
            Fakta,,,
            Hahahaha,,,

  17. New R1 baru lahir juga ikut WSBK tahun 2016 dan sampe sekarang tahun 2017 juga belum juara apa alasannya parts racing belum banyak , apa pake alasan joki. Kalah dan menang itu biasa menciptakan motor jadi Juara itu bukan seperti membalikkan tangan Kawasaki mendominasi saat ini juga butuh bertahun-tahun ikut WSBK. Yang penting kita berani dan bukan pengecut lihat R1 banyak yang membully tapi fight terus tahun ini sedikit membaik bisa mendekati Kawak dan Ducati walau belum bisa menyalip mereka. lihat New CBR 1000RR 2017 juga terseok-seok di group bawah.

    CBR250RR Mana Jiwa Spartan mu!!

  18. Pak Dosen kok ngak bahas kejurnas IRS 150 cc ada 2 race loh di sabtu race 1 untung cbr 150 bisa juara 3 karena kebantu hujan yang deras

    tapi pas minggu race 2 saat lintasan kering semua podium dikuasai R15 dan cbr150 terbaik finsh ke-8.

    Biasanya Pak Dosen paling getol bahasa DOHC dan SOHC. Apa mau alasan kalah di IRS 150cc karena parts racing lagi atau yang lain silahkan. Tapi bertahun-tahun kalah sama SOHC R15 ya alasannya jadi ngak lucu lagi.

    Di kejuaraan nasional 150cc malaysia saja kemaren MX King juara 1 dan 2 sedang GTR ke-3 padahal joki GTR juara ARRC 600cc tahun 2016.

    Di ARRC tahun ini ada kelas baru UB 150cc dan pasukan MX king FP kemaren selalu tampil tercepat, apa aturan regulasi UB 150 sama masih banyak yang standard kaya aturan AP250ccnya kalau masih banyak yang standard kok Supta GTR DOHC masih kalah cepat sama SOHC King apa mau cari alasan Joki atau yang lain silahkan.

  19. khan jelas, r25 mau updated thn ini,

    yach jelas nunggu r25 updated keluar dulu,

    mungkin itu alasen pertama

    alasan kedua, ngak ikut juga ngak apa,

    wong jualannya dah bagus,

    jadi dana difokuskan ke arrc,

    kalu ymg khan sedari awal emang jualannya melalui balapan,

    • Kalo alesan gitu berarti konsumen dibohongi, beli motor dijebak iklan baik media televisi & majalah (paling parah bohongnya). Tapi bukan rahasia lagi pabrikan tidak pernah riset, yg riset biasanya tim privateer yg jualan part dan pembuat part juga tidaklah meriset sepenuhnya karena sebagian besar konsumen sendiri yg dijadikan tester(riset sendiri) apakah produknya baik atau tidaknya kemudian pabrikan kegunturan madu.

  20. power r25 wilman hammar n rafid topan sucipto yg dtuning oleh om gendut br 43 hp on wheel…cek aj di naikmotor.com/maniakmotor.com/balapmotor.net…hehe

  21. Mode riding dan tbw menjadi bumerang menurut ane… Ga ada alasan untuk menyalahkan ecu, ecu power commander v masih layak dicoba…
    Di grup cbr250rr banyak yg komplain tbw rusak kena air lho om… mungkin itu alasan cbr250rr ga turun balap. Ane curiga ahm takut dibully ga mampu podium, ga gentle.

    Menurut om gokil gimana?

    • kalau menurut ane nih
      – penjualan cbr250rr lagi bagus, nggak perlu iklan balap sudah nge-hit. kegagalan di irs dikhawatirkan bisa menurunkan hit
      – kondisi saat ini nggak sesuai dengan management riset balap ahm (atau bahkan hrc). Misalnya riset dilakukan sesuai urutan berikut;
      1. posisi power max, power band, (disesuaikan dengan sirkuit, cuaca, style pembalap, konfigurasi engine dan motor)
      2. optimasi VE, (dengan simulasi, dan oprek, tunning)
      3. setting afr/rpm, setting timing pengapian, dengan simulation tool
      4. remapping ECU, optimasi di atas dyno/remapping,
      5. optimasi di lintasan, free practice
      6. fine tunning dll
      Nah kalau ECU-nya nggak siap, ya langkahnya berhenti di langkah-3. Langkah ke-4 mungkin bisa digantikan dengan piggyback. Tapi mulai dari langkah 4 sampai ahir tidak bisa optimal, karean rentang dan fleksibilitas piggyback jauh lebih rendah dibandingkan ecu yang sudah siap.
      – mungkin ahm menganggap arrc lebih penting dibandingkan irs (sama dengan keputusan yimm saat r25 baru muncul)

      wallohu a’lam

      • menurut pandangan saya sbg konsumen ato pemilik/calon cbr250rr, sangatlah mengharapkan pembuktian sebuah produk di ajang balap, kalau menang senang sebaliknya kalah jadi enek karena produk tak sesuai ekspetasi, tetapi pemilik cbr250rr bukanlah orang awam dan mengerti dunia balap butuh waktu untuk berkembang.
        Satu lagi setiap sesi balapan sangat berharga guna mendapatkan data input, ini lah kesalahan honda di mata saya, untuk part ecu mau pun piggyback dari ketiga pabrikan ini kontruksi mesin tidak lah jauh berbeda, hanya wiring saja dan ignition table yg berbeda, dan resistansi sensor bisa liat pada schemtic part, kalaulah beda baru pake piggyback aja biar cepat dapat settingannya

  22. jadi gitu ya
    kalo honda ngga ikut racing judul artikelnya : Tanpa ECU Racing, Honda (AHRT) Mundur dari Race-I IRS 2017 Kelas 250 CC. (sopan banget)
    gilliran yamaha ngga ikut racing judul artikelnya : YIMM Tidak Menurunkan YZF R25 pada IRS 2015, Bukannya R25 Paling Powerfull ??? (sinis banget)
    pake tiga tanda tanya lagi kwkwkw

    parahnya ketika R15 ngamplengin DOHC dagelan malah ngga bikin artikel, pura2 amnesia kwkwkwkw

    pantesan bnyk dituduh lo fbh. cuman ntr pasti ngeles alibi punya motor garukarat lo wan. jgn munafik dnk kwkwkwkw

    • sabar par
      judul, adalah bagaimana suatu masalah menjadi menarik
      jangan baper, jangan kaya perempuan dateng bulan, bawaannya sewot aja
      kalau r15 ngalahin dohc kan sdh biasa, artikelnya nggak seru,
      dituduh fbh… ya silahkan, monggo saja
      dituduh munafik ya alaikum, barangkali lo belum faham apa artinya munafik

  23. Mungkin sudah tahu kalah jadi gak ikut toh ahm mikirnya lebih ke bisnis yang penting mah jualan laris ms naik udah. R15 aja juara terus MS juga dibawah CBR150 jadi yaa mungkin karena bisnis yang penting laris target tercapai.

    • Untuk pabrikan cap jepang memang lebih ke penjualan, lihat saja mesin sama dalam satu tahun bisa ada dua versi padahal jenis mesin masih 10 yg lalu, sangat kasihan konsumen di indonesia telah terdogma terhadap suatu produk, tambah kasihan lagi motor belum lunas keluar model dg faceliftnya, sehingga membeli kendaraan bak beli kebutuhan pangan akhirnya produksi kendaraan berlebihan tanpa ada batas produksi. Pengalaman unik ane malah nemu part cbr250rr di jatayu pasar loak barang bekas setelah 2 bulan launching, itu produk part yg di bikin rejectan bukan hasil pretelan karena ngga ada tanda setelan torsi cat pada baut (mafia kendaraan/part emang nyata)

  24. cbr 250 rr THE PARTY IS OVER … 4 bulan jualan cuma laku 4 ribuan,,dulu r 25 jualan 6 bulan laku 11 ribuan,,,pertanyaannya apakah cbr 250 rr mampu menyamai jumlah penjualan r 25 dalam 6 bulan pertama di tahun pertama ???? denger2 bulan kemarin cuma 800 biji nyang laku

  25. Harusnya balapan bisa jadi kompetisi buat para mekanik bukan cuma pembalap… bisa buat ajang reset produsen part racing, klo apa2nya di batasin ya motornya segitu aja, pembalap juga ga bisa cari pengalaman kasih input masukan buat pengembangan motor

  26. mau menang ngapaiin pake HRC mending kembangkan sumber daya Mekanik Indonesia.

    Harusnya balapan bisa jadi kompetisi buat para mekanik bukan cuma pembalap… bisa buat ajang reset produsen part racing buatan mekanik IndonesiaTDR,KAWAHARA ,BRT , klo apa2nya di batasin ya motornya segitu aja, pembalap juga ga bisa cari pengalaman kasih input masukan buat pengembangan motor. Akhirnya Semua Orang Indonesia kebagian Rezki kalau ngandelin HRC yang kaya Orang Jepang. Kalau menang parts racing buatan lokal dan mekanik lokal kita semua juga Bangga.

1 Trackback / Pingback

  1. Wahai Pencinta Motor Sport, Pilih Motor yang Standard Kencang atau Kencang di Sirkuit ??? | motorgoodness

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan