Regulasi EURO 4, Monopoli Gaya Eropa

euro4 small

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Masih ingat beberapa hari sebelumnya, ketika honda berkehendak mandiskoninyu cbr600rr ? Ya, karean tidak lolos regulasi euro4. Barangkali honda akan tetap memproduksi cbr600rr tapi tidak akan dijual di eropa, tapi ke negara yang menerapkan standar regulasi emisi yang lebih rendah (misalnya setara dengan euro3).

CBR600RR rbw n repsol

Sekarang kita semua bisa membayangkan, pabrikan sekuat honda saja lebih memilih men-stop produksi dan penjualan cbr600rr di eropa, ketimbang harus berjuang meningkatkan kualifikasinya agar lolos euro4, apalagi pabrikan yang lebih kecil/lemah, semakin berat.

Menurut artikel yang ditulis oleh bang eno, regulasi euro4 menuntut banyak ketentuan, yang sangat memberatkan pabrikan motor, seperti :

  1. Emisi jauh lebih rendah dari euro3
  2. Siap motor yang akan dijual harus melewati tes durability sejauh 20 km
  3. Meningkatkan fitur elektronik, antara lain aplikasi abs dan on board dignostic 1 (OBD1)

Jika dilihat sekilas, regulasi euro4 ini seakan-akan berpihak kepada konsumen dan lingkungan. Akan tetapi menurut motogokil karena kontennya berisi persyaratan yang “terlalu’, maka regulasi seperti ini seakan-akan merupakan suatu usaha proteksi terhadap suatu pabrikan tertentu, alias monopoli atau kartel. Karena jika suatu syarat hanya bisa dipenuhi oleh perusahaan otomotif yang sangat kuat, maka perusahaan yang lebih lemah akan bertumbangan.

Ilustrasi mudahnya adalah, setelah main sebelum makan kita harus mencuci tangan dengan air bersih. Maka ketika disyaratkan dengan sangat ketat, bahwa cuci tangan harus dengan sabun merek *****oy agar 99% kuman mati, maka akan sama artinya seperti berusaha mengiklankan dan memproteksi sabun dengan merek tersebut. Padahal dari dulu kita hanya bermodalkan air bersih saja sudah cukup untuk mencuci tangan, tidak ada masalah.

Kalau ada yang mengatakan bahwa standar euro4 demi menurunkan kadar racun emisi gas buang kendaraan bermotor dalam usaha menjaga kesehatan lingkungan, maka hal ini seperti omong kosong belaka. Karena sesungguhnya mereka (eropa, amerika, cina) sudah lama menyebar racun ke udara dalam jumlah yang sangat besar, sehingga terjadi lubang lapisan ozon yang terus membesar. Seharusnya merekalah yang bertanggung jawab membersihkan dan mengatasi masalah akibat polusi yang mereka sebarkan. Bukan hanya membuat regulasi yang cukup nyeleneh, yang menguntungkan perusahaan besar saja.

Dan polusi yang dihasilkan sumber polutan selain kendaraan bermotor jauh lebih besar. Coba lihat seberapa besar kontribusi polutan co2 negara-negara tersebut.

co2 contribute country

Menurut ane pada regulasi tersebut tersirat pesan (iklan) untuk beberapa produk elektronik tertentu. Karena pengembangan mekanik combustion engine sepertinya sudah optimum (mentok). Dan untuk peningkatan yang lebih tinggi harus melibatkan komponen elektronik, mungkin saja ada merek tertentu. Masih ingatkan kita dengan penyeragaman penggunaan ECU pada motogp ? Mengapa harus magneti marelli ?

Bagaimana dengan pendapat bro n sis sekalian ?

Lebih dan kurangnya mohon maaf, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum warochmatullohi wa barokatuh.

31 Komentar

  1. Kalau saya lebih prefer menyebutnya sebagai “proteksi” ketimbang “monopoli”, karena mereka bermain lewat regulasi/aturan, sedangkan monopoli lebih kearah agresifitas dalam proses penguasaan pangsa pasar

  2. saya melihatnya kasus CBR600RR stroke 42,5mm@150cc persiinder, ini jelas jenis supersport kasta rendahan.
    CBR600RR supersport high rev, 14800 rpm itu baru 21m/s, jelas lbh rakus bbm serta kenyataannya sulit lolos uji emisi euro 4. Untuk apa masih dipertahankan ??
    Lagi pula banyak spec mesin lain yg bisa dikembangkan, misalnya stroke 53,5mm-54,5mm@150cc persilinder, spec kasta tertinggi. ngak perlu rpm tinggi² coz reduksi totalnya sudah lbh berat. Performanya bisa jauh lbh hebat dari CBR600RR yg sekarang. Apalagi jika dituning >21m/s untuk kebutuhan kompetisi.
    Ini jelas menguntungkan konsumen, selain lingkungan menjadi bersih.

    Saya rasa Ini bukan monopoli atau konspirasi thdp pabrikan tertentu. Dgn pemberlakuan euro 4, Kasarnya orang eropa minta “the next spec” dong.
    Rata2 produsen eropa bikin produk satu atau dua jenis saja tp dgn spec & performa terbaik.
    Beda dgn pabrikan jepang dibikin spec mesinnya berjenjang, dibuat kasta²an, dari yg terendah sampai yg tertinggi.

  3. kyknya discontinue lebih karena keputusan bisnis, mengutip dari om leo penjualan cbr600rr di UK cuma 12 unit perbulan, rugi bandar biaya pengembangan bD

    • Tapi kalau hasil pengembangan versi euro 4 jadi, mesin lebih advancenya bisa dipake di seluruh dunia, apalagi kalau sudah saatnya banyak negara pakai aturan euro 4

    • Ini kan targetnya konsumen eropa superbike 1000cc kasta tertinggi seperti ZX10R, H2, CBR1000RR, BMW S-1000, Aprilia RSV1000, MV agusta F4, Hayabusa1300cc bagi mereka harganya cukup terjangkau.

      Kecuali YZF-R1, R1M, RCV-213s kasta rendahan, mulai main harga overpress.

      Lagipula segmen supersport dan superbike 600cc-1000cc 4 silinder saya rasa bukan untuk entry level.

      Untuk entry level lbh cocok mesin 250-300cc satu atau 2 silinder atau mesin 500-650cc 2 silinder long stroke.

    • sebetulnya emisi gas buang itu juga bisa buat irit karena membuat produsen untuk mengembangkan inovasinya seperti penerapan vvt(pada euro 1 atau euro 2 teknologi ini diciptakan dan diaplikasikan untuk mengatasi tenaga yang kurang bertenaga dan mampu mengirit bahan bakar berdasarkan pengalaman).tapi ya itu electronicsnya tambah komplexs

  4. gagal fokus ke satu kata ini mandiskoninyu cbr600rr,cbr dimandiin?ditelanjanginkah lalu dimandiin lalu berubah menjadi cb600 hornet….ngakak abiss…. jus kidding oke

  5. too much cocoklogi huh

    negara maju udh mulai sadar dampak negatif dr polusi. makanya byk d batasi dr berbagai aspek dr sampah , industri ampe macem”.

    bagi negara berkembang yg rakyat nya otaknya bru ngembang, seakan gamau ngalah ” negara lo udh buang polusi byk, masa kita ga bole buang polusi byk kyk negara lo ”

    ancur lingkungan ini klo pemikirannya kyk gtu semua

    • maksud ane
      yang buang sampah sembarangan harusnya membersihkan
      bukan cuma nulis “jangan buang sampah sembarangan”
      bikin larangan (regulasi:red) tapi sampahnya nggak dibersihkan dan dampaknya nggak mau tahu

      inilah disebut kesetaraan, adil dan beradab

  6. Paragraf yang bahas CBR600RR, begini fakta aslinya :

    Pasar Supersport di eropa sekarang makin hancur minah, cuma laku beberapa unit, jadi Honda ogah keluarin duit million$ buat develop Supersport EURO4 – dan nggak cuma Honda, Supersport lain dari yg ‘cult’ sampe yg high-end (kecuali panigale 959) juga jadi sorotan discontinue… Udah dikonfirmasi sama Honda EU (ngeropah), gantinya jadi CBR650F. Mungkin di 2017 nanti 650F ada minor refresh (maybe, ahahaa)

  7. Pak dosen jangan suudzon..
    Dunia nyata jangan disamakan / di perumakan dengan dunia iklan pak dosen..! Yg belum tentu benar..!
    Contoh sabun di iklan apa iya bisa bunuh kuman 99%..? Mengingat kuman jg mutasi..!
    He..he jenegan dari kalang cendekiawan loh pak beda dengan saya yg cuman tamatan SD.

  8. pabrikan sekuat honda saja lebih memilih men-stop produksi dan penjualan cbr600rr di eropa, ketimbang harus berjuang meningkatkan kualifikasinya agar lolos euro4, apalagi pabrikan yang lebih kecil/lemah, semakin berat.

    lah itu yamaha dengan new R6 nya masi lanjut ..
    ini bukan masalah pabrikan besar atau kecil hanya saja di eropa CBR 600 tidak selaku R6 yah wajar disuntik mati !!!

    • R6 masih lanjut krn teknologinya tertinggal, di kelas supersport cuma dia satu-satunya yg g pake abs, juga belum adanya control by wire..
      Sedang Cbr 600 sudah nerapin sejak tahun 2009 kalo g salah..

      Jadi nerapin makin mahal buat Cbr tapi ntah buat r6, tapi jika dilihat, apakah r6 sudah nerapin euro4, masih misteri..

  9. gak juga bos….
    tuh di motogp brand eropa memble semua, sampe kudu nyeragamin ecu buat nandingin teknologi motor jepun

    😀

    regulasinya jelas untuk menghambat laju pertubuhan industri otomotif jepun dan korea yg mulai merambah dan diterima pasar eropa dan amerika

    😀

    cuma secara halus saja

  10. CBR600RR mengapa menggunakan stroke 42,5mm@150cc persilinder.
    Itu krn pakem tuning honda lbh advance.
    Meskipun menggunakan stroke 42,5mm tp durasi Overlap kecil, lsa lebar Ditambah timing pengapian mundur itu yg membuat torsinya memuncak, lost powernya kecil, nafasnya bisa panjang, mesinnya mampu berkitir >21m/s Rev Limiter standard 16rb rpm.

    Nah menurut saya timing pengapian mundur ini salah satu yg bikin pembakaran tidak sempurna. Kenyataannya sulit lolos euro 4.
    Mirip sama cbsf yg gas buang knalpotnya masih bau bensin.

    Secara spec CBR600RR dan R6 2016 sama² menggunakan stroke 42,5mm, namun pakem tuning yamaha berbeda. R6 Memungkin masih bisa lolos euro 4.
    Namun performanya secara test ride R6 masih tertinggal dari CBR600RR.

  11. Ikutan komentar ah..
    Kan eno anderson nulis 10 motor beken yg ikut kena korban euro4, nah 4 diantaranya adalah motor eropa. Ada triumph dan ducati di list itu. Jadi unsur monopoli atau proteksi sekalipun jadi tidak terbukti dari data itu saja.
    Berbaik sangka saja, euro4 akan meningkatkan kualitas produk massal motor. Tidak lagi konsumen dapat motor asal bisa menggelinding.

  12. Lah konspirasi eropa di dunia otomotif?? Lah VW aja kesulitan banget neken emisi sampe curangin software dan akhirnya dihukum… Sekarang renault, peugeot juga dicurigai tuh. Jepang malahan santai2 aja ngadepin euro5

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan