[VE] Tunning Sistem Intake untuk Meningkatkan VE, Atur Panjang Runner

intake system

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Sistem intake pada engine motor kita adalah sistem yg berusaha mengoptimalkan pemasukan (induksi) udara dan bahan bakar ke dalam silinder. Udara masuk ke dalam silinder laksana gelombang suara, berdenyut mengikuti irama klep-in saat membuka dan menutup. Sistem intake itu sendiri terdiri dari :

  1. Intake manifold (IM)
  2. Throttle
  3. Klep-in (intake valve)
  4. Injektor atau atau karburator sbg penyupali bahan bakar.

Oleh karena itu salah satu cara untuk meningkatkan VE adalah dengan mengoptimalkan desain IM. Dalam banyak penelitian yg telah dilakukan mengenai proses intake pada mesin balap (racing engine) menunjukkan bahwa efek dari gaya inersia “ram” memberikan peningkatan VE yang sangat signifikan pada kecepatan tinggi. Akan tetapi pada kecepatan rendah, efek resonansi akustik yang lebih berperan dalam meningkatkan VE.

Karena kita ingin motor kita bukan buat balapan, maka kita coba mengoptimalkan sistem intake dengan model akustik. Model ini menjelaskan momentum yang terjadi dalam saluran intake, khususnya bagian runner (bagian mulai dari mulut volocity stack sampai klep-in, gambar di atas warna biru). Kemudian dengan model ini dikembangkan sebuah teknik dengan memanfaatkan momentum inersia tersubut untuk memaksimalkan VE.

Mari kita bahas mengenai momentum yang terjadi di dalam runner

00 kondisi awal

Saat awal tekanan udara dalam runner sama dengan tekanan udara luar, perhatikan garis warna hijau.

01 saat valve-in terbuka IVO

Saat klep-in terbuka (intake valve open, IVO), tercadi kevakuman di mulut klep dan udara mulai masuk ke silinder. Tekanan negativ menjalar sepanjang runner menuju mulut IM.

02 saat valve-in tertutup IVC

Saat klep-in tertutup sementara gas masih dalam kondisi mengalir, maka pada mulut klep gas termampatkan dan timbul tekanan tinggi. Tekanan tinggi ini memberikan gelombang tekanan positif yang menjalar ke arah mulut IM.

03 terbentuk tekanan hi-low bergantian

Baik gelombang tekanan negatif maupun positif yang sampai ke mulut akan mengalami refleksi/terpantul karena kondisi saluran yang relatif tiba2 berubah, dari saluran dgn diameter tertentu (runner) berhadapan dengan udara bebas. Sehingga terbentuklan gelombang pantul, tekanan tinggi-rendah yang bergerak kambali menuju klep-in.

04 hi pressure close IVO

Nah pada saat inilah dengan disain panjang runner yang seseai, klep-in terbuka tepat saat gelombang tekanan tinggi bearada di mulut klep, dan udara akan masuk dengan sangat kencang/cepat. Peristiwa inilah yang menghasilkan VE melebihi volume silinder, alias di atas 100%.

Lalu bagai mana menetukan panjang runner untuk memaksimalkan VE?

Intake Runner Length

 

Runner adalah saluran sepanjang “L”.

Rumus untuk mendapat panjang runner (L) yang optimum adalah

L (mm) = 5791 x T / N

T= durasi klep-in open (derajad)

N= putaran engine (rpm)

Contoh : Jika ingin mengoptimalkan VE dengan menggunakan noken-as berdurasi in-nya 300 derajad. Torsi puncak ingin diletakkan di 10000, maka panjang runner-nya :

L(mm)=5791.300/10000 = 173.73 mm dibulatkan 174 mm

Sedangkan diameternya ditentukan dengan menentukan VE yang diinginkan. Rumusnya

D (inch) = sqrt [ (volume silinder (liter) x VE (%) x RPM) / ( V (ft/sec) x 18.5)]

V = kecepatan aliran udara dalam IM.

Contoh :  volume = 150cc = 0.15 lt, VE=100%=1, rpm=10000, V=180 ft/sec

D=sqrt[0.15 x 1 x 10000 / (180 x 18.5)] = 0.8712 inch = 17.05 mm

Demikian yang dapat ane sampaiakan kali ini, semoga bermanfaat. Bagi suhu2 yg lebih faham, mohon koreksi dan masukannya. Wassalamu’alaikum wR wB

55 Komentar

  1. Jooss pisan sih cuma ya itu sayanya kurang tahu tehniknya gambarnya kurang mendetil bagi saya yang awam tapi bagus sekali bahasannya ini namanya orang bijak ilmunya diamalkan terimakasih mas

  2. inget tulisan cyclone (air flow) di L300 solar, pengaruh gak mas diterapin buat mesin kecil? makin hari makin asyik ngikutin blog sampean mas…

      • Gni aj bos.. Ane tnya gmn cara ngubah VE ninja FI yg cm 85% ke 95% dngn menempatkan puncak power di Rpm 13500.. Ubahan apa saja yg dilakukan? Akan ane lgsg ane praktekkan.. Nanti ane kbri hasilnya.. Terbukti apa cm teori.. Mksh bos..

        • wah ini menarik, ntar ane buatin artikelnya bro, sabar bro
          tapi tolong difahami ya bro adiezz, ane bukan mekanik bengkel-er. Jadi yang ane tulis sebagian besar merupakan hasil praktek orang lain (kebanyakan orang luar negeri) yg kemudian diringkas jadi teori praktis, ya jelas teori.
          Ane memang berharap ada yg mau mempraktekkannya, mudah2an teori2 tsb bermanfaat untuk mengarahkan prakteknya supaya tidak terlalu jauh melenceng, sehingga mengurangi “try ang error”, otomatis modifikasi/upgrade nya bisa lebih irit, dibandingkan tanpa teori.

          • Mksh mas bro.. Ane tunggu n siap buktikan jg.. Ane praktisi tp bkn mslh mesin n perbengkelan.. Bkane malas blajar,ane sngat tertarik mslh motor,apa lg yg injeksi.. Mnurut ane artikelnya sampean bgus mkanya ane trtarik membuktikan.. Smga hasilnya seindah tulisannya.. Hehe klo mnurut ane teori tanpa aksi sm dngan mimpi mkanya perlu di uji.. Mohon maaf mas bro klo Ada kata2 yg kurang berkenan.. Ane tunggu artikelnya

        • untuk upgrade ninja fi yang bro inginkan, ane mohon di supply data2 standart nya seperti :
          1. lebar klep in dan ex
          2. durasi noken-as, lift dan overlapnya
          3. panjang dan diameter runner std-nya
          4. ignition map-nya kalo ada.

          • Wah klo mslh bgtuan ane g ngrti mas bro.. Yg ane tau cm servis n ganti oli rutin hehe mkanya ane tnya sampean.. Akan lbh baik jg klo teori ini diaplikasikan jg pda Nvl nya sampean, nanti hasilnya bs share buat tmn2 dsini.. Untuk hasilnya ninja fi tar jg tak krim ke sampean buat share.. Smga bs mnambah wawasan qt smua..

          • Kalo aplikasi buat motor sendir sih pengen, tapi mau ane garap sendiri, nggak diserahkan ke bengkel.
            sayangnya ane dah sibuk banget, ini aja disempet2in bikin artikel.
            dan juga bukan diaplikasikan ke NVL, masih garansi. Mungkin ke CS1 aja, setelah swap engine ke cbr150, …mantab kayaknya

    • Klu ente nga doyan itung2an menggunakan rumus maka wajar aja anda bilang seperti itu bro..
      tapi buat saya artikel diatas bnr2 dapat dimengerti. Tp klu org bnr2 mau belajar, sesulit apapun itu pasti bs kok. Kecuali org yg males mikir loh y… Piss 😀

  3. juozzz gandozzz njotozzz njotozzzz, praktek hukumnya wajib krn terkadang tdk sesuai dg apa yg kita perhitungan (X factor). theory mmg diperlukan untuk mengurangi try and error shg lbh hemat

  4. Om apakah fungsi runner panjang bisa digantikan dg tabung YEIS seperti RX King untuk motor 4 langkah? Karena keterbatasan tempat, kita tahu panjang dan diameter sehingga tahu volume jika diganti tabung.

  5. Mas bukannya swap engine klo ktahuan polkis bsa diambil mtornya?
    pernah nyoba sonic yg 1 swap engine cbr old yg 1 nya cm half cut head cbr,yg sonic half cut head cbr bwahnya lebih mantap ketimbang yg ful swap engine, tp ga tau klo rpm tnggi, kta yg pnya sih top speed sma, tp ane jg ragu msak sma.
    tar klo jadi beli mesin cbr dcoba ya mas, full swap sm half cut, hehe

  6. Bro Iwan Mokil, apakah sudut kemiringan runer juga berpengaruh thd VE?
    Lalu runer yg terbaik yg tegak lurus vertikal atau miring diagonal? Serta berapa derajat sudut kemiringannya?
    Trims sebelumnya

    • kalo melihat rumus aslinya keceptan alirannya tergantung pada perbedaan tekanan antara titik awal dan titik akhir, serta luas penampang (cross section) area nya). Jika perbedaan tekanan semakin besar, kecepatan semakin besar. Jika penampang semakin besar, maka kecepatan semakin kecil.

  7. kalo tentang ngukur diameter runner yg pas udah ada artikelnya belum om? masih “dicekoki” sama angka 85% dan 110% nih (intake gentong/sempit) tapi belum tau asal usul darimana & penjelasan teknisnya gimana, mudah2an bisa dapet dari blognya om yg keren ini hehe.. makasih sebelumnya 🙂

    • semakin tinggi rpm nya semakin pendek periode gelombang masuknya udara ke ruang bakar, jadi karena periodenya lebih pendek jalur optimalnya juga lebih pendek, kalau kepanjangan nanti gelobangnya akan terpantul

      • Resonance tuning,klo panjang yg sesuai itungan 20 cm,kita buat jadi 10cm gmna mas karena gk memadai buat intake panjang atau nambahin velocity stuck?kcepatan gelombang ny kan tetap,cma jumlah pantulan d persingkat dan akan kembali pda saat klep in terbuka? Boleh gk? Gimana scavenging effect dri knalpot,rumus resonance tuning atau pulse tuning buat 4 tak single cylinder?

  8. om… nanya diameter di pembahasan terakhir. diameter yang dimaksud apakah venturi, ato mulut trompet, ato keseluruhan ya? diliat dari hasilnya yang cuma 0.8712 inch (17.05 mm) untuk motor 150cc. masak iya saluran intake segitu? kecil banget ya… masih gedean jempol jari orang dewasa rata2. mohon pencerahannya

  9. bro ada refrensi mengenai panjang pendek intake manifold (runner), pengaruhnya terhadap torsi. yang ane bisa rujuk? artikel ente d atas bagus banget cuma kurang lengkap aje.

  10. Mas saya mau nanya untuk mendapatkan VE yang sempurna kan seenggaknya panjang runner nya di perpanjang. Nah mengecek panjang runner nya gimana ya ?(kondisi standard)

    Terus misalkan gini mas, motor saya CBR150 fi CBU dan udah di modif(porting polish, noken as custom, CR dinaikin sampe 13,5 : 1, ECU juga udah diganti). Nah pada saat di dyno misalkan torsi puncaknya berada di RPM 9.000.

    Dengan saya mengaplikasikan rumus diatas untuk memanjangkan runner dengan Torsi puncak yang saya inginkan (MISALKAN) di RPM 10.000. Otomatis jika saya memanjangkan runner nya Nilai torsi pada RPM 10.000 tersebut akan naik kan ?
    Nah apakah dengan dengan cara tersebut akan mengubah Nilai torsi di RPM 9.000 tersebut ?
    Nilai torsi puncak yang awalnya di RPM 9.000 tersebut mengecil atau tetap ?

    Jujur saya tertarik dengan artikel-artikel mas tentang meningkatkan Evisiensi Volumetrik.

    Mohon Jawabannya ya mas, InsyaAllah saya kepengen nyoba beberapa cara ningkatin VE yang lainnya..

    Makasih mas…

    (Mohon Dijawab ya mas ^_^ hehe)

    • cara memperbesar VE adalah dengan porting dan polish, jadi VE nya lebih besar dari standar. Efeknya torsainya naik di semua putaran mesin, sementara posisi peak powernya tetap
      Penggeseran peak power ke rpm yang lebih besar dapat dilakukan dengan sempurna dengan cara men-tuning 3 bagian ini secara bersamaan :
      Jika peak power akan digeser naik dari 9000 ke 10000, maka
      1. Ukuran intake runner dipendekkan
      2. Overlap antara cam-in dan cam-ex diperlebar
      3. Ukuran header knalpot dipendekkan
      Selanjutnya setting waktu pengapian dan durasi injektor menyesuaikan.
      Tuning yang sempurna dilakukan dengan proses hitung-tune(dibuat)-ukur (uji dgn dyno)-evaluasi-optimasi-tune ulang-ukur ulang dst. Dan ini bisa dilakukan berkali-kali sampai optimum. Untuk motor standar untuk upgrade street performance, biasanya sudah tersedia upgrade-kit, untuk meningkatan power sampai batas tertentu (sudah di riset sebelumnya).

  11. D=sqrt[0.15 x 1 x 10000 / (180 x 18.5)] = 0.8712 inch = 17.05 mm

    kang kok dapat 0.8712 dari mana kang??saya cb hitung kok hasilny g segitu.hasil saya 0.6711 = 17.045 =17.05
    0.8712 in = bukanya 22.128 mm

8 Trackbacks / Pingbacks

  1. [VE] “Volumetric Efficiency”…Apa dan Bagaimana Meningkatkannya ??? | motorgoodness
  2. [VE] “Volocity Stack”…Ada Gunanya Nggak Sih???? | motorgoodness
  3. [VE] Aplikasi Runner yang Fleksibel untuk Mendapatkan Power Band yang Luas | motorgoodness
  4. CB150R Racing… “Sang Penakluk”… Bertenaga Lebih dari 32 HP | motorgoodness
  5. Optimasi Performa Motor Selain VVA, Variable Intake-Exhaust Tuning | motorgoodness
  6. Beberapa Langkah Up-Grade Ringan Agar Power Satria FuFI Bisa Setara GSXR150 | motorgoodness
  7. Risalah Upgrade Power Mesin Motor 4-Tak | Rider, Mechanic, Engineer, Researcher
  8. Modif irit kontradiktif untuk ER6N bro Andri Eldana jangan ditiru deh | Mengupas soal motor

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan