Throttle by Wire…Canggih Fully Electronic

rc213vs-033

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Sistem pembukaan throttle secara elektrik (throttle by wire/tbw), sesungguhnya bukan hal baru. Sudah banyak motor-motor kelas atas yang menggunakannya seperti pada ducati hyperstrada dan yang lainnya. Dan kemudian baru-baru ini istilah “throttle by wire” menghangat ketika sistem ini disematkan pada cbr250rr. Jadi bukan sistem baru, hanya saja pada motor sport 250cc di Indonesia, baru honda cbr250rr yang mengaplikasikannya.

TbW honda-cbr250rr

Nah yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah : ” Apa itu sistem tbw ?”…

Penjelasan singkatnya adalah, bahwa gerakan handel gas tidak langsung menggerakan katup kupu-kupu (throttle valve) di tb (throttle body) melalui kawat baja/seling. Akan tetapi handel gas dipasangi sensor seperti halnya tps (throttle position sensor). Kemudian sinyal yang keluar dari sensor tersebut diolah pada ecu/ecm, selanjutnya ecu akan mengontrol motor servo untuk menentukan seberapa besar katup kupu-kupu terbuka.

TbW

Sebenernya sistem ini sangat sederhana, ya sudah hanya itu saja. Dan sistem ini bisa diaplikasikan baik pada sistem pengabutan karburator maupun injeksi. Hanya saja ketika diaplikasikan pada sistem injeksi, peran sistam tbw ini semakin penting, karena bisa dikombinasikan dengan beberapa sistem yang lain, yaitu :

  • Antilock Brake System (ABS)
  • Torque Control
  • Riding Mode dan lain-lain

Dan apa yang ada di dalam handel gas pada sistem tbw juga tidak terlalu canggih. Isinya hanya handle yang dihubungkan dengan resistor variabel (potensio meter) berbentuk cincin. Dimana terdapat (biasanya) 3 buah kabel (ground, Vcc (12 vdc) dan Vvar (tegangan yang besarnya tergantung sudut putaran handel gas). Lihat handel gas yang diaplikasikan pada sistem tbw ducati, part handel gasnya kalau dibongkara seperti ini

TbW ducati

Dan hubungan antara sudut bukaan gas dan tegangannya seperti gambar di bawah ini

TbW out

Dari sinyal inilah kemudian dikombinasikan dengan beberapa input sinyal dari sensor lainnya untuk mengestimasi :

  1. Bukaan throttle valve untuk menentukan seberapa besar volume udara yang boleh masuk
  2. Durasi bukaan injektor untuk menyeimbangkan AFR untuk memperoleh power tertentu
  3. Waktu pengapian untuk mengoptimumkan pembakaran

Aplikasi seperti  merupakan pengembangan dari ECU yang sebelumnya. Dengan ditambah sinyal output dari ECU untuk mengontrol motor servo pengatur bukaan throttle valve. Sedangkan input dari tps, tidak lagi diambil dari tb akan tetapi dari handel gas.

Dan sistem ini berubah menjadi canggih ketika semakin banyak opsi mengendara yang ditawarkan. Misalnya pada cbr250rr terdapat opsi riding; comfort, sport dan sport+. Tentunya opsi ini bukan hanya tulisan yang tampil di display, akan tetapi benar-benar memberikan pengaruh pada performa engine, pengereman dan lain-lain. Jika dilihat dari tbw yang diaplikasikan pada motor honda yang lebih canggih (rc213v-s), maka opsi-opsi tersebut memang menghasilkan power yang berbeda

riding mode rc213v-s

Bagaimana mengatur supaya bisa memiliki 3 model (level) seperti itu ? Itulah yang dilakukan oleh sistem throttle by wire, yang diotaki oleh ecu dengan kecepatan proses yang tinggi yang disertai memori yang sangat besar. Karena yang dilakukan ecu untuk mengeluarkan riding mode seperti itu sangatlah banyak. ECU harus mengolah sinyal dari input yang banyak, sinyal output yang dikeluarkan juga banyak. Perhatikan apa yang dilakukan ecu dalam bagan berikut

ecu Tbw

Gambar di atas hanya menjelaskan seberapa berat kerja ecu dalam menentuka power (performa engine). Dan jika kontrol traksi (tc) dan abs juga diperkerjakan, maka pekerjaan ecu menjadi lebih berat lagi. Karena pemilihan riding mode, memberikan konsekuensi pemilihan level control dari tc dan abs. Pada ducati hyperstrada, pemilihan riding mode digambarkan pada tabel berikut

riding mode hyperstrada

Pertanyaannya adalah apakah riding mode yang diaplikasikan pada cbr250rr secanggih hyperstrada atau rc213v-s? Tentu saja tidak, karena (mungkin) cbr250rr dijual dalam 2 pilhan, yaitu yang mengaplikasikan abs dan non-abs.  Yang mengaplikasikan ABS tentunya lebih canggih dibandingkan non-abs, “hampir mirip” dengan hyperstrada. Meskipun demikian cbr250rr non-abs dipastikan lebih canggih dibandingkan rival-rivalnya.

Sementara sampai di sini dulu penjelasan motogokil tentang throttle by wire yang terkait erat dengan riding mode. Lebih dan kurangnya mohon maaf, wassalamu ‘alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.

 

43 Komentar

  1. perlu pemahaman yg lebih sederhana,
    soalnya banyak yg belum mengenal lebih tengtang TBW.
    Seperti dulu kasus masyarakat baru mengenal sitem injeksi pada motor, takut nyusahin katanya..

  2. Bisakah kepekaan bukaan trottle nya di modifikasi / disetting semisal untuk balapan ..trus diseting bukaan kupu kupunya lebih besar berapa persen dari grip gas….?

  3. Yaa suatu leap/lompatan utk kelas 250cc dengan rentang harga yg kompetitif dibanding kompetitor

    Tapi heran aja masi ada yg merasa TBW ini useless hanya karena alasan subjektif pribadi yg sama sekali gak masuk logika

  4. wah bener-bener dibikinke artikelnya Om gokil mulustrasi sangat membantu….suwun Om gokil…ane lama bookmark ni Web cuma jadi silent reader..baru ngeh ma fitur cbr250rr yg disematkan launch kemarin…suwun

  5. Hmmmm…………..
    Klo buat motor harian gk perlu perlu amet kayaknya.
    Klo buat motor sport ok juga tuh, bisa oprek asal ngerti

    • mungkin saja,
      cb150r, sonic150r, mxking, yang 150cc dengan stroke 57 – 58 mm, saja bisa di-tune oleh mekanik balap nasional, sampai 30 – 32 hp
      apalagi 250 cc dengan stroke 42.4 mm yang di-tune oleh pabrikan, honda lagi

  6. fitur2 yg sungguh mubazir dan sia2 sekalii..

    kecuali motor yahomo juragan sudah pakai baru bermanfaat..

    betoeel…?

  7. Klu ini mah ya nama ya “BREAK THE LIMIT”..ntar jg byk yg BC fitur mubadir, ya prlu dimaklumi mmg sbatas itu dia mmpu mikirnya, jgn di cela lah.
    Klihatannya kompetitor kwalahan nih jk ngikuti lha wong apa adanya aja dket dg 70jt, pa lagi tbh fitur yg kyk gitu

  8. Semua Fitur wajib di dibahas, ya wajar lah harganya mahal.
    buat ane itu ngak penting coz spec mesin yg terbaik lbh penting.
    Tau deh kata fby & fbh…. Xixixixixi

  9. Sekedar masukan aja pak, Vcc biasanya constan di angka 5volt, bukan 12volt. Ecu di desain kerja di voltase 5 Volt. Tegangan Battery 12V akan di stabilkan lagi oleh sirkuit dalam ecu. Bahkan ecu di bekali kompensasi terhadap perubahan tegangan batterry.
    TB juga masih memiliki TPS, sebagai sinyal konfirmasi atas sinyal duty cycle control yg di perintah oleh Ecu. Untuk sistem seperti ini bahkan di lengkapi 2 sinyal output, berfungsi sebagai sinyal pembanding dan sebagai failsafer saat sinyal utama rusak atau bermasalah.
    Siatem TBW akan di lengkapi Failsafe sistem saat sensor2 yg di butuhkan bermasalah. Kita sering menyebutnya LIMP MODE, power mesin masih bisa di atur dg perubahan volume injeksi dan ignition timing.
    Serahu saya seperti itu. jika salah, abaikan saja. Dan saya minta maaf

  10. mosok potensio om? kog kayaew gampang brodol nek potensio!

    yang punya tbw coba diukur donx bensran potensio atau encoder?
    .

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan