Resiko Aplikasi Conrod 2Tak di Engine Oprekan High Performance

londo mesin ambrol 2

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat diperjalanan sampai ke tujuan

Kejadian naas ini dialami oleh seorang tuner terkenal, yaitu mas londo juragan “Londotech Garage” sleman jogjakarta. Beliau ane kenal ketika dulu sering meng-oprek engine pulsar. Terlihat pada gambar di atas, jeroan mesin ancur lebur, sampai crankcase-nya juga ambrol. Sepertinya isi dari crankcase sudah tidak bisa ditolong lagi.

Menurut informasi yang sempat disampaikan, mas londo hanya mengoprek bagian atas, sebagai penghasil tenaga. Sedangkan bagian bawah sudah ada yang ngoprek sebelumnya oleh mekanik lain. Hancurnya engine ini (menurut motogokil) akibatĀ tidak mampunya material penerus tenaga manahan gempuran power dari ruang bakar. Sehingga conrod (stang piston) patah, kemudian patahan stang melanjutkan proses perusakan apa-apa yang berada di dalam crankcase.

Menurut mas londo, salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan conrod dari engine 2tak. Karena material conrod engine 2tak tidak didisain untuk bekerja pada kompresi tinggi. Kita semua tahu bahwa engine 2tak bekerja pada cr yang sangat rendah, sekitar 7:1. Sedangkan engine 4tak bekerja pada cr yang jauh lebih tinggi yaitu 9 s/d 10 : 1. Apalagi jika engine 4tak high performance hasil oprekan cr nya bisa mencapai 12:1 bahkan lebih. Ini komentar beliau :

“Dari dulu sudah tak saranin jangan deh aplikasi stang piston 2 tak di mesin 4 tak. Akibatnya ya seperti ini. Kalau ada yang bilang ” Punyaku awet dan tahan kok pakai stang 2 tak”, berarti mesin mu rung banter mas “

Ya wajar saja jika pada akhirnya conrod tidak kuat dan patah. Berikut ini gambar-gambar yang beliau share dalam akun nya

londo mesin ambrol 3 londo mesin ambrol 4

Monggo mas bro yang punya pengalaman menarik dengan oprekan engine motor high performance, urung rembug di sini. Akan sangat bermanfaat bagi banyak pembaca yang gandrung akan motor kencang.

Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.

 

14 Komentar

  1. mas dosen mau tanya, ko engine 2T hanya pake kompresi skitar 7:1 ya mas, kenapa ga dibikin diatas 9:1?
    biar tanaganya joss… dan jelas malah efisin BBm to…

  2. Hancurnya engine ini (menurut motogokil) akibat tidak mampunya material penerus tenaga manahan gempuran power dari ruang bakar. Sehingga conrod (stang piston) patah.

    Menurut mas londo, salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan conrod dari engine 2tak. Karena material conrod engine 2tak tidak didisain untuk bekerja pada kompresi tinggi.

    =====================================
    Ngak bener kalo conrod 2 tak kurang kuat, silinder pressure 2tak itu tinggi loh, makanya bisa menghasilkan power besar.
    Analisa:
    Terlihat ada modifikasi dudukan pin conrod kemungkinan tidak presisi & agak miring. Terlihat con rod patah ditengah & bagian big end serta ada gompalan dibandul crankshaft bagian kiri.
    Sepertinya conrodnya dihajar bandul crankshaft.

    • ya bener lah bos, 2 tak power besar bukan karena kompresi tapi karena setiap siklus ada langkah bakar, beda sama 4 tak yang langkah bakar tiap dua siklus.
      emang yang dimaksud situ silinder pressure ukuranya apa?
      ane malah gak tau, maklum newbie…

    • sepertinya harus paham mekanisme kerja 2tak

      kompresi statis 2 tak boleh lah kecil 7:1 paling top 8:1 tapi tekanan silinder pressure (kg/cm3) sangat tinggi.
      silinder pressure hasil dari hisapan campuran bahan bakar dan backpressur gas buang dari perut knalpotnya yang semakin tinggi seiring tingginya rpm.

      tekanan silinder pressure jauh lebih tinggi dari 4 tak dgn cc yang sama ditambah 1x pembakaran dalam satu siklus putaran, makanya powernya besar.

      kalo ente bandingkan crankshaft 2tak jauh lebih berat dan tebal dari crankshaf 4 tak dgn cc yang sama.

    • bisa jadi om, conrod dihajar bandul soalnya ada menonjol dikit di area bigend. untuk kuat apa engga stang seher 2tak kurang tahu. tetapi saya diajarin dulu,

      kompresi 2 tak emang kuat,karena kuatnya makanya ruang kruk as dibagian bawah dibuat agak lapang, (istilah anak motor jaman 2 tak ada kompresi atas/combustion chamber dan kompresi bawah/ruang kruk as).

      Jadi itu penentu penyeimbang kekuatan kompresi atas. ditambah tinggi lubang buang di 2tak yang pendek jadi kompresi dinamis lebih rendah. CMIIW

    • Lebih mudah untuk stroke up, spy ktebalan daging bagian luar kruk as td trlalu tipis, kelihatannya tuh pakai stang piston rx z, stang 4t skalipun jg tdk kuat jk dipaksa untuk brkrja mlebihi kmampuan, sy rasa itu modifikasi pada area dapur pacu tp tdk konsen k pengapian, krn sgt besar efeknya pengapian jk tdk disesuaikan dg kondisi dapur pacu, stang patag bukan krn trlalu kencang, krn dipaksa mlebihi kmampuannya, lbh2 salah seting pengapian ya protol kyk gitu

  3. klo diliat ada las2-an, bisa juga karena aplikasi stroke up yg gak bener/ gak balance, ato bisa juga pengapian yang kelewat maju, ato bisa juga dihajar pake CDI unlimiter RPM tinggi melebihi batas kecepatan piston, padahal sdh stroke up harusnya RPMnya dikurangi… #asaltebak…cmiiw….

Semoga tercerahkan dan komen mas bro juga ikut mencerahkan