Sistem Transmisi CVT Lebih Sederhana Dibandingkan Manual (Sport) dan Semi Otomatis (Cub/Bebek)

Transmission evolution

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Pasar motor matik di Indonesia berkembang sangat pesat, bahkan persentasinya mulai melibas pasar motor bebek. Apalagi akan keluar motor matik dengan body bongsor dan tenaga besar, maka ada kemungkinan pasar motor sport pun akan digerogotinya. Seiring dengan peningkatan motor matic yang mulai mengambil perhatian pengguna motor sport, maka ane rasa inilah waktunya kita membahas prinsip kerja CVT (Continuous Variable Transmission), sebagai komponen utama yang mencati ciri khasnya.

Di luar negeri sana, ragam motor matik sangatlah banyak, dan penggunanya pun beragam. Bahkan yang sering menggunakan motor matic besar (maxi scooter) justru para laki-laki.

gilera-nexus-07

Jadi sebagai seorang lelaki sejati yang biasa naik motor sport, nggak perlu merasa ragu untuk naik motor matik. Nah sekarang, mari kita pelan-pelan mulai membahas prinsip kerja dari cvt motor matik ini.

Bagian dari cvt motor matik ini paling tidak terdiri dari :

  1. Drive pulley, yaitu puli yang terhubung langsung dengan poros crankshaft
  2. Belt, sabuk yang menghubungkan antara puli depan/primer (drive pulley) dengan puli belakang/sekunder (Driven pulley)
  3. Driven pulley, yaitu puli bagian belakang yang terhubung ke gir reduksi
  4. Gearbox, gir reduksi yang menghubungkan putaran pada driven pulley dan roda belakang dengan perbandingan tertentu.
  5. Part2 tambahan seperti kick/elektrik starter beserta komponen pendukungnya

komponen-cvt

Prinsip kerja dari cvt sangat sederhana yaitu, reduksi antara radius puli sekunder dan primer akan berubah seiring dengan perubahan putaran mesin. Karena radius puli-puli tersebut berubah seiring dengan perubahan putaran mesin.

cvt01

Perhatikan radius lingkaran yang dilewati belt baik yang ada di puli primer maupun sekunder.

  1. Pada saat awal/start radius puli primer lebih kecil dari puli sekunder, sehingga memberikan reduksi yang besar. Pada putaran tertentu, gaya sentrifugal pada kopling sentrifugal pada puli sekunder akan menghungkan putaran puli dengan dengan gearbox. Pada kondisi ini torsi mesin dilipatgandakan oleh rasio reduksi tersebut sehingga roda belakang mampu menggerakkan motor.put langsam  Setelah putaran mencukupi untuk membuat kopling sentrifugal bekerja maka putaran puli sekunder disalurkan ke poros roda belakang.

    cvt-diagram3

  2. Pada saat putaran crnakshaft (puli primer) meningkat, maka mekanisme sentrifugal dari roller pemberat pada puli primer akan menekan sliding sheave sehingga memperbesar radius pada puli primer. Karena panjang belt tetap, mau nggak mau radius puli sekunder mengecil. Pada saat itu reduksi akan menurun dan kecepatan motor akan bertambah.put menengah
  3. Saat putaran mesin maksimal, maka radius puli primer akan maksimal, radius puli sekunder akan minimal. Dan pada saat itulah kecepatan motor akan maksimal (topspeed).put tinggi

Sesederhana itulah prinsip kerja cvt, dimana perubahan reduksinya berlangsung secara mulus, karena tidak ada perpindahan gigi. Sedangkan gearbox pada bagian belakang cvt diatur menyesuaikan dengan power yang disediakan mesin, bobot kendaraan total dan kecepatan serta akselerasi maksimum yang disematkan pada motor tersebut. Jadi untuk mengatur akselerasi dan topspeed nggak perlu turun mesin (seperti motor bebek dan sport), akan tetapi cukup mengatur komposisi part2 pada cvt.

Berikut ini bagian/isi dari puli primer

puli primer

 

Puli sekunder

 

puli sekunder

Gir reduksi pada gearbox

reduction gear

Untuk menghasilkan efisiensi yang masimum, maka berat roller, gaya tekan pegas pada puli sekunder, dan respon kampas kopling sentrifugal harus proporsional. Perubahan pada berat roller harus diimbangi dengan perubahan gaya tekan pegas. Jika tidak maka terjadi gesekan yang berlebihan antara belt dan bidang gesek pada puli, baik primer maupun sekunder, yang mengakibatkan puli dan belt aus.

Sementara itu dulu bro, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB

 

 

19 Komentar

    • lebih banyak perawatan.

      transmisi konvensional:
      perawatan rutin
      – ganti oli mesin (~2000km)
      penggantian parts
      – ganti kampas kopling

      transmisi cvt:
      perawatan rutin
      – ganti oli transmisi (~4000km)
      – bersihkan ruang cvt (~10.000km)
      – bersihkan filter cvt (~2.000km)
      – lumasi pulley (~10.000km)
      penggantian parts
      – ganti filter cvt
      – ganti roller
      – ganti belt
      – ganti kampas kopling

  1. matic biaya maintenancenya lebih mahal drpd bebek, lebih boros BBM, tp praktis dipakai… dipakai 30rb km, vario harus ganti vbelt, roller pemberat, oli gardan, berkala servis cvt, dll… pake jupiter z ato supra x cukup setel rantai, ato kalo dah mulur cukup dipotong, ato ganti rantai yg jatuhnya tetep lbih murah dr servis n part CVT matic…

    • sepertinya kasuistis hanya untuk “penggemar speed”
      motor matic dibawa ngebut terus2an ya wajar saja keawetannya kalah dengan bebek, matic harus dibawa kalem dan nyantai

      • sepertinya bukan. usia pakai partsnya memang segitu kok (~24.000km). metic mudah dipakai+nyaman tapi resikonya ya butuh perawatan ekstra dan partsnya gak seawet transmisi konvensional.

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan