Ada Korelasi yang Kuat Antara Konfigurasi Engine K56 dengan Regulasi-Regulasi Terbaru. Konspirasikah ???

Sonic150r n all new cb150r

 

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Setelah jelas spesifikasi dan penampakan motor baru honda berbasis engine k56 (sonic150r dan new cb150r), banyak yang memberikan apresiasi positif. Akan tetapi tidak sedikit yang memberikan tanggapan negatif. Apresiaisi positif tidak usah dibahas karena sudah banyak blogger yang membahasnya. Nah sekarang mari kita rinci beberapa tanggapan negatif, diantaranya adalah :

  1. Rasio kompresi yang terlalu tinggi, 11.3 :1
  2. Keluar dari genre sonic karena sekarang konstruksinya tidak overbore
  3. Masih kalah kencang dibandingkan kompetitor
  4. Apa gunanya dohc, jika overstroke

Dan (mungkin) masih banyak tanggapan negatif lainnya.

Akan tetapi menurut ane, sepertinya honda (ahm) sudah mendapatkan bocoran mengenai beberapa regulasi yang nantinya akan diberlakukan. Diantaranya : 

  1. Penentuan standar emisi minimal Euro-3
  2. Akan dihapuskannya premium dan diganti dengan pertalite
  3. Dan dikeluarkannya “Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 111 Tahun 2015”, mengenai pembatasan kecepatan kendaraan di jalan raya

Sekarang mari kita bahas bersama hubungan antara regulasi-regulasi tersebut dengan konfigurasi engine k56.

Euro-3

Bagian dari engine k56 yang sangat menentukan minimnya emisi gas buang sehingga sanggup memenuhi standar euro-3 adalah sistem injeksi dan tingginya rasio kompresi (CR). Semakin tinggi CR semakin efisien pembakarannya. Semakin sempurna bensin terbakar sehingga semakin sedikit kandungan CO, NOx dan HC nya. Sesungguhnya pada engine sebelumnya, honda sudah mencoba menurunkan emisi dengan beberapa teknologi seperti sistem injeksi dan aplikasi catalytic converter pada knalpot. Pada pada engine k56 ini, untuk tujuan memperendah emisi gas buang, teknologi tersebut ditingkatkan dengan tambahan sistem close loop feedback dan memperbesar penampang cat-con.

Penggantian Premium dengan Pertalite

Pertalite dikeluarkan untuk mengganti premium, dimana salah satu keunggulannya adalah nilai oktan yang lebih tinggi yaitu (RON 90). Jika sebelumnya old cb150r dengan CR=11 bisa minum premium dengan RON 88, maka asumsinya new cb150r tidak masalah memiliki CR=11.3, toh pada akhirnya akan minum pertalite dengan RON 90. Dan dengan demikian baik sonic150 maupun new cb150r akan tetap bisa diterima oleh konsumen, meskipun tinggal di pelosok desa.

Regulasi Pembatasan Kecepatan Kendaraan (Motor)

Pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 111 Tahun 2015, dinyatakan bahwa bahwa :

  1. Setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara nasional (Pasal 3 Ayat (1) dan (2)) .
  2. Batas kecepatan yang diizinkan untuk jenis jalan berikut adalah;
    • jalan bebas hambatan (jalan arteri primer dan kolektor primer), maksimum 100 kpj, minimum 60 kpj dalam kondisi arus bebas.
    • jalan antarkota (jalan nasional dan jalan provinsi), maksimum 80 kpj
    • jalan di kawasan perkotaan (jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota), maksimum 50 kpj
    • jalan di permukiman, maksimum 30 km/jam.

Jika melanggar, maka dikenai sanksi berupa pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 287 Ayat 5)

Jadi  topspeed yang dikalim honda untuk sonic150r dan all new cb150r (124 dan 125 kpj) sudah di atas batas maksimum kecepatan yang diizinkan (100 kpj). Dan mungkin dengan konstruksi yang sekarang ini, jika motor dinaiki berboncengan, maka kecepatan maksimum sekitar 100 kpj. Sehingga cocok dengan regulasi tersebut, alias akan jarang kena deteksi speed-gun pak polisi di tempat tersembunyi.

Dengan konstruksi engine yang sekarang (nearly square), tentunya akan sangat menguntungkan jika kecepatan dibatasi maksimum 100 kpj. Karena torsi engine k56 masih terus “ngisi” sampai kecepatan 100 kpj, sehingga akselerasinya lebih terasa. Begitu pula untuk perjalanan dalam kota yang dibatasi maksimum 80 kpj, tentunya engine k56 akan jauh lebih irit dibandiingkan k15, karena lebih torqie pada rpm rendah.

Jika regulasi-regulasi tersebut “open” maka langkah honda ini adalah sesuatu yang lumrah dan akan diikuti oleh pabrikan lainnya. Tapi jika tidak, maka barangkali regulasi ini merupakan sesuatu yang “tersembunyi” sebelumnya, dan honda tahu lebih dahulu sehingga mampu memposisikan produknya dengan tepat setelah regulasi tersebut diberlakukan. Atau malah regulasi tersebut ada terkait dengan produk baru honda ???

Entahlah, bisa iya bisa juga tidak, karena penetapan semua regulasi sepertinya terlihat logis, karena beberapa alasan, misalnya :

  1. Aplikasi euro-3 untuk menekan polusi yang semakin meningkat, dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Karena jumlah kendaraan sulit dibendung, maka emisi yang harus dibendung, demi kesehatan manusia dan lingkungan di sekitarnya. Seharusnya pemerintah juga menyediakan angkutan masal yang layak supaya kendaraan pribadi berkurang.
  2. Penggnatian premium dengan pertalite, karena Indonesia sekarang menjadi importir bbm, sementara hampir tidak ada negara yang memproduksi bbm dengan ron 88 (premium), maka pengadaan premium justru merugikan. Juntru dengan mengimport ron 90 menguntungkan, karena tinggal pakai, tidak ada lagi tahap penurunan nilai ron. Tapi kok tambah mahal ya ???
  3. Aplikasi regulasi pembatasan kecepatan, semata-mata membantu meningkatkan keselamatan rider. Karena jalanan semakin padat, sementara motor semakin tinggi performanya. Selain itu semakin banyak pula angka kematian di jalan raya akibat kendaraan terlalu kencang. Seharusnya pemerintah juga menyediakan sarana adu kecepatan (balap) yang mamadai, bagi para rider untuk menumpahkan hasrat ngebutnya, sehingga tidak kebut-kebutan di jalan umum.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB

60 Komentar

    • Poin 1 yamaha sih udah mulai dari nva, mx king dan lain2…
      Poin 2 bisa jadi sih tp seperti kata petinggi ahm… tidak dianjurkan dlm jangka panjang…
      Poin 3 Nah ini seperti pengalihan isu… dohc produk ahm yg skrg itu sudah keluar dr kodratnya dohc itu sndiri… dgn kata lain, secara performa sudah banyak test dynonya peak powernya pun sama persis dgn sohc.. artinya sebenrnya langkah ini cukup blunder buat ahm karena konsep awalnya ingin merebut tahta dari yamaha dgn dohc 150 cc tp setelah bertahun2 ttp gagal dikarenakan tidak sesuai karakter market dikelas 150cc yg masih mikir irit, awet, mudah dan murah perawatan… yang mikir balap cuma gak sampai 10%nya mungkin… so, diambillah kebijakan membuat dohc nearly square (istilah yg baru tren saat cb dan sonic keluar)… tp dgn artikel ini seakan2 ingin merubah sudut pandang konsumen kearah faktor eksternalnya…hehehehehe atw dgn kata lain ahm cerdik….
      Semoga laku dan sukses deh….
      Ekekekekekekekekekekkk

  1. Angka terbesar di jalan bukan karena kendaraan terlalu cepat!
    TAPI KARENA TELEDOR, GAK FOKUS, MELANGGAR RAMBU, GAK MERAWAT KENDARAAN DG BAIK & BENAR, dan INFRASTRUKTUR BERANTAKAN, contoh :
    1. Teledor
    gak nyalain lampu sein, ato nyalain lampu sein tidak pada waktu yg semestinya
    gak liat spion secara berkala dan/atau akan mengambil lajur atau berbelok
    2. Gak fokus
    ngantuk dipaksa jalan
    liatin hp smbl jalan
    ngbrol intensif, ciuman, grepe” sambil jalan
    lirik” cabe
    3. Melanggar
    berhenti di luar batas marka dg alasan apapun
    menyalip marka putih yg tidak putus”
    nembus traffic light
    puter balik di area dilarang puter balik
    berhenti di area dilarang berhenti
    bawa barang selebar mobil!
    ganti lampu belakang ma lampu putih ato kuning
    gak nyalain lampu!
    4. Gak merawat kendaraan
    ganti ban cacing murahan, biar terkesan road race pdhl spek kompon nya beda. Alay gk punya duit sok banyak gaya
    asal digas jalan direm berhenti, berati isa dipakai. Orang miskin sok pny kendaraan biasa kayak gini
    modif aneh”, macam ganti lampu blkng warna putih, ato malah diilangin lampunya.. WTF!!
    5. Infrastruktur berantakan
    lubang jalan
    jalan gelombang
    kemiringan jalan gak semestinya (di malang ada beberapa)
    rambu dan penerangan gak lengkap (di malang jg ada mcm ni)
    ..
    skrng emg dg peraturan max 100kpj trus ada yg nyelonong dg ngelanggar 5 point di atas lu crash dan masih sehat” aja? WTF!!
    ..
    INI ANALOGINYA MACAM DALAM RANGKA MENGURANGI PENCURIAN HELM MAKA DILARANG MEMPRODUKSI DAN MEMAKAI HELM MAHAL! Hahahaha,,,
    ..
    WTF!!

    • he he he
      perlu ditanya tuh yang bikin peraturan, ngapain kecepatan pake dibatasi ?
      atau ente setuju seandainya rider fokus, tidak teledor, taat aturan, motor servis rutin, jalan mulus, di jalan lingkungan kecepatan maksimum boleh 100 kpj ?
      kecelakaan bukan hanya kesalahan kita, tapi bisa karena kesalahan orang lain.

      • di jepang ada pembatasan kecepatan om…kalo ga salah max 180 kpj. mobil sekencang dan cc sebesar apapun bakal ngeden kalo udah di batas itu. ane setuju pembatasan kecepatan biar ga makin banyak alay di indonesia. lebih bagus kalo diset di ECUnya langsung

    • @om tachi
      Imho, soal pembatasan kecepatan, pertama jangan dulu lah dihubung2kan dengan penyebab kecelakaan. Di arena balap aja, banyak kan yang di pit lane di dikasih batas kecepatan. Kalo dipikir2, itu balap lho, apalagi di area publik.
      Saran ane sih, pembatasan kecepatan itu diliat aja sebagai peraturan. Untuk mengatur aja. Bahwa di jalan kelas ini pakai kecepatan maksimal X, jalan kelas anu pakai kecepatan Y.
      Contoh lain, kalo peraturan pakai helm, jangan diartikan bila tidak pakai helm akan kecelakaan.
      Dan juga aturan2 yang om sebutin.
      Menurut ane, sikap awal kita menanggapi suatu peraturan, adalah sebagai peraturan. Bukan, misalnya, kecepatan di jalan tol maksimal 100kpj agar saya tidak celaka. Tapi melihatnya sebagai, kecepatan di jalan tol maksimal 100 kpj karena itu aturannya. Baru kalau merasa dirugikan, gugat aturan tersebut.
      contoh lain, soal aturan tidak melintas di jalur busway. Misal saat kondisi lancar bahkan sepi, kita mengikuti jalur busway. Dengan menghilangkan unsur kemacetan dan beton atau aspalnya jadi rusak, adakah yang dirugikan?
      Kembali ke permasalahan utama, peraturan pembatasan kecepatan adalah sekedar peraturan, sebagaimana aturan2 lain yang om sebutin, pilihannya : taati atau langgar.
      Cmiiw

    • Soal pembatasan kecepatan semoga memang tujuannya baik dan dijalankan dgn baik… jangan sampe hanya jadi celah bagi oknum untuk menambah pasal dalam tilang yg sering kali dipaksa dan diada2kan kepada pengendara… saran ane, jangan terlalu jauh berharap karena aturan soal kecepatan ini menuntut infrastruktur matang dan oknum instansi yg sehat… dijakarta sih bakalan jarang kepake tu alat speed detector… buat instansi terkait, lebih baik tegakkan dgn benar hukum dan aturan yg sudah ada…
      Ekekekekekekekekekekekekkk

  2. apapun motornya kari sing ngegas. klo aturan max 100 km/jam berarti g usah produksi motor2 250 cc keatas karena kecepatanya akan melebihi.

    • Imho, ga ada hubungan khusus antara dohc sohc dengan oversquare undersquare. Sah2 aja undersquare pake dohc, atau oversquare pake sohc. Kayanya salah pemahaman aja kalo sampe bilang “dohc itu pasangannya oversquare”, “dohc itu boros”, dsb. Cmiiw, om.

  3. tapi….

    kalo peraturan euro3, pertalite, dan speed maximum 100kpj…. apa berlaku juga buat moge? apalagi yg merk HD?
    gimana tuh om gokil?

    • Udah pernah mbuntuti konvoi hd sepanjang 20km lebih om?? Ane udah pernah nganjuk-madiun mereka gak pernah lebih dari 100kpj… yang bikin hd resek yaitu:
      1. Nrobos lamer (dikawal atau pun enggak)
      2. Gak mau ngalah
      3. Manja

      Gimana polantas?? Mereka kayak nya takut dan sungkan… mengingat para petinggi hd itu banyak bintang dan melati dari 4 kesatuan (tau kan apa aja :D)

    • ijin nyebar racun om gokil….

      aripitstop.com/2015/08/17/kado-untuk-indonesia-rey-ratukore-sabet-podium-di-okayama-endurance-race-kalahkan-ninja-250-dan-cbr250r/#comment-333855

  4. Spertinya tujuan ahm buat mesin baru ini bukan untuk apa2… cuma 1… efisien… dah itu aja… kalo masalah dohc nya, itu cuma bonus… dan gak lebih dari gen vixion sama2 efisien… kalo ente ragu komen ane… ntar ente coba sendiri… gak ada beda kok rasanya sama mesin vixion…

    Note: dalam kondisi standart

  5. Untuk penghilangan premium itu blm tentu terjadi coz UU masih menyebutkan keberadaan premium dan subsidinya,jalan masih panjang untuk merubah kebijakan ini dan untuk pembatasan kecepatan alasan tsb enggak begitu pas klu melihat torsi karena dg sohc sdh sngt cukup bahkan lebih besar dari dohc dan sohc lebih ekonomis.intinya semua pabrikan pasti seiring regulasi dlm membuat produk

  6. Sama sekali g ada korelasinya om iwan, semua itu karna kompetitor entah itu vixy ato satria, kalo old cb150 penjualannya bisa ngalahin vixy g akan capek2 koq ngrubah mesin cb150 jadi overstroke (Sbtulnya aga heran jg knapa g skalian jd sohc hehe) mskipun torsi msh kalah dibanding kompetitor (nah dsini yg bikin bingung jg, untuk cb150 kalo speednya dikurangi knapa g ngejar torsi biar lbh besar dbnding vixy), ato mngkin ahm msh ada rencana facelift yg berikutnya jk sampai g bisa jg ngalahin penjualannya si vixy yaitu facelift dr dohc mnjadi sohc coz kyanya ahm msh malu2 utk itu, ato jgn2 barangkali mlh nanti vixy vs cb150 jd kaya kasusnya avanza n xenia hehe..

  7. Maaf buat yang membahas harley ya, terus terang memang motor ini klo dikemacetan sangat susah apalagi panasnya minta ampun,ya saling menghargailah apa salahnya kan ga tiap hari,ini aku ngomong juga bukan pemakai harley lo aku cuma pemakai motor jadul grand biarlah kesenangan orang beda beda harus saling menghargai “Merdeka”

  8. Last warning for yimm & SIS.

    This is real war, sonic & all new cb150r are waiting for Next Spec beattle……. Xixixixixixixi

    Jgn2 gara2 ane komen begini, jd galau dunia persilatan.
    komen ane di tmcblog & iwb sampe sekarang mode terasi on…. Xixixixixixixi

  9. Sales Ahm udah gempur MS dgn next spec , sales sebelah masih ngerumpi diblog2.
    Yimm & SIS kojet-kojet Blom siap, pake Istilah curi start lah, serakah lah….. Xixixixixixixi

  10. Pengakuan yg punya r15 (tp bkn fby lho ya krn fby cuma naek mio dan naek BACOT di dumay) setelah mencoba sonic150:
    1.kenceng om sonic
    2.gigi 1-6 ngisi smua
    3.handling bagus
    4.ini mtor terkenceng di kelas 150 4t untuk 201m
    5.ences dpetin 140 km per jam ( topspeed on speedometer mudah diraih )
    6.top speed on speedo 141 kph
    7.ane adu ama r15 ane soal aksel
    8.kecepatan 0-100 Km per jam ngos-ngosan an r15 ane

  11. Buat yg ngak ngerti spec mesin.
    Perubahan next spec 150cc adalah stroke 48,8mm/49mm vs stroke 57,8mm atau vs stroke 58,6mm 155cc Performa ya 11-12

    Jika Ahm mengambil opsi stroke 49mm yg lbh bertorsi ketahuan dong stroke 47,2mm linferior.

    begitu juga jika Yimm mengambil opsi stroke 57,9mm (basis Byson fi) ketahuan dong mindset overstroke superior, sohc 4valve, stroke 58,7mm juga inferior.

    Sedangkan SIS yg sebelumnya pemain lama stroke 48,8mm. Krn masih oli cooler, versi stock, power belum bisa optimal digali krn bisa overheat bila power dinaikan.

    • Udah kaya profesor aja bos.
      tahukan peribahasa: tong kosong nyaring bunyinya.

      ga usah ngomongin strak stroke melulu,sok tau spek mesin segala. kebanyakan baca di google.
      awas lama2 kena stroke beneran.

      • Lhhaaa die emang profesor bos. Profesor keblinger wkwkwkkwkw.
        Yamaha M1 / RCV aje di kritik bore and stroke-nye. Padahal mana pernah pabrikan ngumbar bore/stroke motogp? ngahahahahahaha

      • Tapi yamaha keknya bakal ambil opsi 58.6 155cc dah. Secara mindset vixion unggul torsi bawa udah plek bgt. Pun satria f. Biar ngejar irit

      • Menurut analisa saya:
        Yimm akan mengambil opsi stroke 49mm, krn lbh menguntungkan dibandingkan menyediakan paket upgrade vixion series.
        fby juga sudah menggiring opini near square/overstroke supaya mindset all new mt15 yg overbore terlihat lbh superior.

        Sedangkan stroke 58,6mm 155cc sinyal agak lemah, sptnya sport suzuki 155cc

        • Oh. Jadi gitu strategi yamaha. Mt15 buat yg suka speed V-ixion buat komuter. Nah tapi aneh lah. Masa R15 inferior dari mt15 ?
          Lah apa gak linglung ?
          Belum lagi kalau gue jadi masyarakat jelas milih cb ketimbang v-ixion ketimbang mt15. Secara irit dapet performa setara mt15 pulak. Yah inimah blunder yimm lagee xixixi. Andai cbrpakai stroke cbr 250R 55mm atau 54,5mm mah pasti nampol kek ninja RR

          • Kawasaki 150cc 4 takpakai stroke 54,5 mm kali yah. Tapi harganya diatas 35jutaan xixixi biar gak makan sesama jepang

        • Udah ada mesin dtraker150 & klx150 pake stroke 54,4mm meski sohc, kompresi rendah.
          Cuma sepertinya crackshalfnya tipis, tebalnya tidak seukuran pistonnya 59mm, makanya torsi cuma 11,3nm/6500rpm, bisa dibilang setara tvs max125cc stroke 48,8mm yg torsinya 10,8mm/5500rpm.
          Sptnya dtraker & klx150 cuma produk flagship seolah2 mau bilang jgn macem2 sama produk gw, kalo enggak gw keluarin kasta tertinggi stroke 54,4mm, politik bisnisnya kaya tvs tormax stroke 53,5mm.

        • Bisnis otomotif memang kejam. Sangat sulit bisa akses ke vendor spare part yg sahamnya kebanyakan perusahaan otomotif besar.
          beberapa produsen otomotif yg kecil spt: tvs, bajaj, viar, KMI, kymco, minerva, ktm, hyosung dll sangat sulit untuk memesan spare part tsb. Sebagian produsen harus import spare partnya dan cbu.
          Agar dapat akses ke vendor, beberapa produsen mengeluarkan spek kasta tertinggi stroke 54,4mm & 53,5mm supaya ada negosiasi untuk mendapat akses vendor tsb, contoh :
          KMI dtraker/klx150cc stroke 54,4mm (downgrade spec)
          Viar cross-x 250cc stroke 53,6mm (status offroad/no paper)
          Tvs tormax 150cc stroke 53,5mm (discontinu) tvs apache 160cc stroke 52,9mm (discontinu).
          Mudah2 bisa faham…. Xixixixixixixi

          • Oh gitu. Sekarang masuk akal kenapa pabrikan besar macam honda dan yamaha gak ngeluarin spec motor stroke 53-54mm. Mungkin ada perjanjan kali ya biar perusahaan kecil dikasih nafas xixixixi. Soalnya kawasaki masih sulit buat bersaing. Tapi ya gataulah kedepanya. Apa stroke 53-54mm bakal digunain lagi.

          • Pabrikan spt Yamaha, Honda, Suzuki spec dikeluarinnya bertahap sesuai rencana jangka panjang investasi di indonesia ini baru next spec 49mm vs 57,6mm….kasta tertinggi stroke 53-54 masih lama.

    • Hahahaha….klo mo ngurangi kemacetan, kecelakaan, dan biar tertib pemerintah berani gak membatasi penjualan kendaraan r2 dan r4 sekaligus memperbaiki angkutan umumnya???
      Jawabnya : gak bakal berani!!!!!!!

  12. Utk peraturan lalulintas yg penting kesadaran utk patuh. Pelanggaran masih bnyk terjdi pak.

    membangun sirkuit motor murah, bagus utk pembinaan calon pembalap dan yg hobi ngebut. Di indonesia pemakai motor termasuk terbnyk tpi sirkuit motor nya minim.

    Sentul utk motor 250cc kebawah sekitar 300ribu / hari. Bisa dpt 3 sesi masing2 1 jam. Mungkin bangun sirkuit skala lebih kecil utk motor. Dan dg tarif lebih murah.misalkan setengahnya.

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan