Mengolah Profil Camshaft NVL – Racing Indoprix [ Draft – 3 ]

camshaft NVL

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Kita sudah tahu bahwa salah satu penentu besarnya power adalah efisiensi volumetrik (VE) yaitu sebarapa banyak udara yang berhasil di hisap piston. Sedangkan udara tersebut masuk lewat celah saat klep-in terbuka, luas celah tersebut dinamakan flow area. Dan besarnya flow area ditentukan oleh diameter klep-in dan bukaan klep (valve lift), lihat gambar berikut

flow area2

Jadi jelas sudah bahwa besarnya udara yang masuk juga ditentukan oleh tinggi bukaan klep-in. Bukaan klep-in ditentukan oleh profil nokenas/camshaft dan rasio rocker-arm. Sekarang mari kita perhatikan diameter klep-in dan tinggi bukaan standar NVL. Dari gambar tersebut tinggi bubungan camshaftnya kira2 5.1 mm.

camshaft R15

Sedangkan rasio rocker arm vixion 1:1 sehingga cam lift = valve lift. Jika diperhatikan bahwa perbandingan lift klep-in NVL dan diameternya masih relatif kecil yaitu L/D= 5.1 mm / 19 mm = 0.2683. Dari nilai ini terlihat bahwa NVL memang mementingkan torsi di rpm rendah karena nilainya sedikit diatas cam standar harian (23%), sedangkan untuk keperluan balap minimal 35%. Perhatikan grafik pengaruh L/D terhadap koefisien aliran (cf) udara yang masuk ke silinder, semakin besar semakin baik.

flow coefficient

Karena kondisi sekarang klep-in nya sudah di-upgrade menjadi 22.5 mm, maka lift nya adalah = 35% x 22.5 = 7.875 mm. Sedangkan durasi dan overlapnya bisa mengikuti anjuran A.Graham Bell seperti terlihat dalam tabel berikut

camshaft duration and power range

Sementara kita bisa gunakan acuan perencanaan awal bahwa power puncak ada di 11500 rpm, maka profil camshaft yang cocok adalah tipe semi-race dan full-race. Jika menginkan power yang lebih luas ke bawah tipe semi-race lebih cocok. Jika dipilih tipe full-race maka power band nya mulai dari 0.8 x 11500 rpm = 9200 rpm, sampai 1.1 x 11500 rpm = 12650 rpm. Durasi bisa dipilih yang paling tinggi yaitu 285 dearajad, jika ingin mengoptimalkan torsi di rpm bawah, maka nose/lobe dibuat tirus dan overlap dipilih yang paling kecil yaitu 58 derajad.

Selanjutnya jika toleransi clearence antar klep-in dan klep-ex, terlalu kecil maka terpaksa sudut klep harus digeser sedikit lebih tegak.

Lebih kurangnya mohon maaf, buat suhu2 yang lebih ahli mohon koreksi dan masukannya. Semoga bermanfaat wassalamu’alaikum wR wB.

24 Komentar

  1. kayakna, tips yang diaplikasikan pada nvl jg bs d aplikasikan ke cb 150, mskipun untuk angka2 teknis nya akan ada perbedaan… dan yg paling dtunggu adalah bagaimana hasilnya?? asseekkk….

  2. komene g mncul..
    kayakna tips untuk upgrade performa pada vixion ini juga bs dilakukan pada cb 150, mskipun untuk angka2 teknisnya akan ada perbedaan.. yg paling dtunggu tntu saja hasil aplikasinya d aspal… asseekkk…

  3. Om, kali” dibahas lebih rinci dong istilah” tersebut, sekalian rumus”nya. Juga bagaimana cara mengoptimalkanya, secara rinci juga.
    #sory banyakan request

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Tuning Accoustic Pada Intake NVL Untung Menggapai VE 100% [Draft - 4] | motorgoodness
  2. Mengembalikan Power YZF R25 yang Hilang | motorgoodness
  3. Adu Spek Ninja 300 dan YZF R3 | motorgoodness

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan