[MotoGP] Spin Ban Belakang, Antara Kompon dan Aplikasi Winglet

michelin tyre vs winglets

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Banyaknya rider yang mengeluhkan terjadinya spin di roda belakang, cukup menyita perhatian michelin sebagai penyedia tunggal ban yag digunakan motogp. Michelin menyatakan bahwa winglet turut memberikan kontribusi meningkatnya kejadia spin tersebut. Tentunya dengan tidak mengesampingkan penyebab utama yaitu kualitas aspal, suhu dan jenis kompon ban serta stle riding pembalap.

Pertanyaannya adalah alasan logis yang bagaimana yang menghubungkan antara spin di ban belakang dengan winglet yang diletakkan di depan ?

Menurut data telemetri, aplikasi winglet ternyata mampu memberikan downforce cukup besar. Memberikan tekanan bagian depan motor, sehingga turun sampai 4 mm. Artinya (menurut motogokil) dengan adanya winglet, terjadi downforce, wheelie jauh berkurang. Efek seperti ini mirip dengan efek penggunaan rem depan secara sangat ringan, yang pada akhirnya menggeser center of gravity (CoG) agak ke depan. Jika ini terjadi, maka tekanan pada ban belakang akan sedikit berkurang.

dp26 stopie stright

Kombinasi berkurangnya tekanan pada ban belakang ke aspal, meningkatnya torsi (ketika berakslerasi) dan kondisi aspal yang kurang baik serta suhu aspal yang semakin panas, meningkatkan kemungkinan terjadinya spin pada ban belakang. Jadi semua motor yang menggunakan winglet akan mengalami kejadian yang serupa, meskipun tidak seragam. Ducati dengan power dan torsi yang melimpah, akan mengalami spin lebih banyak (heboh) dibandingkan motor lainnya.

Lalu mengapa valentino rossi bisa lebih kencang dibandingkan lorenzo ? padahal motor yang digunakan sama dan ban yang digunakan juga sama. Ternyata (katanya pengamat) keberhasilan vr46 mengalahkan jl99 dan juga pembalap lainnya (mm93 dan dp26 dll) adalah karena talenta dan pengalaman yang dimilikinya. Tentunya kita maklum, bahwa vr46 pernah mengalami balapan dengan motor yang lebih liar gp500 (juga awal motogp 1000 cc) dengan perangkat elektronik yang minim, dan ia berhasil jadi jawara kala itu.

Dan ternyata perangkat elektronik yang sekarang (unifikasi) digunakan juga minim (performanya mundur 5 tahun). Mirip dengan perangkan elektronik jadul, padahal motornya lebih jinak. Sehingga dengan pengalaman yang dimiliki vr46, menjinakkan m1 dengan perangkat elektronik baru tapi performa jadul, bukan perkara sulit.

Lalu mengapa ketika test terakhir di jerez vr46 kembali melorot posisinya dan mm93 kembali nomor-1 ? Katanya lagi, pada tes hari senin, aspal lintasan jerez sudah diperbaiki (diaspal ulang) sehingga efek spin berkurang. Anehnya mm93 dengan 6 winglet mampu menempati posisi-1 pada test tersebut. Padahal seharusnya dengan dengan winglet yang lebih banyak spin pada roda belakan juga lebih besar. Ada dua jawaban untuk hasil test terakhir di jerez minggu kemarin, yaitu :

  1. Besarnya pengaruh winglet pada motor mm93 di setting agar CoG tidak terlalu bergeser ke depan, sehingga tekanan pada ban tetap optimum
  2. VR46 tidak memforsir kemampuanya dalam test tersebut, karena tujuannya hanya untuk mengumpulkan data. Mirip seperti yang dilakukan mm93 yaitu menciptakan opini yang keliru tentang performa yang sesungguhnya (barangkali  bagian dari psy war). Hal ini mirip seperti yang disinyalir oleh rossi terhadap apa yang dilakukan marquez, yaitu menciptakan opini bahwa ia dan motornya bermasalah (ada kekurangan), padahal hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi performa. Sampai vr46 sudah tidak lagi mempercayai komentar-komentar mm93 mengenai kekurangan yang dirasakan pada motornya.

Lebih dan kurangnya mohon maaf, semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 

 

8 Komentar

  1. Michelin jgn banyak alasan lagi…. Waktu ban punya Loris Baz meledak apkh motornya pake winglet??????? Pffffttttt….!!!!!!

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan