[Kisah-05] Kegilaan Terhadap Sepeda Motor Periode Pertengahan

think mathematics for engine

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Pada saat ane mulai memasuki tahap skripsi (S1) sebenernya ane masih berada dalam puncak kegilaan terhadap sepeda motor periode awal, tapi mulai berganti topik. Tidak lagi menyalurkannya pada full throttle touring, tapi pada skripsi. Kok bisa ? Bisa aja bro, namanya juga hobi bisa disalurkan ke mana saja.

Begini ceritanya…

Kebetulan ane dulu termasuk mahasiswa yang cukup mempertimbangkan safety saat berkendara. Perlengkapan ane berkendara jauh lebih lengkap dari pada temen2 lainnya. Hal ini karena ane sudar sering kecelakaan dan ternyata safety gear tersebut memang benar-benar menyelamatkan, tentunya dengan izin Allah SWT. Ane juga seorang rider yang speed lover, ane sedikit banyak merasakan bagaimana rasanya kecelakaan pada kecepatan tinggi. Nah sesuatu yang menarik dari hubungan kata-kata inilah yang kemudian memunculkan judul skripsi ane

Kecepatan tinggi – Resiko kecelakaan – Alat Pengaman

Karena ane adalah mahasiswa elektro – telekomunikasi yang senang mempelajari RADAR, maka timbullah ide untuk membuat radar yang dapat mendeteksi sasaran di depan kendaraan, sehingga kendaraan dapat mengatur kecepatannya, meskipun supirnya salah injek pedal, harusnya menginjak pedal rem tapi menginjak gas (kejadian saat kaget). Nah alat rancangan ane akan mengantisipasi hal tersebut, meskipun sopir salah injek pedal, kendaraan akan tetap mengurangi kecepatan sampai batas aman terpenuhi.

FMCWExample_acc

Maunya radar di taruh di motor, akan tetapi karena rider memiliki kecenderungan selap-selip, maka radar jadi tidak cocok. Apalagi jika radar mengambil alih pengerman saat kritis, bisa-bisa ridernya kaget, bukan selamat malah ndlosor. Oleh karena itu alat ini lebiih tepatnya diaplikasikan pada mobil, karena dengan roda-empatnya mobil akan tetep stabil saat radar mengambil alih pengereman. Pada saat itu sebenernya sudah ada jurnal di jepang yang membahas penggunaan radar di mobil, cuma masih belum di produksi secara masal, jadi nggak umum dan banyak yang nggak tau, termasuk dosen-dosen ane.

Dasar memang lagi gila, karena memang belum ada contohnya sama sekali, maka ane merancang radar mulai dari nol. Mulai dari antena, transceiver, peng-ekstrak informasi doppler, peng-ekstrak informasi jarak target, pengambil keputusan harus ngerem apa tidak, perancangan intake yang dimodofikasi, perancangan pedal rem dan gas dll, banyak banget. Apalagi ane bermain di frekuensi yang sangat tinggi (saat itu), 3 GHz, jadi rangcangannya tidak sama dengan rangkaian elektronika biasa.

radar cw fm

Ketika ditanya,” Ni alat bisa dibuat nggak ?”

Jawab ane, ” Bisa pak, tapi saya nggak sanggup, karena membutuhkan minimal 4 transistor rf dengan masing-masing seharga 2 juta rupiah, dan belinya harus ke singapura”. Ya udah dosen ane nyerah dah

Ternyata kegilaan punya banyak pilihan jalan, bisa negatif bisa juga positif.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB

16 Komentar

    • ya nggak bro, nggak ada yg minat untuk membiayai
      lagian ane stlh lulus, semuanya ane share di perpus TE UB, silahkan kalau ada yang mau mengembangkan.
      sampai sekarang nggak ada yang berani nerusin, mungkin terlalu susah kali ya?

  1. wah keren,jadi tringat dl bawa 3 proposal penelitian eh kata dosen pembimbing malah “kamu jangan ambil ini,ini buat yang sudah s3” rem penghasil listrik,sepeda n perahu tenaga angin

  2. Klo mau pake alternatif lain mungkin lbh murah, tdk harus radar, semisal modifikasi sensor gelombang ultrasonic seperti sistem parkir, ato pake kamera video nanti pemrosesan grafis bs via pc ato android utk memperkirakan jarak kendaraan ato benda asing didepan kita…cmiiw

  3. hayo… cari cara yg simpel dan murah, mobil type fiesta sudah bisa begitu. Untuk motor bisa diadopsi sementara ke type motor yg menggunakan system ABS. maaf klo salah ngomong… yg awam ini.

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan