Suzuki GSX 250R …. Bisa Nggak Dioptimlkan Performanya, Masa Cuma 25 PS ???

suzuki-gsx-250r

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Kehadiran suzuki gsx 250r menuai banyak pertanyaan. Salah satu penyebabnya adalah performanya yang terlalu inferior dibandingkan rival-rivalnya sesama pabrikan jepang. Bayangkan jika yamaha r25 powernya 36 ps, kawasaki ninja 250fi powernya 32 ps, dan (katanya) honda cbr250rr powernya 39-40 ps, lah kok suzuki gsx 250r powernya cuma 25 ps. Bahkan masih lebih kecil jika dibandingkan dengan power inazuma 250 (yang dikatakan sebagai basis engine gsx 250r) yang mencapai 26 ps.

Salah satu yang merupakan nilai lebih dari gsx 250r dibandingkan inazuma adalah, head gsx 250r sudah menganut sistem buka-tutp klep dohc. Dan ini merupakan ciri engine motor sport murni. Selain itu dengan bobot yang lebih ringan 178 kg (inazuma 183 kg) dan menggunakan full fairing menjadikan gsx 250r punya kans lebih kencang dibandingkan inazuma. Tapi kalau dibandingkan rival-rivalnya ya tetap saja masih jauh, nah yang jadi pertanyaan adalah :

  1. Mengapa suzuki membuat motor yang begitu inferior performanya, apa ada motor lain, mislanya gsx r250 (beda posisi r) yang akan diproduksi untuk menghadapi rival-rivalnya ?
  2. Apakah suzuki merancang gsx 250r pada pilihan/opsi performa terendah, sementara dengan engine yang sama dapat di tune ke performa yang jauh lebih tinggi ?

Nah sekarang mari  kita bahas bersama…

Katanya, gsx 250r diproduksi untuk pasar eropa. Barangkali dengan posisi harga yang ditawarkan (lebih murah) meskipun powernya paling rendah, menjadikannya tetap diminati oleh rider pemula. Tapi jika dijual di Indonesia, akan banyak hambatan. Selain bengkel dan dealer banyak yang tutup, dengan performa yang inferior jelas akan menurunkan minat calon konsumennya. Nggak tau juga kalau harganya mepet-mepet motor sport 150 cc, misalnya di bawah 40 juta.

Selanjutnya mari kita liihat konfigurasi performa gsx 250r berdasarkan informasi spesifiksi pabrikan.

suzuki-gsx-250r-spec

Inilah perkiraan konfigurasi enginenya

suzuki-gsx-250r-performance

Jika dilihat dari perkiraan konfigurasi di atas, maka kecilnya performa gsx 250r disebabkan oleh :

  1. Efisiensi volumtrik yang biasa-biasa saja seperti motor standar, 85%. Masih jauh dari spesifikasi motor sport
  2. Penempatan power puncak pada rpm yang sangat rendah untuk ukuran motor sport, yaitu di 8000 rpm (bandingkan dengan satria fu 150 fi yang power puncaknya di 10000 rpm).

Jadi jika suzuki ingin membangun motor sport yang sesungguhnya, dengan power yang jauh lebih besar dengan basis engine yanga sama, maka 2 bagian inilah yang akan dioptimalkan. Sekarang mari kita lihat berapa powernya jika 2 variabel ini ditingkatkan  :

  1. Ketika power puncaknya diletakkan di 10000 rpm (seperti satria fufi) maka powernya langsung melonjak menjadi 31.26 ps (mendekati ninja250fi)
  2. Jika VE-nya juga ditingkatkan (tuned) menjadi 90%, maka powernya akan meningkat lagi menjadi 33.63 ps (sudah di atas ninja250fi dan mendekati r25)

suzuki-gsx-250r-performance-up

Perhatikan bahwa piston speednya masih tergolong rendah (18.4 m/s) masih kalah jika dibandingkan nvl, new cb atau satria fu fi saat mendekati limiter. Jika suzuki menganggap gsx r250 nantinya adalah motor flagship, maka tidak mungkin performa silindernya kalah dengan satria fufi yang berlapis scem. Dan jika silinder gsx r250 dilapisi scem, tidak akan takut bermain-main di sekitar 21 m/s, yaitu pada 11000 rpm (seperti ninja250fi dan r25). Dan ketika power puncak diletakkan pada 11000 rpm (piston speed 20.24 m/s) powernya akan mendekati 37 ps (sudah lebih tinggi dari r25).

Jadi permasalahan rendahnya performa gsx 250r, mengapa dibuat seperti itu tentunya hanya suzuki yang tahu. Mudah-mudahan jika dijual di Indonesia powernya sudah diupgrade menjadi di atas 32 ps. Dan melakukan upgrade performa seperti itu, tentunya mudah saja bagi suzuki, tinggal mau apa tidak.

Gooo Suzuki !!! Ayo bangkit !!!!!

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

24 Komentar

  1. Itulah mengapa suzuki indo tdk mau memasukkan ke indo soalnya kalah sama rivalnya, dan kenapa kok gsx250 yg buat bukan dari indo? Mlah cina mungkin kalo indo yg buat powernya dimepetin kompetitor atau bahkn lbih gede, sama halnya dg gixxer150 sama gsx150 beda yg buat beda jga peformanya

  2. Wah dohc overstroke dong….
    Mungkin itu alasanya power di buat kecil..
    biasanya dohc identik dgn overbore untuk kejar power besar di rpm tinggi

  3. om, seandainya tenaganya bisa ditaro di 11 rpm + ve 90% sehingga bisa dapat tenaga 36 ps (sama seperti r25). kira-kira lebih luas grafik dyno gsx-250 atau r25? strokenya kan 44.1 mm vs 55.2 mm.

      • hmm berarti bener ya yang kata bro pengamat kalau kasta mesin itu berdasarkan strokenya.
        trus kira-kira ada faktor lain gak yang membatasi mesin long stroke untuk mencapai power di rpm tinggi selain piston speednya?

  4. Kalo boleh Saya mencoba me-refresh.
    Untuk mesin 125cc persilinder,
    Stroke 49mm kasta tertinggi
    Stroke 47,x mm sepadan stroke 48,x mm
    Stroke 46,x mm sepadan stroke 50,x mm
    Stroke 45,x mm sepadan stroke 51,x mm
    Stroke 44,x mm sepadan stroke 52,x mm
    Stroke 43,x mm sepadan stroke 53,x mm
    Stroke 42,x mm sepadan stroke 54,x mm
    Stroke 41,x mm sepadan stroke 55,x mm kasta terendah.
    Secara spec cbr250rr, ninja 250fi, GSX250R ketiganya sepadan.
    Performanya secara keseluruhan tergantung pakem tuning masing² pabrikan.
    Gsx250r peak torsi dan power dirpm rendah, selain VE belum maksimal, bisa juga dari timing pengapian, mirip performa cbr250rr yg menggunakan “riding mode comfort”.

      • Om..bisa ngerti gitu dpt ilmu dr mn aja?
        Soal pakem tuning jg.. Emg pabrikan nge share ilmunya ya?
        Ato si om ni insinyur ya… Hehee..

        • iya nih, saya juga gagal paham maksud dari kasta2 tersebut. tolong lebih diperjelas om, saya penasaran nih. kalo gitu GSX-250r kasta paling rendah dong?

      • Penjelasannya panjang bro
        1, Harus ngerti mesin misalnya ukuran diameter dan tebal crankshaft dibandingkan conrod dan piston.
        2, memahami tuning mesin,
        3, memahami hubungan besaran torsi & power dihasilkan.
        Misalnya ada mesin saat dituning powernya meningkat namun torsinya justru turun dari standard. Dan sebagainya….

        Intinya semakin tinggi kastanya, potensi performanya semakin besar.
        Sementara begitu dulu bro.

        • Ok mantab…
          Tanya lg om.. Kasta tertinggi = yg paling ideal?
          Dulu pernah ada yg komen kl untuk 150cc tu yg cocok ky spek nsr sp? Stroke 52 bore 59?
          Biar tau kasta stroke tertinggi jg harus paham tuning?
          Apa tiap kubikasi per 1 silinder, masing” punya kasta tertinggi untuk stroke/bore?

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan