Kalau Sudah Ada Review Dari Rider, Apakah Masih Perlu Pembuktian Secara Teori ?

bingung mana yg bener

Assalamu’alaikum  wR wB.

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Halo bro semua, kita ngobrol2 masalah ringan, yuk. Seperti tampak pada gambar dan judul di atas, pertanyaan juga bisa dibalik

“Kalo sudah terbukti secara teori, apakah masih perlu review dari rider ?”

Kalo ada dua2nya baik review dari rider dan juga pembuktian teori (asalnya juga dari pembuaktian praktek), yang tidak sama, kira2 mana yang bisa dipercaya?

>> Sebelum menjawabnya perlu diperhatikan bahwa review secara test ride memang awalnya sangat memuaskan untuk dinikmati, bahkan bisa dapat dijadikan referensi bagi calon pembeli motor. Akan tetapi review dengan test ride bisa mengalami penyimpangan jika :

1. Yang mereview tidak objektiv

2. Kondisi lintasan tidak dijelaskan dengan detil

3. Kondisi motor tidak dijelaskan secara detil

4. Kemampuan/skill rider tidak bisa dipastikan

5. dll (monggo ditambahin bro).

Dan seandainya hal di atas tidak terjadi, maka pembuktian melalui test ride sangat berbahaya untuk pengujian yg ekstrim. Padahal terkadang hasil tersebut (menurut rider lainnya) masih juga dianggap belum sesuai dgn kenyataan/performa maksimumnya. Test ride yang menghasilkan informasi yg beraneka ragam, juga kadang tidak menghasilkan kepuasan bagi sebagian calon pembeli, karena informasi yang diperoleh simpang-siur, dan tidak sesuai dengan keadaan riil si pembeli, misalnya :

1. Tinggi tester tidak sama dengan calon pembeli, hal ini mempengaruhi kondisi ergonomi

2. Bobot tester tidak sama, hal ini mempengaruhi akselerasi.

3. Kondisi jalanan tidak sama dengan tempat calon pembeli, hal ini akan mempengaruhi pencapaian topspeed, dll

 

>> Sebaliknya review secara teoritik juga bisa salah, jika :

1. Ada parameter dalam kondisi riil yang belum dimasukkan ke dalam persamaan

2. Salah hitung

3. Salah memasukkan spek mesin dalam perhitungan.

4. dll (silahkan ditambahin bro)

Akan tetapi jika hal2 di atas tidak terjadi, maka pembuktian performa secara teori akan mendekati kenyataan yang sebenarnya, tanpa harus bersusah payah menempuh bahaya untuk test ride.

Sepertinya ke-2 review di atas bisa bersinergi untuk saling melengkapi, sehingga benar2 memberikan pencerahan dan pencerdasa otomotif pagi para rider, reader, komentator, dll.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

19 Komentar

  1. Pembuktian teori menurutku gak perlu, bikin mumet. Kan jadi teori juga sudah diuji kesahihannya termasuk dibuktikan dan dipraktekkan. Tapi review rider tetep perlu minimal untuk disenting opinion terhadap yang diuji, atau bisa juga ajang pembelajaran terhadap yang diuji. IMHO : plus buat dibaca

  2. 22nya penting ko’.. Teori istilahnya petunjuk dan versi gampangnya… Untuk membuktikan teori itu sndiri kan perlu adanya praktek untuk bisa lebih tau dgn jlas… Praktek ya ga sgampang teorinya.pasti ada tingkat ksulitan… Mungkin bgitu….heheeee

  3. Ya klo saya pembuktian teori sngat diperlukan yaitu untuk membuktikan kebenaran suatu teori biar bisa dipercaya suatu produk,om kapan artikel motor jadul honda tiger dibahas memang banyak artikel tapi beda klo saya baca diblog ini enak dan nyambung tank’s om

  4. tapi buat para fb fanatik kalo merk tandingan meskipun dah diuji teori, dah diuji praktek tapi masih aja gak percaya, masih ada aja yg dicacat, padahal mereka belum nyoba

  5. pilih dua-duanya Lek Brow..penyemplak tanpa teori tambahan akan kesulitan jg bercerita dgn org laen..ex berapa rpm utk tenaga yg maksimal, bgmn cara cornering dgn ergonomi motor yg ada, riding position yg bener de el el..dgn info yg benar (scr teoritis) jg mendukung safety riding..

  6. pilih dua-duanya Lek Brow..penyemplak tanpa teori tambahan akan kesulitan jg bercerita dgn org laen..ex berapa rpm utk tenaga yg maksimal, bgmn cara cornering dgn ergonomi motor yg ada, riding position yg bener de el el..dgn info yg benar (scr teoritis;basic on spec) jg mendukung safety riding..

  7. saya seneng dua2-nya.. setuju kl teori gak bisa dilupakan karena bisa ngasih prediksi lebih jauh dari kondisi test lapangan dan memberikan arah eksperimen selanjutnya… (cmiiw)..

  8. Intinya jangan harap beli bebek 110 rasa Yamaha R1.
    Mau kepuasan liat yang sudah pakai minimal setahun, apakah mesin masih bagus, apakah body masih mulus, apakah cenderung membosankan?
    Masalah performa g usah ribut!!
    Bawa ke bengkel ane..

1 Trackback / Pingback

  1. Kalau Sudah Ada Review Dari Rider, Apakah Masih Perlu Pembuktian Secara Teori ? | Blog Otomotif iToday

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan